Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Kamis, 28 Maret 2024 16:22 WIB

Shutterstock.

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pakar sawit IPB University dari Pusat Studi Sawit (Pusdisawit) memberikan rekomendasi terkait tiga isu yang sedang dihadapi Indonesia pada perdagangan tujuh bahan pokok hasil pertanian di Uni Eropa.

Ketiganya menghadiri undangan focus group discussion (FGD) dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian untuk membahas peluncuran platform European Union’s Deforestation Regulation (EUDR) dan dampaknya terhadap produk perkebunan, khususnya kelapa sawit, pada 27 Maret 2024.

FGD ini dihadiri oleh berbagai pihak secara hybrid, di antaranya Kedutaan Besar Brussel dan Madrid, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Isu pertama terkait dampak peluncuran platform European Union Forest Observatory (EUFO) disampaikan oleh Suwardi. Dosen Fakultas Pertanian IPB University ini menyampaikan perbedaan definisi hutan dan deforestasi menurut peta EUFO dan KLHK.

"Sehingga menimbulkan konsekuensi sulitnya ekspor tujuh komoditas, yaitu minyak sawit, kayu, karet, kakao, kopi, kedelai dan ternak ke pasar Uni Eropa," kata Suwardi dalam siaran pers, Kamis, 28 Maret 2024.

Advertising
Advertising

Isu kedua terkait dampak revisi regulasi Food Information to Consumers (FIC) terhadap citra minyak sawit, disampaikan oleh Budi Mulyato, Kepala Pusdisawit IPB University. “Edukasi konsumen terutama di level internasional akan kandungan yang ada dalam produk-produk sawit sangat penting untuk menghindari miskonsepsi yang dapat mempengaruhi perdagangan minyak sawit dunia,” kata Budi.

Ia menambahkan, sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan (Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) juga dapat digunakan sebagai acuan untuk menunjukkan kualitas produk sawit.

Dosen Fakultas Peternakan IPB University, Epi Taufik, mengulas isu ketiga mengenai dampak kebijakan EUDR terhadap penggunaan by product kelapa sawit pada pakan ternak di Spanyol.

Dalam sesi ini, ia membahas bagaimana regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit. “Sawit memiliki kandungan asam palmitat yang ternyata sangat berguna untuk meningkatkan produksi susu sapi perah,” ungkap Ahli Susu IPB University ini.

Pada kesempatan ini, Pusdisawit juga menyerahkan naskah rekomendasi yang disusun oleh dua pakar IPB University lainnya, yakni Supijatno dan Siti Nikmatin. Hasil FGD ini akan ditindaklanjuti oleh Kementan dan seluruh pihak terkait sebagai bentuk respons Indonesia dan perannya sebagai penghasil sawit terbesar dunia.

Pilihan Editor: Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

Berita terkait

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

1 hari lalu

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

Para asesor lembaga akreditasi mandiri mengunjungi IPB. Mengecek mutu dua program studi doktor.

Baca Selengkapnya

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

1 hari lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

1 hari lalu

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

Freeport beberapa kali menyuarakan harapan agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap dibuka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 hari lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

1 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

1 hari lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

7 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

7 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya