Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Sabtu, 11 Mei 2024 20:46 WIB

Komplek Situs Candi Muarojambi. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Bandung - Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi. Indikasi dari temuan itu adalah adanya upaya mengatasi persoalan banjir di lokasi candi yang berada di tepian Sungai Batanghari dan anak sungainya tersebut.

Temuan itu disampaikan peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Eko Yulianto dalam seminar tanggap bencana gelaran Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam di Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu, 11 Mei 2024. Dia terlibat dalam tim pemugaran situs Candi Parit Duku.

Menurut Eko, ditemukan pula bangunan utama candi ditinggikan yang diduga agar aman dari genangan air. Berbeda dari situs candi, di lokasi dengan luasan 4x7 kilometer di tepi sungai yang sama tersebut ditemukan ratusan bangunan bersejarah yang sudah runtuh. “Ini adalah sebuah kota yang besar,” ujarnya.

Eko mengisahkan, dari dokumen seorang pengelana asal Cina yang pernah singgah ke sana sekitar 700-an Masehi, dikisahkan setiap gerbang kota masa lalu di Jambi dihiasi oleh emas. Di tempat itu juga diceritakan terdapat ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru untuk belajar agama selama enam bulan hingga dua tahun, sebelum mereka belajar di India. “Dalai Lama pertama berasal dari Muaro Jambi,” kata Eko.

Peradaban di Muaro Jambi, menurutnya, muncul sekitar abad ke-7 hingga 12 Masehi. Lokasinya berada di tepi Sungai Batanghari dengan kontur tanah yang datar dan berawa. Di antara alasan yang membuat warganya bertahan adalah sungai yang menjadi jalur transportasi utama.

Advertising
Advertising

Namun, seperti sekarang, Sungai Batanghari juga meluap sehingga menimbulkan banjir. “Hingga kemudian pada abad ke-12 peradaban itu hilang,” ujarnya.

Foto udara kawasan permukiman yang terendam banjir di tepi Sungai Kumpeh, Suak Kandis, Muaro Jambi, Jambi, Selasa, 5 Maret 2024. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Penelitian yang dilakukan, menurut Eko, antara lain juga untuk mengetahui penyebab hilangnya peradaban di Muaro Jambi pada masa lalu tersebut. Tim mendapat indikasi bahwa setelah abad 12, curah hujan jauh lebih tinggi daripada sebelumnya. Dampaknya, banjir mengubur bangunan-bangunan yang berada di tepi sungai.

Sampai sekarang kata Eko, "Masyarakat Muaro Jambi masih mengenal saluran drainase untuk pengeringan air banjir setinggi 16 tingkat."

Anggota organisasi dan komunitas pecinta alam membentangkan spanduk kritik sambil disaksikan warga di Jembatan Gentala Arasy di atas Sungai Batanghari, Jambi, Sabtu 26 Maret 2022. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro Jambi saat ini menjadi agenda prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Revitalisasi itu untuk mendorong pengakuan dan usulan Muara Jambi sebagai situs warisan dunia UNESCO.

Adapun situs candi Parit Duku memiliki bentuk struktur bata yang dinilai khas dan bersejarah. Candi ini menjadi satu di antara 88 situs yang telah diinventarisasi. Dari 88 itu, sebanyak 9 telah dilakukan pemugaran, yaitu Candi Astano, Candi Kembarbatu, Candi Tinggi, Candi Tinggi I, Candi Gumpung, Candi Gumpung I, Candi Gedong I, Candi Gedong II, dan Candi Kedaton.

Kawasan kompleks candi Budha seluas 3.981 hektare itu telah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional pada 2013. Pada 2024 ini akan dilakukan pembangunan museum, pemugaran Candi Koto Mahligai dan Candi Parit Duku, begitu juga dengan rencana pemugaran Candi Sialang dan Candi Alun-alun.

Pilihan Editor: Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

Berita terkait

Asal Usul Aturan Mahasiswa Beasiswa ITB Wajib Kerja Paruh Waktu

5 jam lalu

Asal Usul Aturan Mahasiswa Beasiswa ITB Wajib Kerja Paruh Waktu

Mahasiswa beasiswa di ITB dianjurkan berkontribusi bekerja paruh waktu, begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Alumni Seni Rupa ITB 2004 Gelar Pameran Interaktif Ourchetype

14 jam lalu

Alumni Seni Rupa ITB 2004 Gelar Pameran Interaktif Ourchetype

Menurut Creative Director Ourchetype Andi Abdulqodir, pameran ini memberikan ruang bagi pengunjung agar dapat menyelami dirinya.

Baca Selengkapnya

5 Orang Tewas dan 4 Juta Rumah Tanpa Listrik Akibat Badai Helene

19 jam lalu

5 Orang Tewas dan 4 Juta Rumah Tanpa Listrik Akibat Badai Helene

Badai Helene adalah badai tropis kategori 4 yang sangat berbahaya. Badai ini telah menyebabkan kekacauan di wilayah Big Bend, Florida.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Temukan Hujan Ekstrem di Jakarta Berdasarkan Intensitas Sesaat

1 hari lalu

Peneliti BRIN Temukan Hujan Ekstrem di Jakarta Berdasarkan Intensitas Sesaat

Hujan ekstrem ditemukan di antara cuaca hujan di Jabodetabek beberapa hari terakhir ini.

Baca Selengkapnya

Hujan, Petir, dan Angin Kencang Beberapa Hari Ini di Jabodetabek: Dampak dan Penyebabnya

1 hari lalu

Hujan, Petir, dan Angin Kencang Beberapa Hari Ini di Jabodetabek: Dampak dan Penyebabnya

Cuaca hari-hari hujan disertai angin kencang dan petir diprediksi bisa bertahan sampai dasarian pertama Oktober.

Baca Selengkapnya

Badai Helene Menyapu Florida

1 hari lalu

Badai Helene Menyapu Florida

Otoritas memperingatkan badai Helene di Teluk Apalachee bisa melumat apapun dihadapannya karena ketinggian air bisa sampai 20 kaki di atas normal

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Perubahan Peran Kapal Pinisi Ancam Pelestarian Pengetahuan Lokal dan Budaya

1 hari lalu

Riset BRIN: Perubahan Peran Kapal Pinisi Ancam Pelestarian Pengetahuan Lokal dan Budaya

Kapal pinisi asli secara historis digunakan oleh masyarakat Bugis Makassar untuk perdagangan antarpulau dan telah mengalami transformasi.

Baca Selengkapnya

Peringati World Heart Day, Peneliti BRIN: Usia 19-64 Tahun Rentan Penyakit Kardiovaskular

1 hari lalu

Peringati World Heart Day, Peneliti BRIN: Usia 19-64 Tahun Rentan Penyakit Kardiovaskular

Peneliti Ahli Madya BRIN mengatakan, usia rentan terkena penyakit kardiovaskular adalah usia dewasa, yakni 19 hingga 64 tahun.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

1 hari lalu

Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

Sesar Intan, mahasiswi Seni Rupa ITB dari Studio Lukis angkatan 2021 bercerita soal kerja paruh waktu sebagai asisten dosen

Baca Selengkapnya

Usai Diprotes, ITB Tawarkan Kerja Paruh Waktu bagi Penerima Beasiswa UKT sebagai Pilihan

1 hari lalu

Usai Diprotes, ITB Tawarkan Kerja Paruh Waktu bagi Penerima Beasiswa UKT sebagai Pilihan

ITB tidak lagi mewajibkan mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah tunggal atau UKT untuk bekerja paruh waktu di kampus.

Baca Selengkapnya