Wujud Jemuran Pintar Buatan Siswi SMK Kupang yang Viral, Datang dari Modal Rp 10 Juta

Senin, 27 Mei 2024 21:22 WIB

Siswi SMK Negeri 4 Kupang, Nusa Tenggara Timur, Maria Cyntia Casandra Temaluru, ciptakan produk teknologi inovasi berupa jemuran pintar berbasis Internet of Things (IoT). Jemuran pintar ini merupakan proyek keenam dia selama menjadi pelajar di SMK Negeri 4 Kupang. (Dok. Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi jemuran pintar besutan siswi SMK Negeri 4 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maria Cyntia Casandra Temaluru, belakangan viral di media sosial. Memanfaatkan skema internet of things (IoT), penjemur pakaian otomatis itu bekerja dengan sistem sensor.

Proyek inovasi jemuran buatan Casandra bisa membedakan cuaca hujan dan panas. Sensornya mampu mendeteksi hujan, bahkan yang turun saat hawa panas. Perangkat itu mirip seperti jemuran biasa, namun dilengkapi pelindung khusus yang bekerja selayaknya payung.

"Ketika hujan turun, baju yang digantung di jemuran akan otomatis bergerak ke tempat yang aman," ucap Casandra kepada Tempo, melalui sambungan Zoom, Ahad, 19 Mei 2024.

Hanya butuh setahun bagi Siswi SMK berusia 17 tahun itu untuk menggarap inovasi jemuran. Meski singkat, pengerjaan alat itu bukan perkara mudah. Diawali dengan riset dan pencarian komponen, sejak akhir 2023, Casandra mengaku sempat kesulitan menggarap program IoT jemuran pintar.

Sensor yang dipakai untuk sistem jemuran otomatis, sebagai contoh, rumit untuk dikembangkan. Berulang kali Casandra salah menghubungkan jaringan listrik. Proyek itu sempat membuatnya stress dan terus menangis.

Advertising
Advertising

“Hampir menyerah, tapi karena ini proyek terakhir saat masa sekolah, saya usahakan harus selesai," tutur gadis SMK tersebut.

"Banyak yang bilang, kalau hujan saat kondisi panas, sensornya tidak akan mampu mendeteksi kalau jemuran harus diangkat. Saya katakan ya, walaupun hujan terjadi saat panas terik, jemuran ini masih bisa mendeteksinya," ucap Casandra.

Siswi SMK Negeri 4 Kupang, Nusa Tenggara Timur, Maria Cyntia Casandra Temaluru, ciptakan produk teknologi inovasi berupa jemuran pintar berbasis Internet of Things (IoT). Jemuran pintar ini merupakan proyek keenam dia selama menjadi pelajar di SMK Negeri 4 Kupang. (Dok Pribadi Casandra)

Bila dilihat dari video viral proyek itu, tali gantungan jemuran pintar bisa menampung sekitar 10 helai pakaian. Casandra menyebut skala dan kapasitas jemuran pintarnya bisa diubah tergantung biaya yang tersedia. Alat yang ditampilkan di video, dia mengklaim, hanya hasil uji coba sederhana.

"Bukan bentuk final, sebab bisa dimodifikasi lagi,” kata Casandra. Dia menyebut program permulaan ini bisa dikembangkan menjadi jauh lebih besar.

Casandra menyatakan proyek jemuran pintar menghabiskan dana sebesar Rp 10 juta. Alih-alih karena teknologi mahal, mayoritas dari jumlah tersebut habis untuk riset awal dan pembelian alat. Biaya itu sudah memenuhi kebutuhan alat yang hangus dan hancur selama percobaan.

"Biaya yang mahal itu sebenarnya ilmunya, sampai kita bisa memahami cara kerjanya,” tuturnya.

Setelah disempurnakan, dia meneruskan, biaya pengerjaan proyek itu bisa ditekan. Casandra berharap proyek sederhana itu dilirik dan didanai agar berkembang.”

