Perdagangan Satwa Liar Ilegal Masih Masif, UNODC: Tak Berkurang Sejak Dua Dekade Terakhir

Selasa, 14 Mei 2024 17:29 WIB

Orang utan yang ditangkap dari perbatasan Thailand-Malaysia terlihat dari kandang sebelum dipindahkan ke Indonesia, di bandara Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, 21 Desember 2023. Tiga Orang Utan Sumatera yang diperdagangkan dipulangkan dari Thailand ke Indonesia. Satwa liar yang dilindungi itu menjadi korban perdagangan hewan ilegal. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah narkoba dan tindakan kriminal, mengatakan, kasus perdagangan satwa liar belum berkurang dalam dua dekade terakhir.

"Perdagangan satwa liar secara keseluruhan belum berkurang secara substansial selama dua dekade," kata UNODC, yang dilansir Reuters, Selasa, 14 Mei 2024. UNODC juga menangani kasus perdagangan satwa di skala global.

Walaupun belum ada pengurangan jumlah kasus, namun UNODC menyatakan bahwa satwa dilindungi seperti gajah, harimau, badak dan sejenisnya malah sangat jarang diburu dan diperdagangkan beberapa waktu terakhir. Diduga akibat besarnya perhatian publik dan kebijakan pemerintah untuk mengawasi serta menjaga satwa dilindungi ini.

Satwa yang banyak diperdagangkan, kata laporan UNODC, semisal jenis reptil, ikan, burung dan mamalia yang hidup liar di alam. Selain itu juga tanaman langka berupa sukulen dan anggrek yang dijual di pasar ilegal.

Pada 2015-2021, UNODC pernah menyita 13 juta item perdagangan ilegal yang berisikan hampir 4.000 spesies tumbuhan dan hewan di 162 negara. Spesies yang paling umum adalah karang sebanyak 16 persen, buaya 9 persen dan gajah 6 persen. "Upaya memerangi perdagangan gading gajah dan cula badak harus ditunjukkan untuk menurunkan jumlah kasus perburuan," kata UNODC.

Advertising
Advertising

Dikutip dari situs World Wildlife (WWF), disebutkan bahwa kejahatan terhadap satwa liar adalah bisnis yang besar, dijalankan oleh jaringan internasional dan berbahaya. Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menjual bagian tubuh hewan di pasar ilegal.

Beberapa contoh perdagangan satwa liar ilegal sudah banyak diketahui, seperti perburuan gajah untuk diambil gadingnya dan harimau untuk diambil kulit dan tulangnya. Namun, tak terhitung banyaknya spesies lain yang juga dieksploitasi secara berlebihan, mulai dari penyu laut hingga pohon kayu.

Tidak semua perdagangan satwa liar adalah ilegal. Menurut WWF, tumbuhan dan satwa liar dari puluhan ribu spesies ditangkap atau dipanen dari alam untuk kemudian dijual secara sah sebagai makanan, hewan peliharaan, tanaman hias, kulit, hiasan wisata, dan obat-obatan.

Perdagangan satwa liar meningkat menjadi krisis ketika semakin banyak perdagangan ilegal dan tidak berkelanjutan—yang secara langsung mengancam kelangsungan hidup banyak spesies di alam liar. WWF memprioritaskan untuk memerangi kejahatan terhadap satwa, karena ini merupakan ancaman langsung untuk masa depan banyak spesies di dunia.

Berita terkait

Amerika Serikat, UNODC dan Indonesia Kerja Sama Penegakan Hukum Area Perbatasan untuk Berantas Narkoba

31 Juli 2024

Amerika Serikat, UNODC dan Indonesia Kerja Sama Penegakan Hukum Area Perbatasan untuk Berantas Narkoba

Kerja sama penegakan hukum di perbatasan melingkupi usaha untuk memerangi penyelundupan narkoba dan barang-barang terlarang lain.

Baca Selengkapnya

WWF: Kasus Perdagangan Satwa Liar Bisa Jadi Lebih Besar dari Data Badan PBB UNODC

21 Mei 2024

WWF: Kasus Perdagangan Satwa Liar Bisa Jadi Lebih Besar dari Data Badan PBB UNODC

WWF mengecam masih tingginya perdagangan satwa liar yang data terbarunya disampaikan oleh badan PBB UNODC.

Baca Selengkapnya

Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

19 Mei 2024

Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

Balai Penegakkan Hukum KLHK Wilayah Sumatera menetapkan tiga tersangka kasus perdagangan satwa dilindungi berupa 7,74 kilogram sisik trenggiling.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

24 April 2024

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

PBB: Myanmar Kini Jadi Sumber Opium Terbesar di Dunia

12 Desember 2023

PBB: Myanmar Kini Jadi Sumber Opium Terbesar di Dunia

Myanmar telah menjadi sumber opium terbesar di dunia, akibat ketidakstabilan dalam negeri dan penurunan budidaya di Afghanistan, kata PBB

Baca Selengkapnya

Dilarang Taliban, Produksi Opium Afghanistan Anjlok 95 Persen

5 November 2023

Dilarang Taliban, Produksi Opium Afghanistan Anjlok 95 Persen

Produksi opium di Afghanistan, yang sebelumnya merupakan pemasok utama dunia, anjlok 95 persen sejak Taliban melarang penanaman narkotika itu.

Baca Selengkapnya

Polda Sumut Tangkap Jaringan Internasional Perdagangan Satwa

30 September 2023

Polda Sumut Tangkap Jaringan Internasional Perdagangan Satwa

Barang bukti yang diamankan dari perdagangan satwa berupa 2 ekor Orangutan Sumatera jantan dan betina yang diperkirakan masih berusia lima bulan.

Baca Selengkapnya

PBB: Permintaan Kokain Melonjak, Afghanistan Produksi Heroin

26 Juni 2023

PBB: Permintaan Kokain Melonjak, Afghanistan Produksi Heroin

Permintaan dan pasokan kokain melonjak di seluruh dunia dan perdagangan metamfetamin meluas melampaui pasar yang sudah mapan, termasuk di Afghanistan

Baca Selengkapnya

PETA Surati KLHK Desak Investigasi Perdagangan Satwa Liar Ilegal di Pasar Burung Satria

6 Juni 2023

PETA Surati KLHK Desak Investigasi Perdagangan Satwa Liar Ilegal di Pasar Burung Satria

PETA telah mendapatkan video rekaman seorang pemilik salah satu kios yang menjual satwa liar diduga ilegal seperti kukang dan monyet dari luar Bali.

Baca Selengkapnya

KLHK: Penanganan Perdagangan Satwa Liar Harus Dilakukan Bersama

28 Oktober 2022

KLHK: Penanganan Perdagangan Satwa Liar Harus Dilakukan Bersama

Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan perdagangan satwa liar adalah kelangkaan, kepunahan spesies dan ketidakseimbangan ekosistem di habitat aslinya.

Baca Selengkapnya