Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

Senin, 1 April 2024 07:00 WIB

Warga memanggul air bersih di dasar Waduk Jatigede yang kembali muncul dampak dari menyusutnya volume air waduk akibat kemarau panjang di Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 3 Oktober 2023. Waduk Jatigede difungsikan untuk menambah volume tampungan air guna mendukung 90.000 hektare jaringan irigasi, pemasok air baku, dan pengaman banjir di area seluas 14.000 hektare. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Merri Jayanti, menilai Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang perlu dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Cirebon Raya. Kawasan metropolitan baru di Jawa Barat ini, kata dia, masih menghadapi masalah akses air bersih.

Menurut Merri, akses air minum di wilayah Cirebon Raya—yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Sumedang, dan Subang–hanya di kisaran 60-75 persen. Padahal, merujuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, target akses aman air minum adalah 100 persen. "Hal ini menunjukkan adanya isu serius terkait ketersediaan dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya air," kata Merri pada Ahad, 31 Maret 2024.

Kondisi tersebut memprihatikan. Sebab, Merri mengingatkan, setiap orang berhak atas akses air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Sebagai sumber kehidupan yang tak tergantikan, air juga merupakan hak asasi manusia fundamental. "Setiap individu berhak atas akses air bersih," ujarnya.

Oleh karena itu, dia merekomendasikan optimasi pengelolaan air melalui peningkatan infrastruktur yang andal Waduk Jatigede, waduk terbesar kedua di Indonesia. Kapasitas waduk di Desa Cijeunjing, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ini dinilai mencukupi untuk memasok air baku ke wilayah Cirebon Raya.

Merri mengatakan, optimalisasi Waduk Jatigede bisa dilakukan dalam empat tahapan pengkajian utama. Pertama, kata dia, berupa analisis perubahan rezim hidrologi dan variabilitas iklim yang signifikan dalam pengelolaan waduk. Kedua, melakukan pemodelan optimasi waduk dengan menggunakan beberapa model sumber daya air yang populer, seperti model FJ Mock, NRECA, ARIMA, Markov, dan kontinu-korelasi.

Advertising
Advertising

Hasil dua tahapan awal tersebut, Merri melanjutkan, akan digunakan untuk tahapan berikutnya, yakni melakukan kajian pengelolaan waduk dengan memilih model yang paling representatif dan sesuai dengan kondisi lapangan. Adapun tahapan terakhir adalah memanfaatkan hasil kajian untuk pengembangan sistem penyediaan air minum yang berkelanjutan. “Pendekatan ini, diharapkan dapat mewujudkan pengelolaan waduk yang optimal, serta pemenuhan kebutuhan air baku untuk sistem penyediaan air minum regional di Cirebon Raya," ujarnya.

Berita terkait

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

17 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

21 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

1 hari lalu

Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

Selain film Vina: Sebelum 7 Hari, berikut beberapa film Indonesia yang juga diangkat dari kisah nyata tragis dari para tokohnya.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

1 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

2 hari lalu

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.

Baca Selengkapnya