Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

Kamis, 18 April 2024 14:36 WIB

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi

TEMPO.CO, Bandung - Letusan gunung api seperti di Gunung Ruang, Sulawesi Utara, diiringi petir atau kilat di bagian atas puncak gunung. Menurut ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat, kemunculan petir itu lazim terjadi secara alamiah saat terjadi letusan gunung api. “Namanya petir erupsi,” katanya, Kamis, 18 April 2024.

Menurut Syarif, petir itu muncul akibat gesekan partikel yang disemburkan gunung api. Material yang terlontar ke angkasa dan jatuh kembali, bergesekan dengan material yang dilontarkan dari kawah. “Petir itu tidak membutuhkan awan untuk muncul saat erupsi,” ujarnya. Selain itu, kemunculan petir bisa saat langit sedang gelap atau terang.

Dari pengalamannya sendiri, Syarif pernah melihat petir di bagian atas puncak ketika Gunung Galunggung di Tasikmalaya meletus beberapa waktu lalu. Petir itu menurut Syarif hanya terlokalisir di bagian puncak. “Tidak berbahaya seperti petir dari langit,” kata dia.

Gunung Ruang yang membentuk sebuah pulau sendiri di wilayah Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April 2024 pukul 21.45 WITA. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Bandung, estimasi tinggi letusan eksplosif itu mencapai 2.000 meter.

Beberapa jam kemudian, 17 April pukul 01.08 WITA, terjadi erupsi lanjutan disertai suara dentuman dan gemuruh. Lontaran erupsinya diperkirakan mencapai 2.500 meter. Letusan berikutnya pada hari itu pukul 05.05 WITA hingga pukul 20.15 WITA, tinggi kolom erupsi eksplosif mencapai hingga 3.000 meter di atas puncak gunung bertipe strato setinggi 725 meter dari permukaan laut itu.

Advertising
Advertising

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang dalam hitungan hari, mulai dari kondisi normal, waspada, dan kini berstatus awas per 17 April 2024 pukul 21.00 WITA. Dari laman PVMBG, sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak 1808 dan memiliki interval letusan antara 1 hingga 30 tahun. Erupsi sebelumnya terjadi pada 2002, yang merupakan erupsi eksplosif disertai awan panas hingga mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta memaksa penduduk untuk pergi mengungsi.

Pilihan Editor: Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

Berita terkait

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

6 jam lalu

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

Secara morfologi dan topografi, banjir besar di Mahakam Ulu tak mungkin terjadi untuk kondisi normal.

Baca Selengkapnya

UKT Melambung dan Cara Download Video YouTube Biar Bebas Paket Internet di Top 3 Tekno

9 jam lalu

UKT Melambung dan Cara Download Video YouTube Biar Bebas Paket Internet di Top 3 Tekno

Selain tentang UKT dan cara download video Youtube di ponsel itu, ada juga kelemahan teknologi Starlink.

Baca Selengkapnya

UKT Bisa Hanya 20-30 Persen, Dosen SBM ITB Usulkan Kuliah Daring Berjejaring

10 jam lalu

UKT Bisa Hanya 20-30 Persen, Dosen SBM ITB Usulkan Kuliah Daring Berjejaring

Dosen SBM ITB Donald Crestofel Lantu mengutarakan usulnya agar biaya UKT tak mahal, kampus bisa gelar kuliah secara daring.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Bantuan tanggap darurat disalurkan oleh insan BRILian melalui unit kerja terdekat dengan wilayah bencana yang berada di Manado, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Banyak Erupsi Gunung Berapi di Indonesia, 7 Gunung Meletus dalam 5 Bulan

1 hari lalu

Banyak Erupsi Gunung Berapi di Indonesia, 7 Gunung Meletus dalam 5 Bulan

Tahun 2024 sering terjadi gunung meletus,dalam lima bulan terakhir, setidaknya ada 7 gunung berapi yang erupsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gerhana Satelit Juga Bisa Lemahkan Layanan Starlink, Fenomena Apa Itu?

1 hari lalu

Gerhana Satelit Juga Bisa Lemahkan Layanan Starlink, Fenomena Apa Itu?

Pakar ITB ungkap tiga kelemahan layanan Starlink, salah satunya kondisi ketika panel satelit tak bisa menangkap sinar matahari.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

1 hari lalu

Gunung Semeru Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Gunung Semeru kembali erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter. Dua hari berturut-turut Semeru juga berkali-kali erupsi.

Baca Selengkapnya

UKT Melambung, Selain UGM dan UI di PTN Mana Lagi? Di Unsoed kenaikan hingga 300-500 Persen

1 hari lalu

UKT Melambung, Selain UGM dan UI di PTN Mana Lagi? Di Unsoed kenaikan hingga 300-500 Persen

Protes kenaikan UKT terus terjadi di sejumlah PTN, antara lain di UI, UGM, Unri, Unsoed, ITB, USU, dan IAIN Syarif Hidayatullah.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ibu Merusak Peralatan Pemantau Gempa Vulkanik

2 hari lalu

Letusan Gunung Ibu Merusak Peralatan Pemantau Gempa Vulkanik

Pemantauan rekaman aktivitas gempa vulkanik Gunung Ibu selanjutnya akan menggunakan peralatan yang dipasang di stasiun baru.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

2 hari lalu

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

Warga yang tinggal di tujuh desa dievakuasi setelah Gunung Ibu dua kali meletus pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya