Universitas Paramadina Gelar Seminar Strategi Komunikasi Politik, Singgung Soal Pemilu, KPU, dan Bawaslu
Reporter
Michelle Gabriela
Editor
S. Dian Andryanto
Senin, 17 Juni 2024 12:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mengusung tajuk Strategi Komunikasi Politik dalam Menghadapi Kampanye Pilkada 2024, Universitas Paramadina Jakarta berhasil menggelar seminar literasi media, pada Rabu, 12 Juni 2024 di Aula Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina Jakarta.
Seminar ini dibuka pada pukul 09.00 dengan sambutan dari Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina. Tri Wahyuti. Adapun, dalam sambutannya, Wahyuti menekankan pentingnya pemahaman literasi media menjelang Pilkada serentak. “Pemahaman yang baik tentang strategi komunikasi politik adalah kunci untuk menciptakan kampanye yang berhasil dan bermartabat," ujar Wahyuti.
Selain menekankan pada literasi media, seminar ini juga memfasilitasi pertukaran pandangan antara para pakar, praktisi, dan mahasiswa melalui sesi diskusi interaktif dengan memperkuat semangat demokrasi dan transparansi, serta membangun jejaring dan kolaborasi antar lembaga dan praktisi politik.
Arif Adi Kuswardono, Direktur Program dan Berita TVRI, dalam sesi ini menekankan pentingnya penyampaian konten berita yang berkualitas dan edukatif dalam konteks pemilu. Ia juga menyoroti pentingnya regulasi dalam media sosial yang saat ini belum diatur secara ketat dibandingkan media mainstream.
"Di era digital ini, media memiliki peran krusial dalam membentuk opini publik. Kita harus memastikan bahwa konten yang disampaikan tidak hanya informatif tetapi juga mendidik dan bebas dari bias," ujar Arif.
Menyambung Arif, Astri Megatari anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta juga menyinggung soal mekanisme pemilu dan regulasi kampanye. Menurutnya, transparansi dan integritas adalah kunci dalam setiap proses pemilu. “Kami di KPU berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap tahapan pemilu berjalan dengan jujur dan adil,” katanya.
Lebih lanjut, Astri menambahkan bahwa Pilkada serentak di 38 provinsi di Indonesia, khususnya di Jakarta, memerlukan perhatian khusus karena sering dianggap seperti Pilpres. Pada kesempatan ini ia juga memperkenalkan maskot Pilkada Jakarta, yaitu Si Mayor, atau Macan Kemayoran, serta jingle kampanye edukasi Pilkada 2024.
Selanjutnya, Quin Pegagan anggota divisi Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Jakarta juga turut memberikan perspektif mengenai pengawasan kampanye dan pemilu. Menurutnya, pengawasan yang ketat dan penegakan aturan menjadi langkah penting dalam mencegah praktik politik uang dan korupsi.
“Bawaslu berperan sebagai garda terdepan dalam memastikan keadilan pada setiap proses kampanye,” kata Quin.
Terkait dinamika media dan tantangan dalam kampanye Pilkada 2024, Abdul Rahman dosen dan advisor dari Universitas Paramadina menjelaskan bahwa komunikasi politik harus didukung dengan pemahaman media dan perilaku pemilih. Hal tersebut, menurut Abdul, akan mendukung strategi yang akan diterapkan di lapangan.
Mengenai strategi di lapangan, Erik Ardiyanto, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, menekankan pentingnya media sosial dalam komunikasi politik di era digital. "Media sosial memungkinkan partai politik menyebarkan informasi dengan cepat, efisien, dan lebih personal," ujarnya.
Lebih lanjut, Erik mencatat bahwa tantangan dalam komunikasi politik di Indonesia, termasuk isu politik dinasti dan penyalahgunaan kekuasaan, yang dapat merusak integritas demokrasi. "Di Indonesia, fenomena unik terjadi di mana peserta pemilu yang kalah sering bergabung dalam pemerintahan," katanya.
Oleh sebab itu, Erik mendorong mahasiswa untuk tetap kritis dalam memilih dan memahami urgensi strategi komunikasi politik yang efektif. "Ini bukan sekadar soal menang atau kalah dalam kampanye, tapi juga memperkuat fondasi demokrasi yang transparan dan sehat," kata dia.
Pada penutupan acara, seluruh pembicara sepakat menyampaikan harapan mereka terkait wawasan yang bermanfaat dan aplikatif bagi semua peserta, khususnya generasi muda. Dengan memahami strategi komunikasi yang efektif diharapkan peserta yang hadir dapat menghadapi kampanye Pilkada 2024 dengan lebih baik dan menciptakan proses pemilu yang lebih demokratis dan transparan.
Pilihan Editor: Cara Registrasi Ulanbg Calon Mahasiswa Baru UGM Jalur SNBT, Ini Berkas yang Perlu Disiapkan