BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Yohanes Paskalis
Senin, 13 Mei 2024 09:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pantai Utara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 5,8 pada pukul 07.28 WIB, Senin, 13 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa tektonik itu berada di laut pada jarak 17 kilomteter, dari arah utara Kecamatan Lolak.
“Berada di kedalaman 271 kilometer," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui keterangan tertulis, Senin pagi tadi.
Bila ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lindu itu tergolong gempa bumi menengah yang dipicu deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Sulawesi. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," ujar Daryono.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa itu menggetarkan daerah Lolak, Sang Tombolang, Bolaang, Kota Lolak, Kota Kotamobagu, Kota Bolaang Uki, Kota Tutuyan dan Kota Amurang Bolaang Mongondow dengan skala intensitas IV MMI. Getaran lindu itu dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Hingga saat ini, dia melanjutkan, belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami."
Hingga pukul 08.00 WIB, kata Daryono, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan alias aftershock. Meski begitu, masyarakat diimbau tetap memeriksa ketahanan hunian masing-masing. “Serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.”
Pilihan Editor: Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT