Top 3 Tekno: Gempa Bukittinggi, Keluhan Mahasiswa ITB, Ancaman Starlink

Reporter

Editor

Erwin Prima

Senin, 27 Mei 2024 09:11 WIB

Gempa Tektonik M3, 7 di Bukittinggi, Ahad, 26 Mei 2024 (Dok.BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno dimulai dari topik tentang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa berkekuatan Magnitudo 3,7 di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada pukul 10.46 WIB pagi tadi, Ahad, 26 Mei 2024.

Berita populer selanjutnya tentang Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung atau KM ITB menggelar survei mengenai kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) untuk calon mahasiswa baru 2024. Survei itu diikuti 296 orang dari total 1.950 calon mahasiswa baru ITB yang masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).

Selain itu, pakar keamanan siber Pratama Dahlian Persadha mengingatkan Pemerintah Indonesia mengenai potensi ancaman digital menyusul masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bila ada ketergantungan berlebih terhadap layanan internet milik perusahaan asing, infrastruktur komunikasi negara akan menjadi rentan.

1. Gempa M3,7 Guncang Bukittinggi, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa berkekuatan Magnitudo 3,7 di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada pukul 10.46 WIB pagi tadi, Ahad, 26 Mei 2024.

Advertising
Advertising

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut pusat lindu tektonik itu berjarak 4 kilometer dari kota terbesar ketika di Sumatera Barat tersebut. “Berlokasi di darat pada kedalaman 7 kilometer,” katanya melalui keterangan tertulis.

Merujuk lokasi episenter dan kedalaman sumbernya, gempa dangkal itu dipicu oleh aktivitas sesar Sianok. Guncangannya dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, dan Agam dengan ntensitas II - III MM, atau seolah ada truk yang melintas. Di wilayah Payakumbuh, level getarannya II atau membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Daryono memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun, Hingga pukul 11.25 WIB, tim BMKG sempat mendeteksi 1 kali gempa susulan atau aftershock.

2. Survei Lonjakan UKT, Ratusan Mahasiswa ITB Keluhkan Biaya Hidup Terbebani

Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung atau KM ITB menggelar survei mengenai kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) untuk calon mahasiswa baru 2024. Survei itu diikuti 296 orang dari total 1.950 calon mahasiswa baru ITB yang masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).

Ketua Kabinet Mahasiswa ITB, Fidela Marwa Huwaida, mengatakan 61 persen atau 182 orang peserta survei mengeluhkan pembayaran UKT.” "Sebanyak 112 mahasiswa atau 37,7 persen merasa terbebani di antara pembayaran UKT dan biaya hidup," ujarnya lewat keterangan tertulis, Sabtu, 25 Mei 2024.

Dalam survei tersebut, sebanyak 49 persen responden mendapat tagihan UKT sebesar Rp 14,5 juta, sedangkan 36,5 persen lainnya sebesar Rp 12,5 juta. Sebagian mahasiswa baru ITB itu membayar UKT secara penuh, ada juga yang mencicil.

Mayoritas UKT peserta survei ditanggung oleh orang tu dan wali, ada juga yang dibayar mandiri oleh mahasiswa tersebut. Hampir seluruh peserta survei berbasis formulir yang digelar sejak 23 Mei itu belum mendapat beasiswa. Rata-rata nilai beasiswa untuk mahasiswa baru mencapai lebih dari Rp 4 juta. “Sebanyak 20,6 persen responden juga tercatat sudah mengajukan penundaan UKT,” tutur Fidela.

3. Pengamat Siber Gambarkan Berbagai Ancaman di Balik Ekspansi Starlink, Mana yang Paling Berbahaya?

Pakar Keamanan Siber, Pratama Dahlian Persadha, mengingatkan Pemerintah Indonesia mengenai potensi ancaman digital menyusul masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bila ada ketergantungan berlebih terhadap layanan internet milik perusahaan asing, infrastruktur komunikasi negara akan menjadi rentan.

"Berarti negara mungkin tidak dapat mengambil tindakan yang diperlukan dalam situasi darurat atau konflik," kata Pratama pada Rabu, 22 Mei lalu.

Pratama sebelumnya menyebut posisi Network Operation Center (NOC) Starlink tak berkaitan dengan kedaulatan digital Indonesia. Namun, kehadiran pusat kendali jaringan tetap vital, untuk memastikan kelancaran produk internet milik Elon Musk tersebut.

Pria yang menggeluti dunia siber sejak 1999 di Akademi Sandi Negara itu menyebut pendirian NOC membutuhkan biaya jumbo. “Fungsi NOC adalah melakukan pengawasan infrastruktur yang dimiliki oleh Starlink. Memastikan bahwa layanan tidak terganggu,” kata Pratama, Rabu, 22 Mei 2024.

Pilihan Editor: Cek Link Daftar PPDB 2024/2025 di Beberapa Daerah

Berita terkait

BMKG: Musim Hujan Akan Panjang, Petani Bisa Dapat Hasil Panen Melimpah

2 jam lalu

BMKG: Musim Hujan Akan Panjang, Petani Bisa Dapat Hasil Panen Melimpah

BMKG memperkirakan musim hujan 2024-2025 akan panjang, sehingga petani diharapkan dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan hasil panen padi melimpah

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG Sebut Tak Ada Hujan di Jabodetabek Hari Ini, Bagaimana dengan Suhu Maksimumnya?

7 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG Sebut Tak Ada Hujan di Jabodetabek Hari Ini, Bagaimana dengan Suhu Maksimumnya?

Suhu maksimum hari ini tak semua dicapai pada tengah hari. Beberapa ada yang pagi, yang lain malah sore dan malam. Simak prediksi cuaca BMKG.

Baca Selengkapnya

Supermoon Muncul Malam Ini, BMKG Bandung Khawatirkan Tinggi Permukaan Laut dan Tanggul

19 jam lalu

Supermoon Muncul Malam Ini, BMKG Bandung Khawatirkan Tinggi Permukaan Laut dan Tanggul

BMkG menyebut tidak ada pengaruh langsung antara supermoon dengan gelombang laut tinggi. Namun, masih ada kemungkinan kenaikan air pasang.

Baca Selengkapnya

Semarak OSKM ITB 2024 Langkah Awal Mahasiswa Baru Menuju Masa Depan Gemilang

22 jam lalu

Semarak OSKM ITB 2024 Langkah Awal Mahasiswa Baru Menuju Masa Depan Gemilang

OSKM ITB 2024 bukan hanya sekadar ajang pengenalan, tetapi juga langkah awal dari perjalanan panjang para calon pemimpin masa depan.

Baca Selengkapnya

BMKG Wanti-wanti Gelombang Tinggi Oktober, Nelayan Gunungkidul Yogyakarta Libur Melaut

23 jam lalu

BMKG Wanti-wanti Gelombang Tinggi Oktober, Nelayan Gunungkidul Yogyakarta Libur Melaut

Peluang gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter memungkinkan terjadi di sejumlah wilayah perairan, termasuk Samudra Hindia di selatan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITB Menemukan Air Galon Berbahan Polikarbonat Aman dan Sesuai Regulasi BPOM

1 hari lalu

Peneliti ITB Menemukan Air Galon Berbahan Polikarbonat Aman dan Sesuai Regulasi BPOM

Pakar ITB melakukan uji penelitian terkait keamanan air kemasan galon polikarbonat. Hasil riset tersebut menemukan seluruh sampel air yang diuji aman.

Baca Selengkapnya

Dinamika Cuaca versi BMKG, Kartu SIM Biometrik, dan Prodi Baru FKUI dalam Top 3 Tekno

1 hari lalu

Dinamika Cuaca versi BMKG, Kartu SIM Biometrik, dan Prodi Baru FKUI dalam Top 3 Tekno

Rangkuman artikel, termasuk Imbauan BMKG ihwal cuaca yang dinamis semasa pancaroba menjadi artikel utama Top 3 Tekno, Kamis, 17 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hujan Malam Nanti, Suhu Tertinggi Siang 34 derajat Celcius

1 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hujan Malam Nanti, Suhu Tertinggi Siang 34 derajat Celcius

BMKG memprakirakan Jakarta akan diguyur hujan malam nanti, Kamis, 16 Oktober 2024. Di tengah cuaca basah, suhu udara bisa menembus 34 derajat.

Baca Selengkapnya

Kerajinan Anyaman Pandan di Ketapang Kalimantan Barat Lebih Estetik Berkat Sentuhan Akademisi

1 hari lalu

Kerajinan Anyaman Pandan di Ketapang Kalimantan Barat Lebih Estetik Berkat Sentuhan Akademisi

Kerajinan anyaman pandan telah mengakar dalam budaya dan telah jadi bagian identitas masyarakat Desa Sungai Bakau, Kabupaten Ketapang.

Baca Selengkapnya

Soal Suhu Panas dan Gerah pada Sore dan Malam Hari, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Soal Suhu Panas dan Gerah pada Sore dan Malam Hari, Ini Penjelasan BMKG

Prakirawan BMKG memberi penjelasan mengapa belakangan ini suhu panas dan gerah bahkan pada sore hingga malam hari.

Baca Selengkapnya