Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

Jumat, 5 Juli 2024 11:23 WIB

Data BAIS, Dijual di Dark Web. FOTO/X

TEMPO.CO, Jakarta -- Dark web, bagian tersembunyi dari internet yang tidak dapat diakses melalui mesin pencari biasa, telah lama menjadi sumber kontroversi dan kekhawatiran. Keberadaannya kian membetot perhatian tatkala kasus peretasan ransomware meledak dua pekan terakhir.

Berbeda dengan surface web yang kita gunakan sehari-hari, dark web hanya dapat diakses menggunakan perangkat lunak khusus seperti The Onion Router atau yang biasa disebut Tor Browser. Berikut penjelasan dan sejarah dari Tor Browser.

Dilansir dari laman National Cyber Security Centre (NCSC), salah satu teknologi yang muncul sebagai solusi untuk melindungi anonimitas pengguna internet adalah The Onion Router, atau yang lebih dikenal dengan nama Tor Browser.

Tor browser awalnya dikembangkan pada pertengahan 1990-an oleh Laboratorium Penelitian Angkatan Laut Amerika Serikat. Tujuan awalnya adalah untuk melindungi komunikasi intelijen AS. Proyek ini kemudian diserahkan ke sektor publik, dan pada tahun 2002, kode sumber Tor dirilis di bawah lisensi bebas.

Menurut laporan dari NCSC, Tor dikembangkan oleh US Naval Research Laboratory untuk melindungi komunikasi pemerintah AS. Sekarang dikelola oleh organisasi nirlaba The Tor Project, Inc.

Adapun, Tor bekerja dengan mengirimkan lalu lintas internet pengguna melalui jaringan relay yang tersebar di seluruh dunia. Tor mengenkripsi lalu lintas pengguna dan mengirimkannya melalui serangkaian node (komputer) yang dioperasikan secara sukarela.

Advertising
Advertising

Setiap node hanya mengetahui alamat node sebelum dan sesudahnya dalam rantai, sehingga sulit untuk melacak sumber asli lalu lintas. Meskipun sering dikaitkan dengan aktivitas ilegal, Tor memiliki banyak penggunaan yang sah dan bahkan penting:

  1. Perlindungan Privasi: Bagi mereka yang tinggal di negara dengan sensor internet yang ketat, Tor menyediakan akses ke informasi tanpa takut pemantauan pemerintah.
  2. Jurnalisme dan Aktivisme: Jurnalis dan whistleblower menggunakan Tor untuk berkomunikasi secara aman dengan sumber mereka dan melindungi identitas informan.
  3. Penelitian Sensitif: Peneliti medis dan sosial menggunakan Tor untuk melakukan penelitian tentang topik-topik sensitif tanpa mengungkapkan identitas partisipan.
  4. Bisnis: Beberapa perusahaan menggunakan Tor untuk melindungi informasi rahasia dari pesaing atau pihak yang tidak berwenang.


Tor sendiri memiliki banyak penggunaan yang sah, termasuk melindungi privasi individu, memungkinkan akses ke situs yang diblokir, dan memfasilitasi komunikasi anonim untuk jurnalis dan aktivis. Kendati demikian, anonimitas yang ditawarkan Tor juga telah menarik perhatian mereka yang ingin menyembunyikan aktivitas ilegal:

  1. Dark Web Marketplaces: Pasar gelap online seperti Silk Road, yang terkenal karena perdagangan narkoba, beroperasi melalui layanan tersembunyi Tor.
  2. Penyebaran Konten Ilegal: Tor telah digunakan untuk menyebarkan materi eksploitasi anak dan konten ekstremis lainnya.
  3. Kejahatan Siber: Beberapa pelaku kejahatan siber menggunakan Tor untuk menyembunyikan identitas mereka saat melakukan serangan atau menyebarkan malware.
  4. Penghindaran Sanksi: Ada kekhawatiran bahwa Tor dapat digunakan untuk menghindari sanksi ekonomi internasional.

