PPDB 2024: Kecurangan hingga Tanggapan Komisi X DPR

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Kamis, 20 Juni 2024 15:47 WIB

Ilustrasi PPDB Online (siap-ppdb.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB merupakan proses penerimaan siswa baru setiap tahun yang diselenggarakan tingkat sekolah. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemdikbudristek menerbitkan kebijakan yang mengatur pelaksanaan PPDB bagi semua jenjang, mulai TK, SD, SMP, sampai dengan SMA, dan SMK. Hal ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 1 tahun 2021.

Dikutip dari situs web Kemdikbudristek, regulasi ini menetapkan ada empat jalur dalam proses PPDB, yaitu jalur zonasi, prestasi, perpindahan tugas orang tua, dan afirmasi bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu.

1. Antisipasi Kecurangan

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan meminta pemerintah daerah mengawasi PPDB secara objektif dan akuntabel untuk mencegah kecurangan. Sebelumnya, Kementerian Pendidikan telah menerima laporan adanya kecurangan dalam proses PPDB 2024 di tujuh SMA di Palembang, Sumatera Selatan.

"Untuk mengantisipasi kecurangan Kemendikbud Ristek berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam melakukan pengawasan," kata Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Dikdan dan Dikmen Kemendikbud Muhammad Hasbi kepada Tempo melalui pesan singkat pada Rabu, 19 Juni 2024.

Advertising
Advertising

2. Akun Disdik Diserang Warganet

Hasil penerimaan peserta didik baru atau PPDB tahap 1 di Jawa Barat (Jabar) dijadwalkan pada Rabu, 19 Juni 2024. Namun, waktu pengumuman lebih lambat dari jam biasanya. Tahun lalu, hasil pengumuman PPDB sudah bisa dilihat sejak pukul 14.00 WIB.

Dikutip dari Instagram resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, hasil itu akan diumumkan malam ini. "Jangan sampai terlewat! Pengumuman PPDB Tahap 1 SMA, SMK, SLB Provinsi Jawa Barat Tahun 2024, Rabu, 19 Juni 2024 ini pukul 19.30," tulis @disdikjabar dalam salah satu caption posting, dikutip pada Rabu malam, 19 Juni 2024.

Namun, keterangan waktu tersebut baru diperbarui oleh admin menjelang malam.

3. Penindakan Pelaku Kecurangan

Akibat kecurangan yang terjadi di PPDB 2024 di Sumatera Selatan, Kemendikbud meminta pemerintah daerah setempat untuk mengambil langkah terhadap kecurangan PPDB tersebut.

"Kami mendorong pemda dan aparat mengambil tindakan tegas," kata Muhammad Hasbi, Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, kepada Tempo melalui pesan singkat pada Rabu, 19 Juni 2024.

Persiapan PPDB tahun ini menurut dia sudah lebih baik dibanding tahun sebelumnya. "Ini ditandai dengan berbagai tahap persiapan yang telah diamanatkan dalam Permendikbudristek Nomor 1 Tahun 2021 dan Keputusan Sekjen Bo.47 Tahun 2023," kata Hasbi.

4. Dianulir

Dinas Pendidikan Jawa Barat di laman ppdb.jabarprov.go.id telah menayangkan pengumuman hasil Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA dan SMK. Di situs web tersebut diumumkan hasil PPDB yang dibagi dalam 13 cabang dinas yang masing-masing berisi daftar calon siswa yang diterima di masing-masing sekolah.

Namun terdapat salah satu laporan yang mencuat soal domisili KK. Kecurangan ini membuat satu alamat rumah terdapat 6 KK yang tercatat. Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat M. Ade Afriandi membenarkan soal kasus domisili tersebut.

“Yang 6 KK (1 rumah) tidak hanya di sekitar sekolah ini. Ada 1 rumah 8 KK juga ada, tapi tentu ini perlu diimbau pada seluruh orang tua tidak perlu lagi membuat hal seperti itu, apalagi tanpa izin dari yang punya rumah” kata dia.

Ade menjamin dari pendalaman yang dilakukan calon peserta tersebut tidak diloloskan. “Tentu dianulir,” katanya dalam tayangan video rekaman wawancara yang dibagikan Humas Pemprov Jawa Barat, Rabu, 19 Juni 2024.

5. Tanggapan Komisi X DPR RI

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menyoroti proses PPDB zonasi yang setiap tahun menghadapi masalah. Menurut Dede, selalu ada aduan soal kecurangan yang disampaikan ke komisinya setiap pelaksanaan PPDB.

