Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi: Ini 3 Perbedaan Pertalite dengan Pertamax Green 92

Sabtu, 13 Juli 2024 09:50 WIB

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus mematangkan model subsidi energi atau bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan bermotor. Terbaru, sinyal pembatasan BBM bersubsidi disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa, 9 Juli 2024.

PT Pertamina (Persero) bakal mengganti bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan Pertamax Green 92. Pergantian ini menjadi bagian dari program Langit Biru yang digarap oleh Pertamina. Berikut 4 perbedaan antara Pertalite dengan Pertamax Green 92


1. Kadar Research Octane Number (RON)

Dilansir dari Auto 2000, bilangan oktan adalah satuan angka yang menunjukkan nilai suatu bahan bakar. Bilangan oktan ini juga disebut dengan Research Octane Number (RON). Semakin tinggi nilai oktan, maka akan semakin ramah lingkungan.

Adapun, Pertalite memiliki kadar RON 90. Ini adalah jenis bahan bakar yang memiliki kualitas standar dan dianjurkan untuk pemakaian kendaraan roda dua. Namun, menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, nilai oktan yang boleh dijual itu 91, karena semakin rendah oktan bahan bakar, maka lebih berpotensi menjadi penyebab polusi udara.

Sementara itu, Pertamax Green 92 memiliki kadar RON 92 yang dihasilkan dari peningkatan kadar oktan dengan mencampur Pertalite (RON 90) dengan bioenergy, Etanol sebesar 7 persen (E7).

Advertising
Advertising


2. Campuran Bahan Nabati

Pertamax Green 92 menggunakan bioenergi etanol yang merupakan energi terbarukan yang sudah teruji oleh WWFC (Worldwide Fuel Charter). Etanol itu pun dihasilkan dari molases tebu dan menjadi bahan bakar nabati yang terbarukan. Akibatnya, kehadiran Pertamax Green 92 diklaim dapat menurunkan emisi.

3. Keberlanjutan dan Regulasi

Kehadiran Pertalite sendiri Tidak memiliki fokus khusus pada aspek keberlanjutan. Sementara, Pertamax Green 92 dapat mendukung program pemerintah dalam penggunaan energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon, sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang.

Mengenal jenis BBM

Saat ini BBM yang dijual Pertamina ada empat jenis, yaitu Pertalite yang memiliki nilai oktan 90 (RON 90), Pertamax dengan oktan 92 (RON 92), Pertamax Green (RON 95), dan Pertamax Turbo (RON 98).


1. Pertalite

Pertalite dapat dikenali dengan ciri warna hijau terang dan jernih. Jenis BBM Pertalite ditujukan untuk mesin dengan kompresi 9:1 hingga 10:1 Untuk angka oktannya lebih tinggi dibandingkan Premium, yakni 90. Pertalite mempunyai kelebihan, yaitu harga terjangkau, irit, dan mampu menempuh jarak hingga 51 km, cocok pada kendaraan bermesin bensin yang saat ini beredar di Indonesia.

2. Pertamax

Jenis BBM Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan dengan kompresi 10:1 sampai rasio 11:1. Pertamax memiliki oktan minimal 92 berstandar internasional. Pertamax sangat direkomendasikan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).

BBM jenis ini dilengkapi kemampuan ecosave technology yang bisa membersihkan mesin hingga ke bagian terdalam (detergency) serta pelindung anti karat (corrosion inhibitor). Satu liter Pertamax bisa digunakan untuk perjalanan 39,8 km.


3. Pertamax Turbo

Pertamax Turbo adalah BBM hasil kolaborasi Pertamina dan perusahaan mobil mewah, Lamborghini. Jenis BBM Pertamina yang satu ini diproduksi dengan menggunakan formula Ignition Boost Formula (IBF).

Pertamax Turbo memiliki angka oktan 98, dan kadar sulfur rendah sehingga tidak merusak kualitas udara di sekitar kita. Sangat tepat untuk kendaraan dengan kompresi 12:1 – 13:1. Jenis BBM ini direkomendasikan untuk kendaraan sport dan setiap satu liter bisa untuk 18,97 km perjalanan.


