Data Rekam Medis Astronot Ungkap Risiko Kesehatan Terbang ke Antariksa

Selasa, 18 Juni 2024 22:53 WIB

Komandan wanita pertama ISS di Eropa, astronot ESA Samantha Cristoforetti bersama dengan boneka Barbie yang mirip dengannya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Inisiatif ini diselenggarakan oleh Inspiring Girls International, sebuah badan amal yang menghubungkan anak perempuan dengan panutan internasional. ESA/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin terang bagaimana terbang ke luar angkasa bisa berdampak bagi kesehatan para astronot. Pemahaman yang lebih baik mungkin didapat setelah diciptakannya biobank 'space-omics' pertama--koleksi ribuan sampel darah dan jaringan, plus informasi medis, yang diambil dari banyak misi ke antariksa.

Koleksi datanya termasuk yang didapat dari misi-misi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Juga misi Inspiration4 oleh SpaceX pada 2021 lalu yang membawa empat astronot non-pemerintah (sipil) ke luar angkasa selama tiga hari.

Disebut Space Omics and Medical Atlas (SOMA), sumber biobank terdiri dari data medis seperti perubahan dan kerusakan DNA dalam aktivitas gen dan fungsi sistem imun para astronot. Kumpulan data itu dikenal sebagai biomarkers.

Selama ini, misi ke antariksa dikenal memberi risiko kesehatan tertentu. Hal ini karena para astronot bakal kehilangan kerapatan tulang dan massa otot dampak kondisi minimnya gravitasi.

Belum lagi tingkat radiasi yang lebih tinggi di luar angkasa yang diduga menyebabkan kerusakan sel dan DNA. Seluruhnya memiliki dampak pada tubuh yang beragam.

Advertising
Advertising

Seluruh efek itu pula yang kemungkinan berada di balik pertanyaan kenapa astronot lebih rentan mengembangkan penyakit jantung di masa depannya. Sebagian astronot bahkan telah memburuk penglihatannya sekembali dari perjalanan ke luar Bumi.

"Mengumpulkan data medis para astronot secara konsisten via biobank SOMA akan menolong para peneliti lebih memahami tentang perubahan-perubahan itu dan potensial mengembangkan cara-cara mitigasinya," kata Christopher Mason di Weill Cornell Medicine di New York, yang membantu mengumpulkan data biobank SOMA.

Damian Bailey dari University of South Wales tak terlibat dalam tim Mason yang mempublikasikan biobank astronot internasional di jurnal Nature, terbit 11 Juni 2024. Dia menilai terjemahan biomarkers tak selalu bermakna secara klinis.

"Tapi ini adalah sebuah cara menarik untuk mulai mencari tahu bagaimana lingkungan unik di luar angkasa berdampak kepada kita," katanya memberi dukungan.

Satu hal dari misi Inspiration4 adalah bahwa, meski para astronot mengalami sejumlah perubahan biomarker, kebanyakan hasil pemeriksaan bisa kembali menunjuk kondisi normal setelah beberapa bulan sejak kepulangan ke Bumi. Itu mengantar dugaan mengirim warga sipil ke antariksa tak menyebabkan risiko kesehatan yang lebih besar daripada mengirim astronot profesional.

"Ketimbang kepada orang-orang yang berlatih selama puluhan tahun, antariksa bisa mulai dibuka kepada lebih dan lebih banyak orang," kata Mason.

Tubuh Astronot Perempuan Lebih Tangguh

Hasil dari misi Inspiration4, yang memiliki kru dua laki-laki dan dua perempuan, juga memberi dugaan kalau perubahan dalam aktivitas gen berangsur normal kembali lebih cepat pada kru perempuan. Kemungkinannya, kata Mason, karena tubuh perempuan yang harus mampu menghadapi potensi kehamilan.

"Dimampukan untuk menoleransi perubahan besar dalam fisiologi dan dinamika fluida mungkin sangat baik untuk kemampuan mengelola kehamilan, juga stress dari penerbangan antariksa," kata peneliti fisiologi dan biofisika itu menambahkan.

Timothy Etheridge dari University of Exeter mengatakan biobank rintisan Mason dkk sangat berguna bagi para peneliti di seluruh dunia untuk bisa memiliki basis data yang bisa digunakan bersama. "Anda perlu memiliki pendekatan yang konsisten untuk mengumpulkan sampel," kata dia.

