Rektor Unair Irit Bicara Pemecatan Prof Bus: Sori Enggak Ada Statement
Reporter
Hanaa Septiana
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 5 Juli 2024 18:21 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih, menuai kecaman luas untuk kabar pemecatan terhadap Dekan FK Unair, Budi Santoso. Dekan yang biasa disapa Prof Bus mengabarkan pemecatan itu diduga terkait pernyataannya di media massa kalau dirinya menolak kebijakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengizinkan dokter asing berpraktik di Indonesia.
Ditemui sebelum dan seusai Salat Jumat, 5 Juli 2024, di masjid di kompleks Kampus C Unair di Surabaya, Nasih irit bicara. “Habis Salat Jumat, berdoa dulu ya,” kata Nasih mula-mula kepada awak media.
Tapi, setelahnya, dia juga menolak memberi penjelasan. Saat disinggung mengenai pemecatan Prof Bus yang dinilai sebagian kalangan tidak sesuai prosedur, Nasih juga tidak mau menanggapi. “Ya enggak tahu lah ya, enggak tahu saya,” ucap dia.
Nasih pun enggan membeberkan kronologis pemberhentian Prof Bus versinya. Dia tegas menolak berkomentar. “Enggak ada komentar dulu,” kata dia.
Lagi-lagi, Nasih juga enggan ditanya soal pemecatan Prof Bus yang diduga akibat pernyataan soal kebijakan dokter asing di Indonesia. “Enggak ada komentar,” kata Nasih.
Saat awak media menanyai soal Surat Keputusan (SK) pemberhentian Budi Santoso, Nasih jelas menyatakan belum ada. “Ya kalau enggak ada jangan ditulis gitu loh, kalau enggak ada bagaimana,” katanya lalu tertawa.
Kembali ditanya mengenai pengganti Prof Bus untuk memimpin FK Unair, Nasih menjawab tidak ada. “Nanti segera kami selesaikan bersama-sama,” ujar Nasih.
Nasih menegaskan bahwa dirinya menolak berkomentar apapun. Namun, dirinya berjanji untuk menyelesaikan kasus ini. “Sori enggak ada statement. Nanti segera kami selesaikan bersama-sama,” ucapnya lagi.
Sebelumnya, kabar pemecatan Dekan FK Unair karena menolak dokter asing berpraktik di Indonesia mengundang kecaman luas. Dari dalam kampus lahir Aksi Save Prof Bus. Aksi menuntut pengembalian posisi Budi Santoso.
Dari Kementerian Kesehatan disampaikan penegasan bahwa pemecatan bukan atas intervensi pihaknya. "Itu masalah internal Unair dan mungkin bisa klarifikasi lanjut dengan pihak rektorat di Unair," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengaku heran pemecatan di Unair dikaitkan kementerian yang dipimpinnya. Dia menegaskan tidak memiliki wewenang di kampus-kampus. "Saya juga tidak ada kontak apapun dengan Unair terkait masalah ini," katanya.
Pilihan Editor: Kata SAFEnet Soal Dirjen Kominfo yang Mundur, Bukan Bosnya