Sejarah Observatorium Bosscha yang Lumpuh Akibat Polusi Cahaya di Langit Lembang

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Jumat, 19 Juli 2024 15:13 WIB

Prasasti peresmian di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung Barat mengeluhkan aktivitas lampu sorot dari pusat hiburan masyarakat yang mengakibatkan polusi cahaya.

Lampu sorot itu telah mengganggu tangkapan instrumen pengamatan bintang, sehingga sebagian besar data yang diambil dari teleskop tidak bisa digunakan.

Lampu sorot dari salah satu pusat hiburan masyarakat di kawasan Lembang membuat pengamatan benda-benda langit di Observatorium Bosscha lumpuh,” tulis akun Instagram @bosschaobservatory, Minggu, 14 Juli 2024.

Berikut ini uraian mengenai sejarah Observatorium Bosscha yang merupakan observatorium terbesar di Indonesia.

Sejarah Observatorium Bosscha

Melansir laman resminya, Observatorium Bosscha dibangun atas inisiasi seorang Belanda keturunan Jerman, Karel Albert Rudolf (KAR) Bosscha.

Advertising
Advertising

KAR Bosscha dibantu oleh keponakannya, Rudolph Albertus (RA) Kerkhoven dan seorang astronom Hindia Belanda, Joan George Erardus Gijsbertus Voute dalam membangun pusat pengamatan bintang yang dulu dikenal sebagai Bosscha Sterrenwacht itu.

KAR Bosscha mengumpulkan orang-orang yang memiliki minat tinggi untuk membentuk sebuah perkumpulan yang akan merealisasikan ide pembangunan observatorium.

Dalam pertemuan yang digelar pada 12 September 1920 di Hotel Homann Bandung, terbentuklah Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereniging (NISV).

NISV mempunyai tujuan spesifik untuk mendirikan dan memelihara sebuah observatorium astronomi di Hindia Belanda serta memajukan ilmu astronomi.

Adapun KAR Bosscha bersedia menjadi penyokong dana utama dan berjanji untuk memberikan bantuan pembelian teropong bintang.

Sebagai penghargaan atas jasa KAR Bosscha tersebut, nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium. Observatorium Bosscha pun diresmikan pada 1 Januari 1923.

Diambil Alih Pemerintah RI

Pada 17 Oktober 1951, NISV secara resmi menyerahkan Observatorium Bosscha kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI).

Pemerintah pun menitipkan observatorium kepada Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) Universitas Indonesia (UI) yang kemudian menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Observatorium Bosscha merupakan observatorium astronomi terbesar di Indonesia. Selain mengemban tugas penelitian dan pendidikan, observatorium tersebut juga melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, baik dalam bentuk kegiatan rutin maupun kegiatan yang bersifat insidental bergantung kepada fenomena astronomi yang menarik.

Sejak 2004, Observatorium Bosscha diusulkan sebagai Cagar Budaya Nasional dan ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional pada 2008.

Melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 184/M/2017, observatorium tersebut pun ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya Nasional.

Pada 2021, Observatorium Bosscha juga ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya peringkat kabupaten. Keputusan itu tertuang dalam SK Bupati Bandung Barat Nomor 188.45/Kep.731-Disparbud/2021.

Visi dan Misi Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha memiliki dua visi, yaitu terbentuknya bangsa Indonesia yang cerdas dan paham akan tempat dan amanahnya di alam semesta serta kontribusi signifikan dari ilmuwan Indonesia terhadap kemajuan sains astronomi dan astrofisika.

Observatorium Bosscha juga membawa lima misi meliputi melaksanakan tri dharma perguruan tinggi yang sesuai dengan ketetapan ITB; menjadi unggulan dan pemimpin dalam bidang kemajuan astronomi dan astrofisika di Indonesia; berpartisipasi kontributif terhadap kemajuan astronomi dan astrofisika dunia; serta menjadi andalan utama dalam pendidikan astronomi, astrofisika, dan pemanfaatannya di kawasan regional dan Indonesia.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Kondisi Cuaca jadi Tantangan dalam Kunjungan Malam Observatorium Bosscha

Berita terkait

Daftar Bangunan Bersejarah yang Dihancurkan oleh Israel

15 hari lalu

Daftar Bangunan Bersejarah yang Dihancurkan oleh Israel

Sejak konflik Israel menyerang Palestina berpuluh tahun yang lalu, Israel telah menghancurkan berbagai bangunan bersejarah. Apa saja bangunan bersejarah yang dihancurkan Israel?

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Menyasar Kota Baalbek Cagar Budaya di Lebanon yang Dilindungi UNESCO

26 hari lalu

Serangan Israel Menyasar Kota Baalbek Cagar Budaya di Lebanon yang Dilindungi UNESCO

Serangan Israel tertuju kepada Kota Baalbek, salah satu kompleks bangunan bersejarah yang dilindungi UNESCO di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Saat Ini: Komet yang Cerlang Cemerlang dan Bulan Ada Dua sampai November

34 hari lalu

Fenomena Astronomi Saat Ini: Komet yang Cerlang Cemerlang dan Bulan Ada Dua sampai November

Penampakan komet akan hilang dan muncul lagi April mendatang. Asteroid mini baru saja menjadi bulan kedua untuk Bumi.

Baca Selengkapnya

Observatorium Nasional Timau di NTT Segera Beroperasi, Begini Potensi Wisatanya

4 September 2024

Observatorium Nasional Timau di NTT Segera Beroperasi, Begini Potensi Wisatanya

BRIN saat ini sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan industri wisata baru di sekitar lokasi Observatorium Nasional Timau.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

21 Agustus 2024

Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

Publik masih berkesempatan datang ke Observatorium Bosscha lewat Kunjungan Sekolah dan Kunjungan Siang Berpemandu setelah mendaftar secara daring.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Rumah Presiden Terakhir Depok yang Memimpin Sampai 1952

11 Agustus 2024

Melawat ke Rumah Presiden Terakhir Depok yang Memimpin Sampai 1952

Rumah presiden terakhir Depok ini berada di antara banyak bangunan bersejarah peninggalan era kolonial di Jalan Pemuda, Pancoran Mas.

Baca Selengkapnya

ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

26 Juli 2024

ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

Teleskop radio hibah dari Cina itu berdiameter 13 meter. ITB akan alihkan teleskop radio yang lama diameter 6 meter untuk praktikum dan riset.

Baca Selengkapnya

Cerita Astronom Observatorium Bosscha yang Terdampak Polusi Cahaya dari Lampu Sorot Selama Sebulan

20 Juli 2024

Cerita Astronom Observatorium Bosscha yang Terdampak Polusi Cahaya dari Lampu Sorot Selama Sebulan

Polusi cahaya dari lampu sorot yang mengarah ke langit membuyarkan program pengamatan langit lewat teleskop di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Selengkapnya

Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

20 Juli 2024

Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

Penelitian astronomi di Observatorium Bosscha, Lembang, terganggu oleh lampu-lampu sorot seperti senter besar yang mengarah ke langit.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Polusi Cahaya Penyebab Observatorium Bosscha Terganggu?

19 Juli 2024

Apa Itu Polusi Cahaya Penyebab Observatorium Bosscha Terganggu?

Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung Barat mengeluhkan lampu sorot yang menyebabkan polusi cahaya di langit. Lantas, apa itu polusi cahaya?

Baca Selengkapnya