Badan Geologi Naikkan Status Gunung Ijen, Masyarakat Diminta Waspada Gas Beracun

Sabtu, 13 Juli 2024 07:00 WIB

Panorama kawah di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menaikkan status aktivitas Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur menjadi Level II atau Waspada dari semula Level I atau Normal. Perubahan status dilakukan per Jumat malam, 12 Juli 2024, pukul 22.00 WIB.

Dengan status Waspada tersebut Badan Geologi menerbitkan sejumlah rekomendasi. Di antaranya, melarang mendekati bibir kawah maupun turun ke dasar kawah Gunung Ijen serta tidak boleh menginap dalam radius 1,5 kilometer. Badan Geologi juga meminta masyarakat mewaspadai ancaman gas beracun.

“Masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait agar selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya dan tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Ijen,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, dikutip dari keterangannya, Jumat, 12 Juli 2024.

Jika tercium bau gas yang menyengat, Wafid mengimbau, segera menggunakan masker penutup alat pernapasan. Untuk jangka pendek atau darurat dapat menggunakan kain basah untuk menutup hidung atau mulut.

Menurut dia, potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari aktivitas vulkanik di Gunung Ijen saat ini adalah gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah. Sumbernya, aktivitas solfatar di dinding kawah Ijen dan juga difusi gas-gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan.

Advertising
Advertising

Ancaman bahaya lainnya adalah erupsi freatik yang terjadi tanpa tanda-tanda yang mendahului. Erupsi ini berupa semburan gas dari danau kawah. "Erupsi freatik bisa terjadi tanpa didahului oleh peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan,” kata Wafid.

Wafid menerangkan, perubahan warna air danau Kawah Ijen bisanya menandakan peningkatan aktivitas vulkanik akibat naiknya endapan dari dasar danau ke permukaan kawah oleh karena adanya tekanan gas yang kuat dari dasar danau. Suhu air danau Kawah Ijen juga biasanya juga ikut meningkat mengikuti naiknya tekanan atau konsetrasi gas yang keluar dari dasar danau.

“Dalam kondisi meningkatnya aktivitas Kawah Ijen, biasanya gelembung-gelembung gas di permukaan air kawah akan muncul,” kata dia.

Namun pantauan visual tidak mendapati adanya perubahan air danau Kawah Ijen hingga kenaikan status diputuskan. Pantauan Badan Geologi, warna air kawah Ijen tetap hijau toska. Tidak teramati juga adanya bualan gas di permukaan airnya, suhu air kawah juga relatif masih normal yakni 34 derajat Celsius.

Perubahan aktivitas mencolok yang sudah terjadi, menurut pantauan Badan Geologi, adalah peningkatan gempa tremor yang terekam pada 12 Juli 2024 pukul 17.00-21.00 WIB. Kemudian sejak sekitar pukul 21.00 WIB ada rekaman gempa tremor dengan amplitudo lebih dari 46 milimeter atau overscale.

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ijen sejak 1900 berupa letusan freatik yang bersumber dari danau Kawah Ijen. Erupsi freatik tahun 1993 menghasilkan tinggi kolom asap berwarna hitam yang mencapai ketinggian 1.000 meter.

Pada tahun 2017 terjadi tiga kali semburan gas atau CO2 burst. Peristiwa serupa terjadi tiga kali pada 2018 yang juga diikuti kejadian aliran agas menyusuri lembah Sungai Banyu Pait hingga mencapai jarak lebih dari 7 kilometer.

Gas yang menyembur tersebut terutama adalah gas CO2 yang memiliki berat jenis yang lebih berat dari udara. Sehingga gas CO2 yang keluar akibat letusan atau semburan ini cenderung dapat mengalir menyusuri lembah sungai.

Pilihan Editor: Honor Magic V3 Rilis di Cina, Kukuhkan Predikat Ponsel Lipat Tertipis

Berita terkait

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

13 jam lalu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ibu, Senin, 16 September 2024, pukul 10.35 WIT kembali erupsi dan memuntahkan abu hingga ketinggian 700 meter.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

2 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

4 hari lalu

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

Aktivitas Gunung Lewotobi masih berada pada level III atau siaga, karena tingkat erupsi masih sangat tinggi.

Baca Selengkapnya

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

6 hari lalu

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

Gunung Lewotobi Laki-laki masih berstatus Siaga (Level III) sejak erupsi pada Juni lalu.

Baca Selengkapnya

Bandara Maumere NTT Tutup 2 Bulan, Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

7 hari lalu

Bandara Maumere NTT Tutup 2 Bulan, Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

Bandara Frans Seda di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dua bulan tidak beroperasi karena Gunung Lewotobi erupsi.

Baca Selengkapnya

TWA Kawah Ijen Kembali Dibuka untuk Wisatawan Mulai 8 September 2024

8 hari lalu

TWA Kawah Ijen Kembali Dibuka untuk Wisatawan Mulai 8 September 2024

Kawah Ijen ditutup total bagi pengunjung karena terjadi peningkatan aktivitas vulkanik sejak pertengahan Juli lalu.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Larang Aktivitas Warga dalam Radius 3 Kilometer

8 hari lalu

Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Larang Aktivitas Warga dalam Radius 3 Kilometer

Selama 24 jam pada Sabtu, Gunung Semeru mengalami 94 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-25 mm.

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Tenaga Kerja, PT INKA Banyuwangi Beroperasi Penuh 2025

8 hari lalu

Butuh Banyak Tenaga Kerja, PT INKA Banyuwangi Beroperasi Penuh 2025

Pabrik kereta api PT INKA (Persero) Banyuwangi ditargetkan beroperasi penuh pada 2025. Akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Gelar Sosialisasi di Malang, Termasuk soal Gempa Besar Megathrust

9 hari lalu

Badan Geologi Gelar Sosialisasi di Malang, Termasuk soal Gempa Besar Megathrust

Badan Geologi dalam sosialisasi di Malang menyatakan, penyebaran informasi termasuk megathrust diperlukan untuk mengurangi kekhawatiran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

11 hari lalu

Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan sedang menangani kebakaran hutan di area Gunung Tangkuban Parahu.

Baca Selengkapnya