BRIN Anjurkan Peta Batimetri untuk Pengumpulan Data Prediksi Tsunami

Rabu, 10 Juli 2024 16:15 WIB

Prototipe WaveXradar untuk pengukuran batimetri di sekitar area pantai. Radar bekerja hanya dengan gelombang elektromagnetik dari permukaan laut. (FOTO: TEMPO/ANWAR SISWADI)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yusuf Surachman Djajadihardja, mengatakan peta batimetri bisa digunakan untuk kebutuhan prediksi bencana tsunami. Pengukuran dan pemetaan topografi dasar laut itu juga bisa dimanfaatkan untuk mengevaluasi deformasi batuan lempeng laut.

“Setelah terjadinya gempa besar di bawah laut yang memicu tsunami,” kata Yusuf melalui keterangan tertulis, Rabu, 10 Juli 2024.

Yusuf yang adalah perekayasa ahli utama di Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Yusuf mengatakan batimetri membantu pemahaman soal daerah laut. Meski tidak bisa dilihat sepenuhnya secara visual, isi laut bisa dibayangkan.

Dengan peta batimetri, peneliti bisa meninjau kedalaman, bentuk dasar, dan keberadaan berbagai fitur geomorfologi di laut. “Seperti terumbu karang, gunung bawah laut, dan palung laut,” tutur Yusuf.

Dalam tragedi tsunami Aceh pada 2004, Indonesia tidak memiliki data awal mengenai pergerakan geologi di laut. Akibatnya perambatan tsunami tidak bisa diprediksi, dan menimbulkan kerusakan besar. Saat itu, kata Yusuf, permukaan dasar laut berantakan dan menghasilkan lumpur yang sangat banyak.

Advertising
Advertising

Di Jepang, penyebab tsunami pada 11 Maret 2011 bisa langsung diidentifikasi. Sehari setelah bahala tersebut, regulator Negeri Matahari Terbit langsung mengumumkan soal adanya pergerakan gelombang 50 meter di laut. Data itu bisa menjadi basis untuk memprediksi risiko bencana susulan.

“Menunjukkan pentingnya batimetri sebagai dasar informasi untuk dapat memprediksi bencana itu akan terjadi,” ucap Yusuf.

Secara umum, peta batimetri membantu pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan. Ilmu pemetaan dasar laut ini cocok untuk Indonesia yang memiliki kekayaan laut melimpah, mulai dari ikan, mineral, dan minyak bumi. Peta yang sama bisa dipakai untuk meneliti topografi pulau-pulau yang saling menyambung.

Manfaat peta batimetri tak terbatas pada sektor maritim. Pemetaan laut bisa dipakai di sektor perikanan, industri, pariwisata, dan bahkan dalam penanggulangan bencana alam. “Peta Batimetri adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan secara bijak,” katanya.

Pilihan Editor: Geger Serangan Ransomware, Geng Hacker Mana yang Pernah Menimbulkan Kerugian Besar?

Berita terkait

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

4 jam lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya

Heboh Gempa Beruntun di Berau dan Tensor G4 Google dalam Top 3 Tekno

10 jam lalu

Heboh Gempa Beruntun di Berau dan Tensor G4 Google dalam Top 3 Tekno

Gempa berkekuatan M5,5 yang diikuti belasan lindu susulan di Berau, Kaltim, mengisi Top 3 Tekno pada Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

13 jam lalu

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.

Baca Selengkapnya

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, BMKG: Mirip Insiden pada 1921

14 jam lalu

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, BMKG: Mirip Insiden pada 1921

Gempa M5,5 di Berau, Kalimantan Timur, diikuti 18 kali lindu susulan. Wilayah tersebut punya riwayat gempa besar di masa lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Berau dan Daerah Lain di Kaltim Dikejutkan Gempa Darat M5,5: Terasa Banget

1 hari lalu

Warga Berau dan Daerah Lain di Kaltim Dikejutkan Gempa Darat M5,5: Terasa Banget

Belum ada konfirmasi dari BMKG atas info guncangan gempa Berau yang sampai juga ke kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Dua Kali Gempa Darat dari Berau Guncang Kalimantan Timur Malam Ini, Simak Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Dua Kali Gempa Darat dari Berau Guncang Kalimantan Timur Malam Ini, Simak Penjelasan BMKG

Data dari BMKG kembali membuktikan Kalimantan, terutama Kaltim di mana Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah dibangun tak bebas dari ancaman gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa M5,1 dari Laut Kidul Jawa Barat Guncang Sukabumi Sampai Bandung

1 hari lalu

Gempa M5,1 dari Laut Kidul Jawa Barat Guncang Sukabumi Sampai Bandung

Gempa tektonik bermagnitudo 5,1 mengguncang wilayah Sukabumi hingga Bandung. BMKG mencatat terjadi pada Ahad sore, 15 September 2024 pukul 16.54 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M5,7 dari Tapanuli Utara, Dirasakan sampai ke Aceh dan Sumbar

1 hari lalu

Gempa M5,7 dari Tapanuli Utara, Dirasakan sampai ke Aceh dan Sumbar

Guncangan gempa berkekuatan Magnitudo 5,7 dirasakan sebagian warga di Sumatera Utara juga Aceh pada Minggu pagi ini, 15 September 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024

Baca Selengkapnya

Info BMKG, Dua Kali Sabtu Bali-Lombok Digoyang Gempa

2 hari lalu

Info BMKG, Dua Kali Sabtu Bali-Lombok Digoyang Gempa

Gempa terkini telah menggetarkan sebagian Bali dan Nusa Tenggara Barat pada Sabtu pagi, 14 September 2024.

Baca Selengkapnya