NCSC.GOV.UK
Pilihan editor: Selain Serangan Pusat Data Nasional, BSSN Sebut Data Inafis Polri Juga Bocor dan Dijual di Dark Web

Berita terkait

Diduga Mata-mata, Tiga Warga Iran Dituduh Meretas Akun Para Pejabat AS

4 hari lalu

Diduga Mata-mata, Tiga Warga Iran Dituduh Meretas Akun Para Pejabat AS

Warga Iran didakwa AS dengan tuduhan peretasan terhadap akun-akun email pejabatnya.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi I DPR Bilang Pemerintah akan Umumkan Temuan soal Kebocoran Data NPWP

10 hari lalu

Ketua Komisi I DPR Bilang Pemerintah akan Umumkan Temuan soal Kebocoran Data NPWP

Meutya mengatakan bahwa dugaan kebocoran data NPWP tersebut sedang didalami oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kronologi Guru Honorer Retas dan Jual Data ASN BKN

10 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kronologi Guru Honorer Retas dan Jual Data ASN BKN

Bareskrim Polri menjelaskan kronologi peretasan dan penjualan data ASN BKN yang dilakukan seorang guru honorer di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Guru Honorer di Banyuwangi Retas dan Jual Data ASN BKN, Raup US$ 8 RIbu

11 hari lalu

Guru Honorer di Banyuwangi Retas dan Jual Data ASN BKN, Raup US$ 8 RIbu

Bareskrim Polri menangkap seorang guru honorer yang diduga membobol dan menjual data pegawai BKN di dark web

Baca Selengkapnya

DJP Sarankan Wajib Pajak Ganti Kata Sandi Cegah Kebocoran Data, Pakar Siber: Tidak Relevan

11 hari lalu

DJP Sarankan Wajib Pajak Ganti Kata Sandi Cegah Kebocoran Data, Pakar Siber: Tidak Relevan

Ketua CISSReC, Pratama Persadha mengatakan saran DJP mengubah kata sandi untuk mencegah terjadinya kebocoran data tidak relevan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Bjorka Jual 6 Juta Data NPWP Warga Indonesia

13 hari lalu

Serba-serbi Bjorka Jual 6 Juta Data NPWP Warga Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani minta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Kementerian Keuangan mengevaluasi dugaan pencurian data NPWP tersebut.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Kebocoran Data Terbaru 6 Juta Data NPWP Diretas Bjorka, Siapa Tanggung Jawab?

13 hari lalu

Sederet Kasus Kebocoran Data Terbaru 6 Juta Data NPWP Diretas Bjorka, Siapa Tanggung Jawab?

Bjorka, seorang hacker, diduga bertanggung jawab atas kebocoran data 6 juta data NPWP, termasuk milik Jokowi, Gibran, Kaesang, dan pejabat lainnya.

Baca Selengkapnya

Eks Penyelidik KPK Lihat Pola Peretasan Bjorka Muncul Setiap Ada Isu Besar Politik

13 hari lalu

Eks Penyelidik KPK Lihat Pola Peretasan Bjorka Muncul Setiap Ada Isu Besar Politik

Tak kurang 6 juta data NPWP kena peretasan dan dijual di dark web. Eks penyelidik KPK meilhat pola kemunculan hacker Bjorka seiring isu besar politik.

Baca Selengkapnya

6 Juta Data NPWP Bobol Termasuk Data Pajak Jokowi, Begini Tanggapan Pegiat Keamanan Siber Ciberity

13 hari lalu

6 Juta Data NPWP Bobol Termasuk Data Pajak Jokowi, Begini Tanggapan Pegiat Keamanan Siber Ciberity

Tak kurang dari 6 juta data NPWP jebol diretas dan dijual di dark web seharga Rp 150 juta. Data itu termasuk milik JOkowi, Gibran, dan 23 pejabat lain

Baca Selengkapnya

Berulah Lagi, Bjorka Melakukan Peretasan 6 Juta Data NPWP Termasuk Presiden dan Menteri

14 hari lalu

Berulah Lagi, Bjorka Melakukan Peretasan 6 Juta Data NPWP Termasuk Presiden dan Menteri

Simak kasus peretasan dan jual beli data yang dilakukan oleh Bjorka

Baca Selengkapnya