Sampai Kapan Suhu Dingin saat Musim Kemarau Berlangsung? Ini Penjelasan BMKG

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Jumat, 19 Juli 2024 13:48 WIB

Kapan suhu dingin berakhir? Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi suhu dingin saat musim kemarau tengah berlangsung di beberapa wilayah di Indonesia. Fenomena udara yang lebih sejuk itu pun menimbulkan kebingungan di kalangan warganet di media sosial, karena musim kemarau umumnya identik dengan suhu yang panas.

Tapi jujur dingin banget, siangnya panas banget. Rasanya cuaca kemarau, tetapi dinginnya lebih dingin dari kemarau sebelumnya. Ini ada yg tau nggak penyebabnya apa?” cuit akun X (Twitter) @NES*******, Selasa, 16 Juli 2024.

Lalu, sampai kapan suhu dingin saat musim kemarau berlangsung? Ini penjelasan lengkap dari BMKG.

Sampai Kapan Suhu Dingin saat Musim Kemarau Berlangsung?

Melansir Antara, Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto di Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024, mengatakan keberadaan Angin Monsun Australia dan posisi matahari yang terletak di sisi utara bumi menjadi penyebab suhu dingin melanda di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa.

Dia mengungkapkan bahwa Angin Muson Australia (Timur) yang kering dan membawa sedikit uap air tersebut berembus ke Benua Asia dengan melalui perairan Samudra Hindia.

Advertising
Advertising

Analisis tim meteorologi BMKG menemukan di saat yang bersamaan, suhu permukaan laut di perairan Samudra Hindia dalam kondisi relatif lebih rendah, sehingga membawa suhu dingin ke wilayah Indonesia.

Sementara itu, posisi matahari yang sedang berada di belahan utara bumi membuat wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan khatulistiwa menerima sedikit sinar matahari secara langsung. Hal itu menjadikan suhu udara lebih rendah.

Fenomena suhu dingin itu dinilai BMKG sebagai situasi biasa yang terjadi pada Juli hingga Agustus (puncak musim kemarau). Bahkan diperkirakan bisa sampai bulan September 2024.

Dalam kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap mengonsumsi air minum yang cukup serta melengkapi makanan atau minuman yang mengandung vitamin C dan vitamin D, sehingga sistem kekebalan tubuh tetap terjaga dalam menghadapi fenomena penurunan suhu.

Fenomena Bediding

Mengutip laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kondisi suhu udara yang dingin, terutama pada malam hari hingga menjelang pagi saat musim kemarau disebut sebagai bediding. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bediding adalah musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Pada musim kemarau, tutupan awan sangat minim, sehingga matahari akan terasa terik diiringi dengan peningkatan suhu udara. Hal itu terjadi karena tidak ada objek di langit yang dapat menghalau sinar matahari, sehingga penyinaran matahari yang merupakan gelombang pendek menjadi maksimum di siang hari.

Sama halnya dengan kondisi di siang hari, radiasi yang dipantulkan oleh permukaan bumi pada malam hari juga optimum karena langit bebas dari tutupan awan. Pancaran radiasi gelombang panjang dari bumi itu diikuti dengan penurunan suhu yang signifikan di malam hari dan mencapai puncaknya sesaat sebelum matahari terbit. Akibatnya, udara di dekat permukaan bumi terasa lebih dingin.

Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan cuaca yang terjadi, masyarakat dapat mengenakan jenis pakaian yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Misalnya, jaket tebal, kaus kaki, sarung tangan, dan selimut saat mengalami suhu udara dingin pada malam hingga dini hari.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Mengenal Fenomena Suhu Dingin pada Musim Kemarau

Berita terkait

Heboh Gempa Beruntun di Berau dan Tensor G4 Google dalam Top 3 Tekno

10 jam lalu

Heboh Gempa Beruntun di Berau dan Tensor G4 Google dalam Top 3 Tekno

Gempa berkekuatan M5,5 yang diikuti belasan lindu susulan di Berau, Kaltim, mengisi Top 3 Tekno pada Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

12 jam lalu

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.

Baca Selengkapnya

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, BMKG: Mirip Insiden pada 1921

14 jam lalu

18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, BMKG: Mirip Insiden pada 1921

Gempa M5,5 di Berau, Kalimantan Timur, diikuti 18 kali lindu susulan. Wilayah tersebut punya riwayat gempa besar di masa lalu.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bermagnitudo 4,1 Guncang Sukabumi dan Sekitarnya, Akibat Aktivitas Sesar Dasar Laut

16 jam lalu

BMKG: Gempa Bermagnitudo 4,1 Guncang Sukabumi dan Sekitarnya, Akibat Aktivitas Sesar Dasar Laut

Menurut BMKG, gempa tektonik bermagnitudo 4,1 mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, dan sekitarnya, Senin 16 September 2024, pukul 07.01 WIB.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Sebagian Kota Besar Hujan Ringan

17 jam lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Sebagian Kota Besar Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi hujan ringan, Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Warga Berau dan Daerah Lain di Kaltim Dikejutkan Gempa Darat M5,5: Terasa Banget

1 hari lalu

Warga Berau dan Daerah Lain di Kaltim Dikejutkan Gempa Darat M5,5: Terasa Banget

Belum ada konfirmasi dari BMKG atas info guncangan gempa Berau yang sampai juga ke kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Dua Kali Gempa Darat dari Berau Guncang Kalimantan Timur Malam Ini, Simak Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Dua Kali Gempa Darat dari Berau Guncang Kalimantan Timur Malam Ini, Simak Penjelasan BMKG

Data dari BMKG kembali membuktikan Kalimantan, terutama Kaltim di mana Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah dibangun tak bebas dari ancaman gempa.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Mulai Pancaroba dengan Hujan Ringan

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Mulai Pancaroba dengan Hujan Ringan

Wilayah Jawa Barat bagian barat akan memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau pancaroba dengan hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Gempa M5,1 dari Laut Kidul Jawa Barat Guncang Sukabumi Sampai Bandung

1 hari lalu

Gempa M5,1 dari Laut Kidul Jawa Barat Guncang Sukabumi Sampai Bandung

Gempa tektonik bermagnitudo 5,1 mengguncang wilayah Sukabumi hingga Bandung. BMKG mencatat terjadi pada Ahad sore, 15 September 2024 pukul 16.54 WIB.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Ada Potensi Hujan di Wilayah Tangerang

1 hari lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Ada Potensi Hujan di Wilayah Tangerang

Setelah tanpa hujan merata kemarin, bagaimana cuaca Jabodetabek hari ini? Simak prediksi BKMG berikut ini.

Baca Selengkapnya