9,9 Miliar Kata Sandi Bocor ke Internet, Begini Tips Amankan Akun ala Kaspersky

Jumat, 12 Juli 2024 16:51 WIB

Ilustrasi data pribadi (antara/shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, Kaspersky, memberikan sejumlah kiat pengamanan akun pribadi, menyusul bocornya 9,9 miliar kata sandi di ranah digital. Sandi pribadi itu dibeberkan di forum siber dunia melalui sebuah berkas berlabel RockYou2024.

"Pelepasan kata sandi yang memecahkan rekor ini bersumber dari pelanggaran data selama beberapa dekade, dan berpotensi untuk dieksploitasi dalam serangan di masa depan," begitu bunyi keterangan resmi Kaspersky, Jumat, 12 Juli 2024.

Kebocoran data kata sandi bukan hal yang baru di dunia siber. Pada 2021, ada juga berkas digital berisi 8 miliar kata sandi yang bocor di internet. Namun, dilihat dari jumlahnya, kebocoran pada tahun ini menjadi yang terbesar dalam sejarah dunia siber.

Kaspersky menyarankan sejumlah langkah yang bisa dilakukan pengguna teknologi untuk merespons kebocoran kata sandi ini. Berikut rangkumannya:

Advertising
Advertising

Ubah Kata Sandi

Menurut Kaspersky, kata sandi yang tersebar di forum siber kali ini bisa diatasi dengan mengganti kata sandi lama. Setelah diubah, hacker tidak akan bisa membuka perangkat atau akun pengguna dengan sandi yang bocor di internet.

Kata sandi yang direkomendasikan untuk mengamankan perangkat harus berupa kombinasi simbol, angka, dan kode unik. Menurut Kaspersky, akun dengan kata sandi yang mudah ditebak sangat berisiko menjadi target peretasan.

Blokir dan Terbitkan Lagi Kartu Debit Bila Perlu

Agar lebih aman, Kaspersky menyarankan pengguna tidak hanya mengganti seluruh akun dan perangkat, namun seluruh akses yang menyertakan kode, misalnya kartu debit. Kaspersky sangat merekomendasikan penggantian kode pin secara rutin. Kalau perlu pengguna bisa menerbitkan ulang kartu debit sebagai upaya pengamanan ekstra.

Autentikasi Dua Faktor

Survei Kaspersky mengungkap bahwa akun tanpa keamanan ganda atau autentikasi dua faktor sangat rentan untuk disusupi. Padahal, autentikasi dua faktor atau yang dikenal dengan 2FA adalah cara yang sangat mudah untuk diaplikasikan di semua perangkat teknologi. Akun pengguna lebih aman karena kuncinya hanya bisa dibuka dengan konfirmasi melalui email, nomor telepon, atau sejenisnya.

Batasi Bagi Informasi Pribadi ke Sosmed

Pengguna teknologi juga disarankan tidak mudah membagikan informasi pribadi lewat sosial media. Ketika lengah, ada kalanya pengguna perangkat mencantumkan data diri, alamat rumah, bahkan nama orang tua kandung. Padahal, menurut Kaspersky, keamanan data pribadi adalah asas yang tidak bisa dihilangkan di ranah digital.

Pilihan Editor: AS dan Indonesia Teken Pengalihan Utang untuk Lindungi Ekosistem Terumbu Karang

Berita terkait

Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

2 hari lalu

Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

Peretasan oleh kelompok hacker asal Korea Utara melumpuhkan layanan Indodax sejak Rabu, 11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

2 hari lalu

Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

Serangan sistem keamanan Indodax pada Rabu, 11 September 2024 dinilai terafiliasi dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Catat Lonjakan Kasus Phising, Lakukan Cara Ini untuk Menghindarinya

11 hari lalu

Kaspersky Catat Lonjakan Kasus Phising, Lakukan Cara Ini untuk Menghindarinya

Pada awal 2024, praktik phising tercatat meningkat 40 persen bila dibandingkan dengan paruh pertama 2023.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Ungkap Modus Penipuan Berkedok Donasi untuk Kasus Hukum CEO Telegram

19 hari lalu

Kaspersky Ungkap Modus Penipuan Berkedok Donasi untuk Kasus Hukum CEO Telegram

Penipu mendistribusikan pesan manipulasi via email dan memancing donasi untuk kebutuhan pembelaan hukum Pavel Durov.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Berbagi Kiat Aman Berbagi Foto di Media Sosial

20 hari lalu

Kaspersky Berbagi Kiat Aman Berbagi Foto di Media Sosial

Perusahaan keamanan siber global Kaspersky berbagi tips aman saat hendak berbagi foto di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Identifikasi Upaya Penipuan Jenis Baru Pencurian Aset Kripto dan Data Pribadi

26 hari lalu

Kaspersky Identifikasi Upaya Penipuan Jenis Baru Pencurian Aset Kripto dan Data Pribadi

Kaspersky mendeteksi adanya upaya penipuan daring jenis baru yang berisiko mencuri aset finansial dan data pribadi korbannya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

30 hari lalu

Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

Tak hanya untuk pemilu, setiap lembaga, instansi, maupun perusahaan mampu mendapatkan data KTP seseorang dalam waktu singkat untuk aneka kepentingan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pencatutan KTP di Pilgub Jakarta 2024, Pakar Siber: Perlu Forensik

31 hari lalu

Dugaan Pencatutan KTP di Pilgub Jakarta 2024, Pakar Siber: Perlu Forensik

Viral di media sosial X sebuah akun telah dicatut NIK KTP-nya secara sepihak untuk mendukung Dharma Pongrekun di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kebocoran Data Publik Terjadi Lagi, Elsam Singgung Minimnya Kepatuhan Pemerintah terhadap UU PDP

34 hari lalu

Kebocoran Data Publik Terjadi Lagi, Elsam Singgung Minimnya Kepatuhan Pemerintah terhadap UU PDP

Pemerintah dinilai tak belajar dari kasus kebocoran data sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Darurat Kebocoran Data di Indonesia, Pakar Siber: Keledai Saja Tidak Jatuh Berulang Kali

34 hari lalu

Darurat Kebocoran Data di Indonesia, Pakar Siber: Keledai Saja Tidak Jatuh Berulang Kali

Dalam kasus terbaru, data ASN menjadi sasaran peretasan dan dijual melalui BreachForums seharga US$10 ribu atau Rp 160 juta.

Baca Selengkapnya