BMKG Modifikasi Cuaca di IKN, Cegah Awan Hujan yang Dianggap Memperlambat Pembangunan
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 20 Juni 2024 09:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Operasi Modifikasi Cuaca oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berlanjut. Setelah operasi serentak yang disebutkan untuk pengisian air waduk di Jawa menghadapi risiko kekeringan musim kemarau, terkini untuk percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Operasi Modifikasi Cuaca untuk menunjang percepatan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan Bandar Udara VVIP IKN dan jalan tol,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Rabu, 19 Juni 2024, dikutip dari siaran pers BMKG.
Dwikorita menjelaskan, berdasarkan hasil analisis prediksi curah hujan Juni 2024, wilayah Kalimantan Timur khususnya IKN memiliki curah hujan bulanan berkisar antara 200 sampai 300 milimeter, yang disebutnya kategori menengah. Dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur, menurut dia, operasi modifikasi cuaca bertujuan memecah awan supaya meminimalisir terjadinya hujan. Operasi teknologi hujan buatan tersebut berjalan 13-23 Juni.
Pelaksana tugas Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menambahkan hingga Rabu (19 Juni) telah dilaksanakan sepuluh sorti penerbangan penyemaian awan dengan total 21 jam 25 menit penerbangan. “Total bahan semai yang telah digunakan 8 ton NaCI powder dari total yang telah disiapkan sebanyak 16 ton,” kata Seto.
Selama kegiatan operasi modifikasi cuaca berlangsung, Seto menambahkan, penyemaian awan dilakukan pada daerah yang berpotensi menyebabkan hujan di area pembangunan infrastruktur penunjang IKN (Bandara VVIP IKN dan Jalan Tol). Pemilihan wilayah semai awan setiap harinya diprioritaskan pada daerah upwind (arah datangnya angin massa udara) dengan tujuan awan hujan tidak masuk daerah target, yaitu area dilaksanakannya kegiatan pembangunan.
"Daerah seeding yang telah dilakukan meliputi Selat Makasar, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser," kata Seto sambil menambahkan, pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca BMKG kali ini didukung oleh armada pesawat Casa 212-400 dengan registrasi A-2114 milik Skadron 4 TNI AU.
Pilihan Editor: Teknologi Hidrofon, Bisakah Memecah Misteri Hilangnya Pesawat MH370?