Begini Cara Mengatasi Serangan Ransomware

Rabu, 26 Juni 2024 17:18 WIB

Ilustrasi virus ransomware

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mendapat serangan siber berupa virus ransomware dari LockBit 3.0 sejak Kamis, 20 Juni 2024. Serangan itu menyebabkan ratusan situs lembaga pemerintahan tidak dapat diakses. Hal ini berdampak pada 210 instansi pusat maupun daerah di Indonesia.

Dilansir dari Proofpoint, ransomware adalah salah satu jenis malware (malicious software atau perangkat lunak jahat) yang sangat berbahaya. Malware ini dapat memblokir akses ke data atau sistem komputer dengan cara mengenkripsi atau mengunci dengan kata sandi file pada perangkat keras komputer.

Dengan begitu, pemilik komputer tidak dapat mengakses perangkat beserta seluruh data yang tersimpan di dalamnya. Selain mengunci, hacker dapat mencuri atau membocorkan informasi yang tersimpan di dalam komputer. Jika kunci ingin dibuka, pelaku biasanya meminta korban untuk membayar uang tebusan.

Dikutip dari Security.berkeley.edu, dampak yang dapat ditimbulkan akibat ransomware antara lain kehilangan sementara atau permanen atas informasi sensitif atau hak milik, gangguan pada operasi reguler, kerugian finansial yang terjadi untuk memulihkan sistem dan file, hingga berpotensi merusak reputasi organisasi/perusahaan.

Cara mengatasi ransomware

Advertising
Advertising

Serangan ransomware memang sangat merugikan sehingga penting untuk menutup celah agar hacker tidak dapat mengakses jaringan komputer pribadi. Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan beberapa cara untuk mengatasi ransomware.

Satu-satunya cara yang dapat menjamin keamanan digital dari serangan tersebut, kata Alfons, adalah mitigasi yang benar serta persiapan yang baik jika komputer diserang ransomware. Bentuk pertahanan yang dilakukan adalah administrator perusahaan dapat melakukan patching otomatis pada semua software dan hardware yang digunakan.

Selain itu, diperlukan perlindungan terbaik, seperti firewall yang diamankan dengan kebijakan konservatif dan memisahkan DMZ—demilitarized zone, pengaman jaringan dari traffic yang tidak tepercaya—dengan intranet. Diperlukan juga pembatasan user dalam intranet yang memiliki data kritikal untuk mengakses Internet. Tujuannya untuk mencegah kebocoran jaringan dari kelemahan user yang biasanya menjadi sasaran masuk peretas.

Alfons juga menilai kebijakan dan implementasi perlindungan data yang disiplin menjadi kunci melindungi data dari serangan ransomware. Ia menyarankan perusahaan agar memilih perlindungan sekuriti bukan dengan pertimbangan merek, melainkan berdasarkan layanan dukungan dan implementasi perlindungan yang diberikan.

Pasalnya, salah satu bukti yang penting diberikan pada layanan keamanan siber ketika sistem terenkripsi ransomware adalah data masih dapat dikembalikan. Karena itu, cyber security data perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan utama untuk melindungi sistem dari serangan hacker.

Namun, Alfons juga menjelaskan, meskipun semua usaha sudah dilakukan, tetap saja ransomware masih bisa menembus pertahanan. Hal itu bahkan terjadi pada beberapa perusahaan besar, seperti Cognizant, Accenture, Campbell Conroy & O'neil, serta Jetstar. Ia menegaskan, tidak ada satu pun produk perlindungan keamanan yang mampu 100 persen menjaga sistem dari serangan ransomware.

Pilihan Editor: Kenali Jenis-jenis Serangan Ransomware

Berita terkait

Komite Keamanan Nasional Parlemen Iran Sidang Darurat soal Lebanon

12 menit lalu

Komite Keamanan Nasional Parlemen Iran Sidang Darurat soal Lebanon

Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran mengadakan sidang darurat untuk membahas serangan terbaru Israel di kawasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Inggris Selidiki Serangan Siber Islamofobia di WiFi Stasiun Inggris

1 hari lalu

Polisi Inggris Selidiki Serangan Siber Islamofobia di WiFi Stasiun Inggris

Penumpang di sejumlah stasiun kereta tersibuk di Inggris terpapar pesan bernada Islamofobia akibat pelanggaran keamanan siber yang mengganggu layanan

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Beri Kuliah di Unhan: Ingatkan Pentingnya Keamanan Kawasan

2 hari lalu

Ketua MPR Beri Kuliah di Unhan: Ingatkan Pentingnya Keamanan Kawasan

Ketua MPR Bambang Soesatyo menekankan pentingnya keamanan kawasan untuk stabilitas ekonomi-politik, mengidentifikasi empat ancaman: balance of power, grass fire conflicts, intra-state conflicts, dan transnational threats.

Baca Selengkapnya

Secret Service Memperketat Keamanan Donald Trump

3 hari lalu

Secret Service Memperketat Keamanan Donald Trump

Donald Trump telah menjadi serangkaian target pembunuhan selama masa kampanye. Walhasil, Secret Service pun sekarang meningkatkan perlindungan

Baca Selengkapnya

Indonesia Resmi Serahkan Instrumen Ratifikasi Traktat Larangan Senjata Nuklir

3 hari lalu

Indonesia Resmi Serahkan Instrumen Ratifikasi Traktat Larangan Senjata Nuklir

Penyerahan Instrumen Ratifikasi Traktat Pelarangan Senjata Nuklir ini menegaskan peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia

Baca Selengkapnya

Tetap Gunakan Sirekap untuk Pilkada 2024, KPU Lakukan Ini

3 hari lalu

Tetap Gunakan Sirekap untuk Pilkada 2024, KPU Lakukan Ini

KPU perlu mengecek dan menguji secara berkala Sirekap untuk mengantisipasi gangguan siber pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Ketua Komisi I DPR Cecar Menko Hadi soal PDNS 2 Surabaya

4 hari lalu

Kala Ketua Komisi I DPR Cecar Menko Hadi soal PDNS 2 Surabaya

PDNS 2 Surabaya yang dikelola Kominfo mengalami serangan siber ransomware dan baru disebut pulih pada Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Kelakar Airlangga Hartarto soal Keberhasilan Pemerintah Buat Singkatan: Kita Tidak Hafal Programnya

5 hari lalu

Kelakar Airlangga Hartarto soal Keberhasilan Pemerintah Buat Singkatan: Kita Tidak Hafal Programnya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyinggung Menteri Keuangan Sri Mulyani yang salah menyebut singkatan dari Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD). Sri Mulyani sebelumnya menyebut tim ini dengan singkatan PP2DD.

Baca Selengkapnya

Menkopolhukam Akui Ada Celah Keamanan Usai Audit PDNS 2

5 hari lalu

Menkopolhukam Akui Ada Celah Keamanan Usai Audit PDNS 2

Pada 20 Juni 2024, PDNS 2 di Surabaya yang dikelola Kominfo mengalami serangan siber ransomware dan baru diklaim pulih pada Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Klaim Pemulihan PDNS 2 Telah Selesai

5 hari lalu

Menko Polhukam Klaim Pemulihan PDNS 2 Telah Selesai

Menko Polhukam mengklaim pemulihan PDNS 2 sudah selesai sejak Agustus lalu.

Baca Selengkapnya