Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Reporter

Editor

Erwin Prima

Minggu, 14 April 2024 13:02 WIB

Penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo menggunakan sepeda motor saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 14 April 2024. Kementerian Perhubungan memberangkatkan peserta mudik gratis pada arus balik Lebaran 2024 dengan rincian sebanyak 1.705 orang penumpang dan 663 unit sepeda motor melalui jalur transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, memperingatkan pemudik saat arus balik untuk tetap waspada, meski saat ini Siklon Tropis Olga di barat Australia dan Paul di Samudra Pasifik timur Australia telah meluruh sepenuhnya.

"Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik," ujar Erma dalam keterangannya yang diterima Minggu, 14 April 2024.

Gangguan pertama, menurutnya, adalah pembentukan daerah konvergensi di barat Indonesia yaitu di Jawa bagian barat dan Sumatra, khususnya bagian selatan dan Lampung.

Konvergensi ini terjadi karena pertemuan antara angin dari monsun Asia atau angin utara yang masih kuat penanda musim hujan dan monsun timur dari Australia penanda musim kemarau.

"Ini sekaligus menandakan jika musim kemarau belum terjadi secara homogen di wilayah monsunal atau selatan Indonesia," ujarnya.

Erma mengatakan salah satu penyebab monsun Asia belum mengalami pelemahan karena daerah konvergensi yang masih terpusat di selatan Indonesia. Normalnya, jika telah mendekati akhir April atau awal Mei maka daerah konvergensi bergeser semakin ke utara. "Namun itu tidak terjadi pada peralihan musim tahun ini karena maraknya siklon tropis di selatan."

Advertising
Advertising

Wilayah konvergensi ini juga didukung oleh penghangatan suhu permukaan laut Jawa di utara Jawa sehingga membuat wilayah Jabodetabek dan Pantura Jawa Barat dan Tengah masih akan diguyur hujan hingga pekan mendatang.

Gangguan kedua adalah sirkulasi antisiklonik vorteks yang terbentuk di Samudra Pasifik utara Papua yang juga memengaruhi pemusatan angin, awan dan hujan yang terbentuk di sekitar Papua dan wilayah sekitarnya. Sementara itu, vorteks atau pusaran angin yang lebih kecil juga terbentuk di Laut Arafura meskipun vorteks tersebut diprediksi terus melemah.

Dinamika penguatan dan pelemahan kedua vorteks di perairan timur Indonesia, yaitu di Laut Arafura dan Samudra Pasifik ini dapat menimbulkan hujan kembali, yang mengalami intensifikasi hingga dasarian ketiga April 2024.

Pilihan Editor: Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Berita terkait

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

1 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

1 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

2 hari lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

2 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

3 hari lalu

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

Berang-berang semakin sulit ditemukan di Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

4 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

4 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

5 hari lalu

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

Kemampuan sistem AI ini dapat melakukan hal-hal seperti membodohi pemain game online atau melewati captcha.

Baca Selengkapnya