Banjir di Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku, BNPB Sebut Layanan Publik Masih Terganggu
Reporter
Alif Ilham Fajriadi
Editor
Yohanes Paskalis
Kamis, 11 Juli 2024 17:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lima kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, diterjang banjir hasil luapan sungai-sungai besar di kawasan tersebut. Banjir setinggi sekitar 50 sentimeter muncul akibat hujan lebat yang turun seharian sejak Rabu, 10 Juli kemarin.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mencatat terdapat 562 rumah dan 1.938 jiwa penduduk lokal yang terdampak banjir ini. “Akses ekonomi, transportasi, dan sosial masyarakat saat ini masih terganggu," kata Muhari dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 Juli 2024.
Merujuk data BNPB, lima kecamatan yang digenangi air adalah Kecamatan Kairatu, Kecamatan Kairatu Barat, Kecamatan Inamosol, Kecamatan Huamual, dan Kecamatan Huamual Belakang. Air bah disebut merusak tiga jembatan yang merupakan akses penghubung antar desa, serta salah satu fasilitas kesehatan di Seram Bagian Barat. Sampai saat artikel ini ditulis, pembersihan material yang terbawa air masih berlangsung.
Muhari meminta masyarakat di kabupaten tersebut tetap mewaspadai potensi bencana susulan. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Maluku menerbitkan peringatan waspada hujan berintensitas lebat di beberapa wilayah, termasuk Seram Bagian Barat.
Dia juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seram Bagian Barat terus meninjau dan mendata dampak banjir. “Serta berkoordinasi dengan aparat setempat untuk mengantisipasi kemungkinan adanya dampak lanjutan yang terjadi.”
Pilihan Editor: Jokowi Tak Kunjung Pindah ke IKN, Peneliti Duga Proyeknya Bakal Mangkrak