Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

Jumat, 5 April 2024 17:51 WIB

Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian tengah dan selatan masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat sekaligus petir akan terjadi hingga Rabu mendatang dan memperingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

TEMPO.CO, Jakarta - Berada di antara Samudera Hindia dan Pasifik membuat penting bagi Indonesia untuk memahami variabilitas curah hujan karena fenomena El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan (Indian Ocean Dipole) IOD. “Banyak penelitian menunjukkan bukti pentingnya wilayah ini terhadap variabilitas curah hujan karena IOD dan ENSO,” ucap pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda-BMKG, Ari Kurniadi, dalam sebuah diskusi daring, Kamis 4 April 2024.

ENSO merupakan pola iklim berulang yang melibatkan perubahan suhu perairan di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur. Sedangkan IOD adalah perbedaan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik sebelah barat, yaitu di Laut Arab, dan timur yang ada di selatan Indonesia.

Menurut Ari, penelitian di Tanah Air yang berfokus kepada dampak ENSO dan IOD terhadap curah hujan ekstrem di Indonesia masih terbatas. Padahal, dia menyebutkan, dampak variabilitas alami dari kedua fenomena di dua samudera yang berbeda tersebut sangat penting untuk dipahami.

Berdasarkan data dalam risetnya, Ari yang sedang menyelesaikan S3 di University of Auckland, Selandia Baru, ini menunjukkan bahwa kejadian ENSO dan IOD bisa terjadi secara mandiri atau bersamaan. La Nina dan IOD Negatif yang terjadi berbarengan disebutnya akan berdampak kepada Indonesia yang lebih basah (banyak hujan).

"Ketika IOD positif berbarengan dengan El Nino, impactnya menimbulkan Indonesia cenderung kering ekstrem,” katanya.

Hujan Ekstrem Semakin Ekstrem di Masa Depan

Advertising
Advertising

Ari juga mengungkap berdasarkan data perbedaan suhu rata-rata global di dunia bahwa sepuluh tahun terakhir ini adalah dekade terpanas sepanjang masa. Tren yang sama, kata dia, terjadi di Indonesia.

Menurut Ari, meningkatnya CO2 di atmosfer memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan temperatur di muka Bumi. Data dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat pada Februari 2024 menunjukkan bahwa konsentrasi CO2 dari tahun ke tahun tidak pernah menurun.

“Data untuk Maret 2024 juga menunjukkan peningkatan terus, jadi indikasinya ya pemanasan akan terus terjadi,” kata Ari.

Dijelaskannya, kondisi pemanasan yang berlanjut akan memanaskan permukaan Bumi hingga menimbulkan penguapan air yang semakin tinggi. Uap air yang cukup banyak terkonsentrasi di udara lalu terdistribusi hingga turun hujan. Kondisi uap air yang jatuh ini bisa jadi tidak merata sehingga ada sebagian yang mengalami ekstrem basah dan yang lain ekstrem kering.

“Hal ini memberi efek terhadap kejadian bencana hidrometeorologi," kata Ari sambil menambahkan, "Data BNPB menunjukan dalam 10 tahun terakhir yaitu 2011-2020 kejadian bencana hidrometeorologi meningkat cukup signifikan.”

Ari menekankan bahwa, berdasarkan pemodelan iklim global, pemanasan di Bumi kemungkinan besar akan menyebabkan hujan ekstrem semakin ekstrem di masa depan. “Proyeksi curah hujan ekstrem di masa depan ini perlu menjadi perhatian para pengambil kebijakan di Indonesia,” kata Ari.

Kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Albertus Sulaiman, juga menyoroti yang sama. Menurutnya, penting meningkatkan pemahaman mengenai curah hujan ekstrem di Indonesia karena pengaruh ENSO dan IOD.

"Karena fenomena-fenomena itu mempengaruhi kondisi iklim kita saat ini dan beberapa tahun ke depan," kata dia dalam diskusi yang sama.

Pilihan Editor: Longsor Jalan Tol Bocimi, Ini yang Terjadi dan yang Harus Dikerjakan Menurut Badan Geologi

Berita terkait

Prediksi Cuaca Hari Ini untuk Jakarta dan Sekitarnya, Ada Hujan di Mana Saja?

20 menit lalu

Prediksi Cuaca Hari Ini untuk Jakarta dan Sekitarnya, Ada Hujan di Mana Saja?

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan potensi hujan antara lain di Jakarta Selatan siang nanti, itu pun intensitas hujan ringan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Konstelasi 10 Satelit NEI untuk Prediksi Bencana, Mengorbit di Ekuatorial

10 jam lalu

BRIN Kembangkan Konstelasi 10 Satelit NEI untuk Prediksi Bencana, Mengorbit di Ekuatorial

Penggunaan satelit ini bakal meningkatkan efisiensi pembiayaan 9,5 kali lipat dibandingkan menyewa satelit asing.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri

11 jam lalu

Beda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri

Efektivitas kerja personel di usia lanjut perlu dipertimbangkan jika DPR membahas revisi UU Polri.

Baca Selengkapnya

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

16 jam lalu

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

TEMPO, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Bali yang menjadi lokasi acara _World Water Forum_ 2024 atau WWF ke-10.

Baca Selengkapnya

BRIN Pelajari Model Bahasa AI, Mencakup Uji Deteksi Berita Hoax

19 jam lalu

BRIN Pelajari Model Bahasa AI, Mencakup Uji Deteksi Berita Hoax

BRIN mengembangkan model bahasa AI yang membantu komputer untuk memahami, menafsirkan, dan menghasilkan teks.

Baca Selengkapnya

Puluhan Pensiunan BRIN Berkumpul, Tolak Eksekusi Rumah Dinas di Puspiptek Serpong

19 jam lalu

Puluhan Pensiunan BRIN Berkumpul, Tolak Eksekusi Rumah Dinas di Puspiptek Serpong

BRIN meminta pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek Serpong yang selama ini ditempati

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Bogor Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Bogor Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari

BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat memprediksi peluang hujan di Bogor bisa terjadi setiap hari.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

2 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

Sirkulasi siklonik membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

3 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

3 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya