Baru Tersedia di Kota Besar, Kontribusi 5G ke PDB Diklaim Rp 643 Triliun Lebih Jika Dikembangkan
Reporter
Alif Ilham Fajriadi
Editor
Erwin Prima
Rabu, 29 Mei 2024 14:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi 5G diklaim berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) untuk perekonomian Indonesia di 2024-2030 mendatang. Menurut Global System for Mobile Communications Association, kontribusi 5G ke PDB diperkirakan mencapai US$ 41 miliar atau lebih dari Rp 643 triliun.
"5G akan memberdayakan Indonesia dalam mengembangkan potensi Industri 4.0 dan menjadi pondasi mewujudkan agenda pemerintah menuju visi Indonesia Digital 2045," kata Head of Ericsson Indonesia, Krishna Patil, dalam agenda roadshow Ericsson Imagine Live 2024 di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024. Dia menyebut bahwa Ericsson menjadi perusahaan pertama yang melakukan uji coba 5G di Indonesia pada 2021 lalu.
Selain peningkatan kontribusi PDB, Krishna menjelaskan peran infrastruktur 5G juga bisa membantu kesenjangan digital serta menciptakan lapangan kerja yang baru. Namun keuntungan ini hanya bisa didapatkan dengan adanya persyaratan alokasi yang ramah investasi, sebagai katalisator untuk mempercepat penyebarannya di Indonesia.
"Kehadiran 5G membuka peluang baru bagi para operator, baik dalam bisnis mobile broadband yang sudah mapan maupun eksplorasi kumpulan peluang baru. Hal ini memungkinkan operator di Indonesia mengaplikasikannya secara berdampingan, sehingga mengoptimalkan peluang mereka dalam menciptakan keuntungan di tengah lanskap 5G yang tengah berkembangkan," ujar Krishna.
Sementara itu, Direktur Penataan Sumber Daya Kominfo, Denny Setiawan, menyambut baik komitmen Ericsson terhadap peningkatan teknologi 5G di Indonesia. Menurut dia, saat ini layanan 5G baru banyak dipakai di ranah industri, pusat pelayanan publik dan kota-kota besar.
"Kita harus mencoba bisnis layanan 5G ini. Nah, Ericsson cukup mumpuni untuk itu. Bagaimana sih mencari peluang dalam menyediakan layanan 5G? Jadi bukan sekadar peningkatan prosesnya saja," ujar Denny di acara yang sama. Kendati demikian, pemerintah sampai saat ini masih secara bertahap untuk meningkatkan teknologi 5G, khususnya ke operator penyedia layanannya.
Ihwal kapan agenda Indonesia untuk meningkatkan teknologi 5G ke seluruh wilayah, Denny memilih untuk tidak mengomentari hal ini. "Sedang dibicarakan," ucap Denny.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Telekomunikasi Kominfo, Aju Widya Sari membenarkan bahwa saat ini teknologi 5G hanya tersedia untuk beberapa kota besar di Indonesia. Untuk memperluas cakupannya, menurut Aju, tergantung dari operator seluler yang mengembangkan layanan jaringan ini.
"Teknologi 5G adalah update dari perkembangan layanan jaringan. Saat ini memang masih tersedia di kota-kota besar saja," ujar Aju. "Kalau pasarnya sudah matang (sukses diterima) untuk layanan 5G ini, maka bisa berkembang dia."
Pilihan Editor: Yang Harus Dilakukan Pendaki Jika Bertemu Macan Tutul di Gunung Gede Pangrango