Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

Senin, 13 Mei 2024 09:01 WIB

Warga berwisata ke Tower Mangrove di tengah hutan mangrove Kuala Langsa di Kota Langsa, Aceh, Minggu, 25 Februari 2024. Tower setinggi 45 meter itu menjadi landmark wisata baru Kota Langsa dengan daya tarik ekowisata, konservasi dan penelitian di hutang mangrove seluas 8.000 hektare tersebut. ANTARA/Khalis Surry

TEMPO.CO, Jakarta - Hutan mangrove atau dikenal sebagai hutan bakau merupakan bagian wilayah pesisir di dekat pantai yang dipengaruhi oleh air payau dan ditanami oleh tumbuhan bakau. Hutan bakau banyak ditemui di daerah pesisir pantai yang digunakan sebagai indikator sehatnya ekosistem tepi pantai dan laut. Terutama di era gawatnya pemanasan global saat ini.

Pemanasan global saat ini menuju ke arah yang mengkhawatirkan. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah kelebihan jumlah karbon di atmosfer yang. Hal ini akhirnya membuat terjadinya ketidakseimbangan fungsi atmosfer dan mengakibatkan terjadinya perubahan iklim yang dirasakan saat ini. Bumi kian memanas dan akhirnya cuaca menjadi sulit diprediksi karena iklim juga tidak stabil.

Sebagai negara maritim Indonesia memiliki potensi wilayah pesisir yang sangat kaya. Tak hanya soal hasil perikanan, tetapi juga potensi lain yang salah satunya berasal dari hutan bakau. Karena hutan bakau sendiri memiliki fungsi fundamental dalam ekosistem.

Hutan bakau dapat menjadi tempat berkembang biak aneka biota laut, sebagai penahan abrasi dan tsunami, serta tempat hidup aneka flora dan fauna. Selain itu, dikutip dari laman Kementerian Kehutanan hutan bakau juga memiliki fungsi istimewa yaitu sebagai penyerap emisi karbon yang lebih efektif dibandingkan dengan hutan hujan atau lahan gambut.

Fungsi Hutan Bakau

Advertising
Advertising

Masih dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Indonesia luas total hutan bakaunya mencapai 3 juta hektar, yang setara dengan populasi 30 persen bakau di dunia. Disusul dengan Australia di posisi kedua dan Brazil di tempat ketiga. Hal ini sangat berpengaruh pada upaya mengurangi jumlah emisi karbon di dunia saat ini.

Menurut artikel berjudul “Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Penyimpan Karbon” yang ditulis oleh Hery Purnobasuki dari Departemen Biologi Universitas Airlangga, menyebutkan ekosistem mangrove memiliki peran sebagai absorber atau penyerap CO2. Seperti tumbuhan pada umumnya yang menyerap karbon dioksida untuk proses fotosintesis, peran tanaman bakau lebih kompleks daripada itu. Tanaman bakau dikatakan lebih banyak mengikat karbon.

Pada pohon mangrove memiliki proses fotosintesis yang sedikit berbeda dari tumbuhan lain. Mangrove dapat mengubah karbon anorganik dalam bentuk (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi.

Tanamanan mangrove juga memiliki sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Jadi, setelah proses membuat makanan, sisa-sisanya dapat digunakan sebagai bahan vegetasi oleh mangrove. Karena itu, hutan mangrove lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon. Selain itu, kelebihan lain mangrove adalah banyaknya daun sehingga lebih berpotensi menyerap karbon lebih banyak dari tumbuhan lain.

Mengutip dari laman Mangrove Tag, sebuah lembaga konservasi yang mempromosikan Mangrove, menjelaskan jika penting untuk memperluas lahan hutan mangrove saat ini. Hal ini dikarenakan hutan mangrove dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi emisi karbon. Keunikan tanaman mangrove juga pada biomasa yang ada di bawah tanah dan di atas permukaan tanah dapat menyimpan sejumlah besar karbon. Jadi, tak hanya pada tanamannya saja.