Pilihan Editor: Kasus Varian KP Covid-19 Meningkat di Singapura, Epidemiolog Sarankan Ini ke Warga Indonesia

Berita terkait

Jalan Berliku Joni Pemanjat Tiang Bendera Menjadi Calon Bintara TNI AD

1 hari lalu

Jalan Berliku Joni Pemanjat Tiang Bendera Menjadi Calon Bintara TNI AD

Yohanes Ande Kalla lebih dikenal dengan Joni pemanjat tiang bendera akhirnya lulus seleksi calon Bintara TNI AD. Jalan berlikunya menjadi anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Teknologi Efektif Ciptakan Dampak Sosial Positif

2 hari lalu

Pemanfaatan Teknologi Efektif Ciptakan Dampak Sosial Positif

Pemanfaatan teknologi adalah cara efektif untuk menciptakan dampak sosial yang positif

Baca Selengkapnya

Puluhan Paus Terdampar di NTT, Kemungkinan karena Faktor Alamiah atau Antropogenik

3 hari lalu

Puluhan Paus Terdampar di NTT, Kemungkinan karena Faktor Alamiah atau Antropogenik

Menurut peneliti, paus paus pemandu sirip pendek itu terdampar kemungkinan karena faktor alamiah maupun antropogenik.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TrackVision, AI Buatan McEAsy untuk Kurangi Kecelakaan Lalu Lintas

6 hari lalu

Begini Cara Kerja TrackVision, AI Buatan McEAsy untuk Kurangi Kecelakaan Lalu Lintas

McEAsy, perusahaan IoT lokal, mengembangkan AI untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di jalan.

Baca Selengkapnya

Alasan Menpora Dito Ariotedjo Beri Nilai 8,5 dari 10 untuk Pelaksanaan PON 2024 di Tengah Catatan Buruk

6 hari lalu

Alasan Menpora Dito Ariotedjo Beri Nilai 8,5 dari 10 untuk Pelaksanaan PON 2024 di Tengah Catatan Buruk

Menpora Dito Ariotedjo memberikan nilai 8,5 dari 10 untuk pelaksanaan PON 2024 Aceh-Sumut. Apa alasannya, padahal banyak catatan buruk penyelenggaraan

Baca Selengkapnya

Universitas Jambi Bantu Nelayan Tingkatkan Tangkapan Ikan Melalui Teknologi GIS

6 hari lalu

Universitas Jambi Bantu Nelayan Tingkatkan Tangkapan Ikan Melalui Teknologi GIS

Dosen Universitas Jambi membantu nelayan dengan penerapan teknologi Geographical Information System (GIS).

Baca Selengkapnya

Signify Tambahkan IoT di Lampu LED Ultraefisien, Klaim Energi Makin Efisien

8 hari lalu

Signify Tambahkan IoT di Lampu LED Ultraefisien, Klaim Energi Makin Efisien

Lampu LED didukung chip yang dikembangkan langsung oleh Signify dengan klaim efikasi hingga 210 lumens perwatt.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Raih Dua Penghargaan Internasional dari Asian Technology Excellence Awards 2024

8 hari lalu

Telkomsel Raih Dua Penghargaan Internasional dari Asian Technology Excellence Awards 2024

Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Telkomsel dalam mendorong perubahan, sejalan dengan semangat Indonesia yang selalu menjadi inspirasinya.

Baca Selengkapnya

Inovasi Baru, Mahasiswa ITS Ini Pakai Sampah Puntung Rokok untuk Perkuat Aspal Jalan

11 hari lalu

Inovasi Baru, Mahasiswa ITS Ini Pakai Sampah Puntung Rokok untuk Perkuat Aspal Jalan

Mahasiswa ITS mengembangkan bahan alternatif polimer untuk campuran aspal jalan. Inovasi yang bisa mengurangi limbah puntung rokok.

Baca Selengkapnya

Amazon Hapus WFH, Minta Karyawan Kembali Bekerja di Kantor

11 hari lalu

Amazon Hapus WFH, Minta Karyawan Kembali Bekerja di Kantor

Amazon mewajibkan karyawannya untuk berkantor penuh lima hari dalam sepekan.

Baca Selengkapnya