Badan Geologi: Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Status Masih Waspada
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Abdul Manan
Sabtu, 11 Mei 2024 09:22 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid mengatakan, aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Slamet di Jawa Tengah mengalami peningkatan. “Aktivitas kegempaan Gunung Slamet didominasi oleh Gempa Hembusan dan Gempa Tremor menerus yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di sekitar permukaan,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 10 Mei 2024.
Pada periode pengamatan 1-15 April 2024 terekam 197 kali Gempa Hembusan, 1 kali gempa Vulkanik Dalam, 1 kali Gempa Tektonik Lokal, 12 kali Gempa Tektonik Jauh, dan Gempa Tremor menerus dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter. Selanjutnya terjadi lonjakan aktivitas gempa vulkanik hingga pencatatannya terkini.
Pada periode pengamatan 16-30 April 2024 terekam 701 kali Gempa Hembusan, 1 kali Gempa Terasa, 8 kali Gempa Tektonik Jauh, dan Gempa Tremor Menerus dengan amplitudo dominan 0.5 milimeter. Pada periode pengamatan 1-9 Mei 2024 terekam 902 Gempa Hembusan, 15 kali Gempa Vulkanik Dalam, 3 kali Gempa Tektonik Jauh, dan Gempa Tremor Menerus dengan amplitudo dominan 1 milimeter.
Wafid mengatakan, rekaman jumlah Gempa Tektonik Lokal yang meningkat sejak akhir September 2023 hingga 1 Oktober 2023 diikuti dengan meningkatnya rekaman amplitudo Gempa Tremor menerus Gunung Slamet serta terekamnya Gempa Tremor Harmonik dalam durasi panjang pada bulan Oktober 2023.
Peningkatan amplitudo tremor menerus tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemanasan air tanah dalam tubuh Gunung Slamet pada kedalaman dangkal, sedangkan terekamnya Gempa Tremor Harmonik dalam durasi yang panjang menunjukkan peningkatan hembusan dalam tubuh Gunung Slamet.
Pada periode 16 April 2024 hingga 9 Mei 2024 terjadi peningkatan signifikan aktivitas gempa vulkanik Gunung Slamet. ”Terekam 1.603 kali Gempa Hembusan, 1 kali Gempa Terasa, 11 kali Gempa Tektonik Jauh, Gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-3 mm (dominan 1 mm) dan pada tanggal 9 Mei 2024 terekam 15 kali Gempa Vulkanik Dalam yang menandakan adanya suplai magma ke permukaan,” kata Wafid.
Pemantauan deformasi dengan peralatan Electronic Distance Measurement (EDM) tidak menunjukkan perubahan hasil pengukuran jarak miring yang signifikan. Pemantauan deformasi dengan menggunakan Tiltmeter pada periode 1-10 Mei 2024 menunjukkan pola relatif meningkat pada komponen Y (radial).
AHMAD FIKRI