Kepemimpinan Prabowo Subianto Diprediksi Utamakan Ekonomi Eksploitatif

Minggu, 2 Juni 2024 06:10 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid pesimis terhadap kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai presiden pada Oktober mendatang. Dia justru menduga, pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka akan mengutamakan kemajuan ekonomi yang eksploitatif.

“Hal itu bisa terlihat dari inisiatif besar pada investasi utang seperti kereta cepat Whoosh, pengembangan industri nikel di Halmahera, dan industri nikel di Morowali,” kata Usman dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Rabu, 29 Mei 2024. Menurut dia, proyek-proyek raksasa yang dirintis Presiden Joko Widodo itu tak bisa dihentikan begitu saja. Karena telah melalui proses kontrak yang besar.

Kekhawatiran muncul lantaran Prabowo memiliki ambisi besar, yakni meningkatkan ekonomi nasional hingga mencapai 8 persen dalam setahun. Hal itu sempat dilontarkan Prabowo ketika berbicara dalam Qatar Economic Forum pada Rabu, 15 Mei lalu. Target ambisius ini diperkirakan bakal mengorbankan banyak hal, terutama sumber daya alam dan ruang hidup masyarakat.

Imbasnya, Usman memprediksi tidak akan ada keadilan ekologis dalam kepemimpinan Prabowo. Padahal keadilan ekologis sangat dibutuhkan di tengah banyaknya kasus konflik agraria dan ekspansi korporasi raksasa yang merampas ruang hidup masyarakat.

Sikap pesimis Usman makin terpupuk lantaran berkaca dari perjalanan hidup Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Purnawirawan militer itu disebut tumbuh dari keluarga kaya raya dengan bisnis utama yang mengeksploitasi sumber daya alam. Bisnisnya, antara lain industri kayu dan penguasaan konsesi. Meskipun Prabowo pernah berjanji dalam kepemimpinannya akan menjaga kekayaan alam.

Dia menganjurkan agar masyarakat bersama gerakan oposisi pemerintah bekerja secara efektif untuk melakukan pengawasan. "Masyarakat sipil harus memikirkan membangun mekanisme kontrol yang kuat kepada kepemimpinan Prabowo-Gibran dalam lima tahun ke depan. Kalau nggak ada kekuatan kontrol yang kuat, potensi besar menuju eksploitasi lebih besar akan terus terjadi.”

Terlebih jika berkaca pada infrastruktur hukum yang sudah dibuat untuk mengakomodasi praktik eksploitasi sumber daya alam. Di antaranya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara. “Ditambah ada lagi peraturan setingkat menteri dan turunannya. Bahkan konsesi dari kemmenterian investasi kepada organisasi kemasyarakat untuk mendapatkan izin usaha pertambangan,” ucap Usman.

Dosen Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera Asfinawati menyebutkan adanya potensi konflik agraria yang berpeluang makin membesar pada era pemerintahan Prabowo. Ditandai adanya rencana mengubah undang-undang kepolisian. “Kalau itu jadi, akan gampang bagi kepolisian menyadap, memperlambat koneksi internet, dan ini akan memberangus masyarakat,” ucap Asfinawati.

IRSYAN HASYIM

Baca Juga: Politik Perusakan Lingkungan

Berita terkait

KSAL Muhammad Ali Klaim Prabowo Berkomitmen Perkuat Armada Kapal Selam

5 jam lalu

KSAL Muhammad Ali Klaim Prabowo Berkomitmen Perkuat Armada Kapal Selam

KSAL Muhammad Ali mengklaim bahwa Prabowo Subianto berkomitmen untuk memperkuat armada kapal selam

Baca Selengkapnya

Korupsi IUP di Kalimantan Timur, Pakar Hukum: Jadi Barang Dagangan Para Pemangku Kewenangan

8 jam lalu

Korupsi IUP di Kalimantan Timur, Pakar Hukum: Jadi Barang Dagangan Para Pemangku Kewenangan

Awang Faroek Ishak ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi penerimaan hadiah atau janji dalam pengurusan Izin Usaha Pertambangan (IUP)

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan Eksploitasi Brandoville Studios Serahkan Bukti Baru ke Polres Metro Jakarta Pusat

13 jam lalu

Korban Dugaan Eksploitasi Brandoville Studios Serahkan Bukti Baru ke Polres Metro Jakarta Pusat

Korban dugaan kekerasan bos perusahaan Brandoville Studios menyerahkan bukti baru ke kepolisian.

Baca Selengkapnya

Soal Kans PDIP Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

23 jam lalu

Soal Kans PDIP Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

Puan Maharani mengatakan, komunikasi antara PDIP dengan Prabowo Subianto selama ini terjalin dengan baik.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Sebut IKN Kehendak Rakyat, 5 Kritik Pengamat untuk Mega Proyek Tersebut

1 hari lalu

Presiden Jokowi Sebut IKN Kehendak Rakyat, 5 Kritik Pengamat untuk Mega Proyek Tersebut

Jokowi klaim proyek IKN di Kalimantan Timur bukanlah keputusan Presiden saja melainkan keputusan seluruh rakyat. Sejumlah kritik untuk IKN muncul.

Baca Selengkapnya

Mayarakat Sipil akan Gugat PP Izin Tambang Ormas di Hari Kesaktian Pancasila

1 hari lalu

Mayarakat Sipil akan Gugat PP Izin Tambang Ormas di Hari Kesaktian Pancasila

Tim advokasi mengatakan pemberian izin tambang untuk ormas keagamaan bersifat diskriminatif.

Baca Selengkapnya

Jutaan Kelas Menengah Rentan Jatuh Miskin, Prabowo Diharap Punya Solusi dan Tunda Kenaikan PPN

1 hari lalu

Jutaan Kelas Menengah Rentan Jatuh Miskin, Prabowo Diharap Punya Solusi dan Tunda Kenaikan PPN

Sekitar 9,4 juta kelas menengah rentan jatuh miskin. Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan punya solusi dan menunda kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

Polisi Sudah Tahu Lokasi Bos Brandoville Studios Cherry Lai, Kini Koordinasi dengan Interpol

1 hari lalu

Polisi Sudah Tahu Lokasi Bos Brandoville Studios Cherry Lai, Kini Koordinasi dengan Interpol

Delapan saksi sudah diperiksa oleh Polres Metro Jakpus, yaitu 6 mantan karyawan Brandoville Studios, serta Ketua RT dan ibu korban.

Baca Selengkapnya

Dua Calon Potensial Menteri Prabowo: Sjafrie Sjamsoeddin dan Sugiono

1 hari lalu

Dua Calon Potensial Menteri Prabowo: Sjafrie Sjamsoeddin dan Sugiono

Baik Sjafrie maupun Sugiono merupakan orang-orang kepercayaan Prabowo. Keduanya pernah berdinas di TNI.

Baca Selengkapnya

Puan PDIP Beri Penjelasan soal Tempat Pertemuan Prabowo-Megawati

2 hari lalu

Puan PDIP Beri Penjelasan soal Tempat Pertemuan Prabowo-Megawati

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut pertemuan antara Prabowo-Megawati menunggu waktu yang tepat. Mengenai tempat pertemuan, Puan bilang begini.

Baca Selengkapnya