CEO Defend IT360 Berbagi Tips Aman dari Serangan Siber

Senin, 8 Juli 2024 20:14 WIB

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami gangguan akibat ransomware. Serangan siber ini berdampak terhadap layanan publik, termasuk sistem imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta dan berbagai kantor imigrasi di seluruh Indonesia.

Ancaman dari serangan siber seperti kasus PDNS itu bisa terjadi kepada lembaga apapun. "Mau itu pemerintah, pengusaha, besar maupun kecil, UMKM dan sebagainya, saya rasa kita semua harus tetap waspada mengenai serangan siber ini. Karena serangan itu kan enggak pandang bulu ya," kata CEO Defend IT360 Sudino Oei kepada Tempo, Rabu, 3 Juli 2024 lalu.

Sudino membeberkan tiga tips untuk terhindar dari serangan siber. Pertama, kesadaran pengguna. Sangat perlu untuk mengedukasi diri sendiri dan orang di sekitar akan bahaya dan dampak dari serangan siber tersebut.

Kedua, mengetahui prosedur untuk mengamankan perangkat. Sangat penting bagi seseorang untuk mengetahui keamanan di dunia siber. Salah satunya adalah dengan mengganti sandi secara berkala hingga menyimpan sandi perangkat dengan aman.

Ketiga, teknologi yang dipakai. Penting untuk membeli perangkat yang mumpuni dari segini menangkal keamanan siber. Selain itu, bisa juga dengan menyewa jasa konsultasi teknologi informasi.

Advertising
Advertising

Menurut Sudino, fungsi dari penyedia jasa keamanan siber sama seperti dokter yang mengecek kesehatan dan mengobati penyakitnya. Salah satu langkah yang dilakukan oleh jasa layanan keamanan siber seperti Defend IT360 adalah melakukan assesment atau pengecekan sistemnya.

"Assessment itu artinya kita menilai apakah si organisasi ini sudah melakukan proses keamanan sesuai prosedur? Lalu kita melakukan scanning dan melihat apa saja aset-aset yang ada di sana dan melihat celah kerentanannya diserang. Ujungnya nanti itu dilakukan penanganan, misalnya dengan penetrasi (pengujian) atau memperbaikinya," ucap Sudino.

Penyedia jasa layanan keamanan siber, kata Sudino, juga menawarkan solusi yang harus dilakukan pengguna untuk mengamankan perangkatnya. Misalnya dengan memasang antivirus sejenis endpoint protection atau bahkan konsultasi solusi dan produk yang harus dilengkapi pengguna di perangkatnya.

Sudino mengatakan, tahapan mengidentifikasi serangan siber itu bisa dengan melihat traffic informasinya. Biasanya di bagian traffic atau perjalanan jaringan itu, bakal terlihat data apa saja yang masuk dan keluar dari perangkat. Istilah ini kalau di dunia siber disebut dengan network traffic.

"Untuk melihat network traffic itu, kita akan menaruh semacam hardware ke perangkat atau sistem pelanggan. Nantinya hardware ini akan bekerja sendiri dan dimonitor dari jarak jauh, tujuannya bisa untuk trapping, tapping dan detection," ujar Sudino.

Serangan siber biasanya terlihat dari arus lalu lintas internet yang tidak wajar. Menurut Sudino, jika di perangkat teknologi telah terlihat gejala ini, bisa diduga kuat kalau sistemnya sedang tidak baik-baik saja. Jika perangkat telah dibekali sistem keamanan, maka akan terlacak network traffic yang tidak normal itu berasal dari mana, dan juga jenisnya.

"Karena terdeteksi ada interaksi yang tidak wajar di perangkat, maka sistem keamanan akan merespons. Atau si antivirus ini akan mendeteksi serangan dan mengamankannya. Caranya misalnya dengan mengkarantina file yang diserang malware supaya tidak tersebar ke banyak aplikasi di perangkat," ucap Sudino.