“PPDB setiap tahun pasti ada laporan dan kami sudah berkali-kali mengatakan, ubah sistemnya diganti dengan metode yang lain,” kata Dede di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 19 Juni 2024.

Namun, kata Dede, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek menyatakan PPDB zonasi masih dibutuhkan. Alasannya, untuk tetap menjaga prinsip kesetaraan dan keadilan dalam pendidikan di daerah-daerah.

SULTAN ABDURRAHMAN | AHMAD FIKRI | AISYAH AMIRA WAKANG | DESTY LUTHFIANI

Pilihan Editor: Link PPDB Banten 2024, Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Berita terkait

Kemendikbud Klaim Angka Buta Aksara Masyarakat Indonesia Terus Menurun

3 jam lalu

Kemendikbud Klaim Angka Buta Aksara Masyarakat Indonesia Terus Menurun

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Baharudin, mengatakan angka buta aksara masyarakat Indonesia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Kampus Belanda Tak Terima Langsung Lulusan SMA setelah UN Dihapus, Kemendikbud Buka Suara

1 hari lalu

Kampus Belanda Tak Terima Langsung Lulusan SMA setelah UN Dihapus, Kemendikbud Buka Suara

University of Twente Belanda tidak bisa langsung menerima lulusan SMA di Indonesia setelah UN dihapus pada 2021 lalu.

Baca Selengkapnya

Susun Permendikbud Anti-perundungan, Kemendikbud Libatkan Perguruan Tinggi Hingga Kemenkumham

1 hari lalu

Susun Permendikbud Anti-perundungan, Kemendikbud Libatkan Perguruan Tinggi Hingga Kemenkumham

Kemdikburistek melibatkan sejumlah lembaga dalam menyusun Permendikbud anti-perundungan

Baca Selengkapnya

Monitoring Kasus Perundungan, KPAI Panggil Binus School Simprug dan Kemendikbud

2 hari lalu

Monitoring Kasus Perundungan, KPAI Panggil Binus School Simprug dan Kemendikbud

KPAI memanggil pihak sekolah dan Kemendikbud untuk memastikan perlindungan anak dalam kasus perundungan di Binus School Simprug.

Baca Selengkapnya

6 Pelajar SMA di Jakarta Usung Proyek Sosial Dekorasi Lumut untuk Lawan Polusi Udara

7 hari lalu

6 Pelajar SMA di Jakarta Usung Proyek Sosial Dekorasi Lumut untuk Lawan Polusi Udara

Sekelompok enam pelajar SMA di Jakarta ini berniat selamatkan pelajar SD yang dianggap rawan dari dampak polusi udara.

Baca Selengkapnya

Dirjen GTK Kemendikbud: Lulusan SMA di Papua Bisa Jadi Guru SD

9 hari lalu

Dirjen GTK Kemendikbud: Lulusan SMA di Papua Bisa Jadi Guru SD

Kebutuhan jumlah guru di Provinsi Papua masih belum seimbang.

Baca Selengkapnya

Lolos Seleksi Administrasi? Simak Jadwal Tes SKD dan SKB CPNS 2024

12 hari lalu

Lolos Seleksi Administrasi? Simak Jadwal Tes SKD dan SKB CPNS 2024

Peserta tes CPNS yang lolos administrasi akan mengikuti tahapan selanjutnya yaitu Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Baca Selengkapnya

Simak Jadwal Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS 2024 Kemendikbudristek dan Kemenag

12 hari lalu

Simak Jadwal Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS 2024 Kemendikbudristek dan Kemenag

Pengumuman seleksi administrasi CPNS 2024 di Kemendikbudristek akan berlangsung pada 16-17 September.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 10 September, Begini Cara Cek Ijazah SMA untuk Daftar CPNS 2024

19 hari lalu

Diperpanjang hingga 10 September, Begini Cara Cek Ijazah SMA untuk Daftar CPNS 2024

Pemeriksaan ijazah SMA secara online dapat dilakukan melalui situs resmi nisn.data.kemendikbud.go.id.

Baca Selengkapnya

Alasan Nadiem Minta Anggaran Kemendikbud Pemerintahan Prabowo Ditambah Rp 26,44 Triliun

21 hari lalu

Alasan Nadiem Minta Anggaran Kemendikbud Pemerintahan Prabowo Ditambah Rp 26,44 Triliun

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengusulkan pagu anggaran 2025 kementeriannya ditambah sebesar Rp 26,44 triliun. Menurut dia, perlu adanya anggaran lebih banyak untuk memastikan sejumlah program kementeriannya bisa berjalan.

Baca Selengkapnya