Thomas Smith dari King’s College London menilai memahami efeks misi antariksa ke kesehatan akan menjadi lebih penting jika misi-misi lebih panjang, semisal perjalanan ke Mars.

NEW SCIENTIST, NATURE

Pilihan Editor: Klaim Pengganti X di Indonesia, Ini 7 Kejanggalan yang Bikin Geger di Medsos

Berita terkait

SpaceX Sediakan Starlink Mini, Cocok untuk Ekspedisi atau Petualangan

3 hari lalu

SpaceX Sediakan Starlink Mini, Cocok untuk Ekspedisi atau Petualangan

SpaceX meluncurkan layanan internet berbasis satelit Starlink versi mini.

Baca Selengkapnya

Kondisi Cuaca jadi Tantangan dalam Kunjungan Malam Observatorium Bosscha

22 hari lalu

Kondisi Cuaca jadi Tantangan dalam Kunjungan Malam Observatorium Bosscha

Jika kondisi malam sedang cerah tanpa mendung dan hujan, tiga teleskop Observatorium Bosscha bisa untuk mengintip benda langit.

Baca Selengkapnya

Juni Penuh Fenomena Langka di Langit, Ada Strawberry Moon Hingga Parade Planet

23 hari lalu

Juni Penuh Fenomena Langka di Langit, Ada Strawberry Moon Hingga Parade Planet

Banyak fenomena benda langit langka yang terjadi sepanjang Juni 2024. Catat perkiraan tanggal dan waktu berikut ini agar tidak terlewat.

Baca Selengkapnya

Pesawat SpaceX Elon Musk Tak Kunjung Siap, Miliarder Jepang Batalkan Misi Mengelilingi Bulan

24 hari lalu

Pesawat SpaceX Elon Musk Tak Kunjung Siap, Miliarder Jepang Batalkan Misi Mengelilingi Bulan

Maezawa sudah memesan tiket mengelilingi bulan dengan Starship SpaceX sejak 2018 lalu.

Baca Selengkapnya

Batal ke Bulan, T.O.P eks BIGBANG Isyaratkan Bakal Comeback dengan Lagu Baru

28 hari lalu

Batal ke Bulan, T.O.P eks BIGBANG Isyaratkan Bakal Comeback dengan Lagu Baru

T.O.P mengungkapkan perasaannya setelah pengumuman pembatalan perjalanan ke bulan bersama dearMoon SpaceX.

Baca Selengkapnya

Dugaan Predatory Pricing dalam Internet Satelit Starlink, Kupas Tuntas Apa Itu Predatory Pricing?

33 hari lalu

Dugaan Predatory Pricing dalam Internet Satelit Starlink, Kupas Tuntas Apa Itu Predatory Pricing?

Direktur Eksekutif ICTI Heru Sutadi mewanti agar tak ada predatory pricing oleh internet satelit Starlink.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Siapkan Superkomputer AI untuk Sokong Chatbot Grok Generasi ke-3, Sehebat Apa?

34 hari lalu

Elon Musk Siapkan Superkomputer AI untuk Sokong Chatbot Grok Generasi ke-3, Sehebat Apa?

Pemilik xAI, Elon Musk, akan membangun superkomputer untuk melatih dan menaungi pengoperasian chatbot Grok terbaru. Ditenagai 100 ribu GPU.

Baca Selengkapnya

Kenali Paket yang Ditawarkan Starlink Berikut Fitur-fiturnya

38 hari lalu

Kenali Paket yang Ditawarkan Starlink Berikut Fitur-fiturnya

Starlink milik Elon Musk baru saja resmi diluncurkan di Bali, berikut paket yang di tawarkan beserta fitur-fiturnya.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Milik Elon Musk Cocok di Kawasan 3T Bukan di Perkotaan, Ini Alasannya

38 hari lalu

Layanan Internet Starlink Milik Elon Musk Cocok di Kawasan 3T Bukan di Perkotaan, Ini Alasannya

Elon Musk resmi luncurkan layanan internet satelit Starlink di Indonesia. Kenapa Starlink lebih tepat di kawasan 3T bukan di kota besar?

Baca Selengkapnya

Sempat Dikeluhkan, Ini Cara Atasi Internet Starlink yang Lambat

38 hari lalu

Sempat Dikeluhkan, Ini Cara Atasi Internet Starlink yang Lambat

Sejumlah pengguna menyebut Starlink tidak cocok untuk bermain gim karena latensi yang tinggi. Lantas, bagaimana cara mengatasi Starlink yang lambat?

Baca Selengkapnya