Keamanan di dunia siber tak hanya soal teknologi. Menurut Sudino, kesadaran atas keamanan di dunia siber dari sisi penggunanya juga sangat penting. Misalnya, tidak tidak meninggalkan perangkat dalam keadaaan tidak terkunci, rajin mengganti password akun secara rutin, dan tidak mengunduh sembarang aplikasi. "Ini cara-cara sederhana yang bisa dilakukan jika belum mempunyai anggaran menyewa jasa konsultan keamanan siber," kata Sudino.

Pilihan Editor: Inilah 5 Alasan Anak Masuk SD Harus Berusia 7 Tahun

Berita terkait

Daftar Pimpinan Hizbullah Termasuk Hassan Nasrallah yang Dibunuh Israel dalam Sepekan Terakhir

5 hari lalu

Daftar Pimpinan Hizbullah Termasuk Hassan Nasrallah yang Dibunuh Israel dalam Sepekan Terakhir

Tak hanya Hassan Nasrallah, ternyata pimpinan Hizbullah lain terbunuh Israel dalam seminggu terakhir ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Inggris Selidiki Serangan Siber Islamofobia di WiFi Stasiun Inggris

9 hari lalu

Polisi Inggris Selidiki Serangan Siber Islamofobia di WiFi Stasiun Inggris

Penumpang di sejumlah stasiun kereta tersibuk di Inggris terpapar pesan bernada Islamofobia akibat pelanggaran keamanan siber yang mengganggu layanan

Baca Selengkapnya

Tetap Gunakan Sirekap untuk Pilkada 2024, KPU Lakukan Ini

11 hari lalu

Tetap Gunakan Sirekap untuk Pilkada 2024, KPU Lakukan Ini

KPU perlu mengecek dan menguji secara berkala Sirekap untuk mengantisipasi gangguan siber pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Ketua Komisi I DPR Cecar Menko Hadi soal PDNS 2 Surabaya

12 hari lalu

Kala Ketua Komisi I DPR Cecar Menko Hadi soal PDNS 2 Surabaya

PDNS 2 Surabaya yang dikelola Kominfo mengalami serangan siber ransomware dan baru disebut pulih pada Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Menkopolhukam Akui Ada Celah Keamanan Usai Audit PDNS 2

13 hari lalu

Menkopolhukam Akui Ada Celah Keamanan Usai Audit PDNS 2

Pada 20 Juni 2024, PDNS 2 di Surabaya yang dikelola Kominfo mengalami serangan siber ransomware dan baru diklaim pulih pada Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Klaim Pemulihan PDNS 2 Telah Selesai

13 hari lalu

Menko Polhukam Klaim Pemulihan PDNS 2 Telah Selesai

Menko Polhukam mengklaim pemulihan PDNS 2 sudah selesai sejak Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Survei Cloudflare Ungkap 65 Persen Perusahaan Korban Ransomware Rela Bayar Tebusan

15 hari lalu

Survei Cloudflare Ungkap 65 Persen Perusahaan Korban Ransomware Rela Bayar Tebusan

Cloudflare mengungkapkan 65 persen organisasi sasaran pemerasan via perangkat digital rela bayar tebusan. Efek ketahanan digital yang lemah.

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

17 hari lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kebocoran Data NPWP, Pakar Keamanan Siber: Reputasi Indonesia di Mata Dunia Tercoreng

17 hari lalu

Kebocoran Data NPWP, Pakar Keamanan Siber: Reputasi Indonesia di Mata Dunia Tercoreng

Pakar keamanan siber, Pratama Persadha, menyayangkan peretasan data pribadi sejumlah 6,6 juta data NPWP yang menyerang DJP baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Hadi Tjahjanto Kaji Usulan Ketua MPR soal Pembentukan Angkatan Siber TNI

50 hari lalu

Hadi Tjahjanto Kaji Usulan Ketua MPR soal Pembentukan Angkatan Siber TNI

"Apalagi kemarin ancaman sudah kita rasakan waktu peretasan," kata Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya