Pakar Siber Ini Akan Donasi ke Peretas PDNS: Data Benar-benar Hilang Andai ...

Kamis, 4 Juli 2024 20:32 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menyatakan tidak melupakan janjinya untuk donasi ke rekening monero milik kelompok peretas atau hacker dari geng ransomware Brain Cipher. Monero diartikan sebagai jenis mata uang kripto berbasis blockchain, untuk transaksi pribadi yang aman dari sensor.

"Kalau memang data kita kembali karena peretas bersedia memberikan kunci dekripsinya gratis, saya tidak keberatan memberikan donasi sebagai apresiasi mengungkap kelemahan pengelolaan Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS kepada kita (masyarakat Indonesia)," kata Alfons saat dihubungi pada Kamis, 4 Juli 2024.

Alfons menyebut, geng ransomware Brain Cipher juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanan yang mereka timbulkan. Padahal, kata Alfons, penyebab insiden siber ini adalah pengelolaan data yang tidak mengikuti standar keamanan.

Menurutnya, pemerintah seharusnya berkewajiban menjaga dan melindungi data di Pusat Data Nasional maupun Pusat Data Nasional Sementara supaya tidak hilang ataupun dibobol peretas manapun. "Andaikan yang terjadi adalah kegagalan hardware, harddisk rusak, maka data di PDNS ini benar-benar akan hilang karena tidak ada backup-nya," ujar Alfons.

Sebelumnya, Alfons mengutarakan janji melalui akun media sosial pribadinya bakal mengajak koleganya untuk ikut berdonasi ke rekening monero milik geng ransomware Brain Cipher. Donasi akan direalisasikan hanya setelah kunci dekripsi untuk membuka data enkripsi PDNS benar-benar bisa digunakan.

Advertising
Advertising

Belakangan, mantan Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengungkapkan bahwa kunci itu benar bisa digunakan "Jadi kita sudah coba di spesimen kita, memang (kunci dekripsi) berhasil dibuka. Tapi kita belum tahu karena kan dikunci banyak," kata Semuel di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Juli 2024, dipantau melalui YouTube.

Semuel juga menyatakan kalau dia sudah mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab moral akibat ketidakmampuan Kominfo memulihkan data PDNS sebelum kunci dekripsi itu disediakan. Data milik ratusan instansi yang terkunci telah sempat direlakan hilang karena tidak ada backup yang dibuat.

Pilihan Editor: Imam Besar Istiqlal Yakin Ulama Bisa Bikin Beda Pengelolaan Tambang, tapi Ada Pula Keresahannya

Berita terkait

Kala Ketua Komisi I DPR Cecar Menko Hadi soal PDNS 2 Surabaya

11 hari lalu

Kala Ketua Komisi I DPR Cecar Menko Hadi soal PDNS 2 Surabaya

PDNS 2 Surabaya yang dikelola Kominfo mengalami serangan siber ransomware dan baru disebut pulih pada Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

6 Juta Data NPWP Bocor, Kominfo Sebut Hukuman Denda Maksimal Rp 5 Miliar dan Penjara 5 Tahun

12 hari lalu

6 Juta Data NPWP Bocor, Kominfo Sebut Hukuman Denda Maksimal Rp 5 Miliar dan Penjara 5 Tahun

Kominfo menyebutkan penyalahgunaan data pribadi dapat dikenai sanksi pidana berupa hukuman penjara dan membayar denda.

Baca Selengkapnya

Menkopolhukam Akui Ada Celah Keamanan Usai Audit PDNS 2

12 hari lalu

Menkopolhukam Akui Ada Celah Keamanan Usai Audit PDNS 2

Pada 20 Juni 2024, PDNS 2 di Surabaya yang dikelola Kominfo mengalami serangan siber ransomware dan baru diklaim pulih pada Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Deretan Data yang Dibobol Bjorka di Indonesia, Terbaru 6 Juta Data NPWP

12 hari lalu

Deretan Data yang Dibobol Bjorka di Indonesia, Terbaru 6 Juta Data NPWP

Bjorka setidaknya empat kali membobol data-data di Indonesia, khususnya data-data yang termasuk dokumen rahasia negara.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Klaim Pemulihan PDNS 2 Telah Selesai

12 hari lalu

Menko Polhukam Klaim Pemulihan PDNS 2 Telah Selesai

Menko Polhukam mengklaim pemulihan PDNS 2 sudah selesai sejak Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Survei Cloudflare Ungkap 65 Persen Perusahaan Korban Ransomware Rela Bayar Tebusan

15 hari lalu

Survei Cloudflare Ungkap 65 Persen Perusahaan Korban Ransomware Rela Bayar Tebusan

Cloudflare mengungkapkan 65 persen organisasi sasaran pemerasan via perangkat digital rela bayar tebusan. Efek ketahanan digital yang lemah.

Baca Selengkapnya

Data NPWP Bocor: Presiden Jokowi Sebut Soal Keteledoran, Sri Mulyani Minta DJP Mengevaluasi

15 hari lalu

Data NPWP Bocor: Presiden Jokowi Sebut Soal Keteledoran, Sri Mulyani Minta DJP Mengevaluasi

Tak tanggung-tanggung, di antara 6 juta data NPWP yang diretas, termasuk milik Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang, Sri Mulyani sampai Menko Airlangga.

Baca Selengkapnya

Nama Bjorka Disebut-sebut dalam Pembobolan 6 Juta NPWP, Ada Data Milik Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani

16 hari lalu

Nama Bjorka Disebut-sebut dalam Pembobolan 6 Juta NPWP, Ada Data Milik Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani

Bjorka diduga memperjualbelikan 6 juta data NPWP, beberapa di antaranya milik pejabat negara

Baca Selengkapnya

Setahun UU PDP, Ini Risiko Bila Indonesia Tak Kunjung Punya Lembaga Perlindungan Data Pribadi

16 hari lalu

Setahun UU PDP, Ini Risiko Bila Indonesia Tak Kunjung Punya Lembaga Perlindungan Data Pribadi

Kebocoran data terbaru mencakup data NPWP yang ditengarai milik Presiden Jokowi dan keluarganya, serta sejumlah menteri.

Baca Selengkapnya

Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

21 hari lalu

Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

Peretasan oleh kelompok hacker asal Korea Utara melumpuhkan layanan Indodax sejak Rabu, 11 September 2024.

Baca Selengkapnya