BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Mentawai Hingga Sumba
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Erwin Prima
Kamis, 4 Juli 2024 10:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 4-5 Juli 2024.
Prakirawan BMKG Dyah Ayu mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 4 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, dan Laut Arafuru," kata Dyah melalui keterangan tertulis, Kamis, 4 Juli 2024.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh - Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh - Kepulauan Nias, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan selatan Pulau Lombok - Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas - Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, perairan Kupang - Pulau Rotte, Samudra Hindia Selatan Kupang, Laut Flores, perairan Bau Bau - Kepulauan Wakatobi, perairan Manui - Kendari, Teluk Tolo, perairan selatan Banggai - Kepulauan Sula, Laut Seram, perairan Pulau Buru - Pulau Seram, perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, Laut Banda, Laut Arafuru.
Sementara, gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5- 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai - Lampung, perairan selatan Banten - Bali, Samudra Hindia selatan Banten - Pulau Sumba. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Dyah.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Dyah.
Pilihan Editor: Berusia 104 Tahun, ITB Bangun Fasilitas Baru di Bandung, Jatinangor, dan Observatorium Bosscha