Habitat di pesisir pantai yang ditumbuhi oleh tanaman bakau pasti kaya akan lumpur dan endapan organik. Kondisi ini menyebabkan adanya sistem anaerobik di dalam lumpur yang memperlambat proses penguraian organik. Artinya materi organik yang tersimpan di dalam lumpur tidak terurai dengan cepat dan malahan akan tetap terkubur. Hal itu kemudian membuat mangrove sebagai penyimpan karbon alami.

Pilihan Editor: Konservasi Hutan Mangrove Muara Angke Mampu Menahan Banjir

Berita terkait

Anak Muda dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Restorasi Gambut dan Mangrove

6 hari lalu

Anak Muda dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Restorasi Gambut dan Mangrove

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) memandang pentingnya melibatkan generasi muda sebagai ujung tombak dalam proses restorasi ekosistem, khususnya melalui program Youth Conservation Trip #YCTrip yang menjadi bagian dari Youth Conservation Fest #YCFest2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tumbuhan Indigofera, Alternatif Biomassa yang Ramah Lingkungan dan Punya NIlai Jual

6 hari lalu

Mengenal Tumbuhan Indigofera, Alternatif Biomassa yang Ramah Lingkungan dan Punya NIlai Jual

Saat ini mengganti sebagian bahan bakar batu bara dengan biomassa sangat potensial diterapkan di Indonesia, salah satunya menggunakan indigofera.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Tumbuhan Indigofera, Bahan Biomassa Penyerap Polutan

6 hari lalu

6 Fakta Menarik Tumbuhan Indigofera, Bahan Biomassa Penyerap Polutan

Tanaman indigofera digunakan sebagai alternatif biomassa yang lebih ramah lingkungan, berikut fakta-fakta unik indigofera

Baca Selengkapnya

Alasan Work From Anywhere Makin Digandrungi Gen Z

8 hari lalu

Alasan Work From Anywhere Makin Digandrungi Gen Z

Ada beragam alasan work from anywhere semakin digandrungi, mulai dari aspek kesehatan mental hingga aspek lingkungan.

Baca Selengkapnya

Signify Tambahkan IoT di Lampu LED Ultraefisien, Klaim Energi Makin Efisien

15 hari lalu

Signify Tambahkan IoT di Lampu LED Ultraefisien, Klaim Energi Makin Efisien

Lampu LED didukung chip yang dikembangkan langsung oleh Signify dengan klaim efikasi hingga 210 lumens perwatt.

Baca Selengkapnya

Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Lombok Timur Kerek Ekonomi Masyarakat

15 hari lalu

Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Lombok Timur Kerek Ekonomi Masyarakat

Kawasan hutan mangrove Jerowaru yang berusia ratusan tahun menjadi salah satu destinasi wisata favorit para pelancong Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

17 hari lalu

BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

Pemulihan ekosistem mangrove memerlukan kolaborasi antar lembaga dari tingkat pusat hingga daerah agar rehabilitasi berjalan secara berkelanjutan dan optimal.

Baca Selengkapnya

Prabowo Targetkan Rp1.000 Triliun dari Perdagangan Karbon, Pengamat: Terlalu Ambisius

20 hari lalu

Prabowo Targetkan Rp1.000 Triliun dari Perdagangan Karbon, Pengamat: Terlalu Ambisius

Presiden terpilih Prabowo Subianto manargetkan perolehan sampai Rp1.000 triliun (65 miliar dolar AS) pada 2028 dari penjualan kredit emisi karbon

Baca Selengkapnya

Sebanyak 120 Ribu Mangrove Akan Ditanam di Pesisir Pantai Sulawesi Barat

27 hari lalu

Sebanyak 120 Ribu Mangrove Akan Ditanam di Pesisir Pantai Sulawesi Barat

Selain menjadi bagian peringatan hari jadi Sulawesi Barat ke-20, kegiatan penanaman mangrove ini untuk menyokong wisata dan gerakan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Luhut Cium Tangan Paus Fransiskus saat Beri Bibit Mangrove di Gereja Katedral

31 hari lalu

Luhut Cium Tangan Paus Fransiskus saat Beri Bibit Mangrove di Gereja Katedral

Bibit mangrove yang ditanam dan disiram oleh Paus Fransiskus akan dibawa ke upacara pembukaan Indonesia International Sustainability Forum 2024.

Baca Selengkapnya