4. Pertamax Green

Dikutip dari laman MyPertamina, Pertamax Green 95 adalah produk terbaru dari PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading. Produk ini memiliki nilai oktan RON 95 dengan emisi gas buang yang rendah.

Jenis ini menggunakan etanol 5% yang membuat akselerasi kendaraan lebih responsif dalam mencapai kecepatan maksimal. Etanol yang digunakan berasal molase tebu atau merupakan bahan bakar nabati dengan bauran energi terbarukan.


MICHELLE GABRIELA | MELYNDA DWI PUSPITA | FANI RAHMADANI
Pilihan editor: Serba-serbi BBM Bersubsidi dan Aturannya

Berita terkait

Luhut Sebut Prabowo Terharu saat Ikut Sidang Kabinet Terakhir Jokowi

6 hari lalu

Luhut Sebut Prabowo Terharu saat Ikut Sidang Kabinet Terakhir Jokowi

Luhut mengungkap bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto sempat menyampaikan paparan dalam Sidang Kabinet terakhir pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Pembatasan Pertalite Akan Kurangi Daya Beli Masyarakat? Ini Bedanya Luhut dan Pakar Ekonomi

6 hari lalu

Pembatasan Pertalite Akan Kurangi Daya Beli Masyarakat? Ini Bedanya Luhut dan Pakar Ekonomi

Pembatasan BBM Bersubsidi jenis Pertalite, yang akan diterapkan pemerintah, bisa menghemat anggaran sampai Rp32 triliun.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir di IKN Hari Ini

6 hari lalu

Presiden Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir di IKN Hari Ini

Presiden Jokowi masih berkantor di IKN. Ia akan memimpin sidang paripurna kabinetnya yang terakhir hari ini.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Sebut Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

7 hari lalu

Anggota DPR Sebut Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengatakan 70 persen subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Tragedi Rempang Setahun Lalu: Upaya Pengosongan Pulau Rempang Demi PSN Rempang Eco City, Milik Siapa?

10 hari lalu

Tragedi Rempang Setahun Lalu: Upaya Pengosongan Pulau Rempang Demi PSN Rempang Eco City, Milik Siapa?

Setahun lalu atau tepatnya pada 7 September 2023, terjadi bentrokan antara aparat dengan warga Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Pendaftar CPNS Protes Layanan Pembelian Meterai Digital, Panggilan Baru Kijang Innova Zenix

10 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Pendaftar CPNS Protes Layanan Pembelian Meterai Digital, Panggilan Baru Kijang Innova Zenix

Pendaftar CPNS memprotes layanan pembelian meterai digital Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Peruri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: CPNS Keluhkan Pengembalian Duit Pembelian Meterai, Rekomendasi Saham Pilihan

10 hari lalu

Terkini Bisnis: CPNS Keluhkan Pengembalian Duit Pembelian Meterai, Rekomendasi Saham Pilihan

Ada banyak warganet mengeluhkan pengembalian duit pembelian meterai tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Krusial Pembatasan Pertalite Mulai 1 Oktober 2024

11 hari lalu

3 Fakta Krusial Pembatasan Pertalite Mulai 1 Oktober 2024

Kata Bahlil, pemerintah sedang membahas waktu yang tepat untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat (soal pembatasan Pertalite) itu.

Baca Selengkapnya

Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

13 hari lalu

Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes menyoroti mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Transisi Energi dan Dekarbonisasi, Luhut Sebut Harus Adil dengan Ekonomi dan Berjalan Beriringan

13 hari lalu

Soal Transisi Energi dan Dekarbonisasi, Luhut Sebut Harus Adil dengan Ekonomi dan Berjalan Beriringan

TEMPO, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan tekankan transisi energi harus adil dengan ekonomi dan berjalan beriringan dengan dekarbonisasi.

Baca Selengkapnya