Suhu Bumi Terus Meningkat dalam Satu Abad, Ini Tandanya

Rabu, 24 Juli 2024 03:54 WIB

Manuel Flores berjalan di area kering yang menunjukkan penurunan permukaan Danau Titicaca, cekungan air tawar terbesar di Amerika Latin, mendekati rekor tingkat terendah, di Pulau Cojata, Bolivia 26 Oktober 2023. Cuaca ekstrem sering menjadi berita utama pada tahun 2023 dari kekeringan hingga badai mematikan menyapu bersih seluruh kota. REUTERS/Claudia Morales

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang satu abad ini, suhu udara di Indonesia dilaporkan terus mengalami peningkatan. Rata-rata suhu meningkat dari 25,4 pada masa 1900, menjadi 26,2 derajat Celsius pada masa kini. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut fenomena ini sebagai dampak perubahan iklim secara global.

Peneliti Ahli Utama pada Pusat Riset Limonologi dan Sumber Daya Air BRIN, Irfan Budi Pramono, menyebut tren peningkatan suhu ini berjalan secara konstan atau sama sekali tak pernah menurun. “Justru kecenderungan suhu udara di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan," kata Irfan dalam sebuah agenda daring di BRIN pada Selasa, 23 Juli 2024.

Peningkatan suhu udara ini ditandai dari berkurangnya debit air pada sungai-sungai besar yang ada di Pulau Jawa. Irfan mendapati persediaan air di Sungai Ciujung, Cikapundung, Cimanuk, Citanduy, Bengawan Solo, hingga Brantas, sudah kian surut dari waktu ke waktu.

“Sehingga kita harus waspada bahwa air kita itu sudah semakin berkurang. Jika tidak diantisipasi, bagaimana mempertahankan air yang ada ini untuk masa depan nanti?"

Laporan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) sebelumnya juga pernah mengidentifikasi terjadinya pengurangan cadangan air dalam tanah akibat peningkatan suhu bumi. Diikuti dengan intensitas bencana hidrometeorologi.

Dampaknya adalah potensi kekeringan ekstrem lantaran persedian air dalam tanah terus berkurang. Ahli hidrologi itu memprediksi akan terjadinya krisis air bersih di masa depan. Tersebab peningkatan suhu acapkali dibarengi evapotranspirasi sehingga dapat mengurangi cadangan air tanah. Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer.

Selain itu, perubahan iklim juga memperburuk ketahanan pangan imbas tidak menentunya pola hujan yang terjadi. Di satu sisi, juga dapat merembet ke fenomena bencana hidrometeorologi. “Bahkan dapat memicu migrasi massal dan meningkatkan konflik sosial serta politik," ujar alumnus doktoral Ilmu Lingkungan pada Universitas Sebelas Maret, Surakarta, tersebut.

Irfan merekomendasikan seluruh pihak bisa berkolaborasi bersama dalam menahan laju perubahan iklim dan peningkatan rata-rata suhu udara. Menurut dia, langkah dini yang bisa dilakukan adalah penyadaran untuk menjaga lingkungan. Termasuk melakukan reboisasi hutan dan di lahan-lahan yang gersang.

Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian, mengungkapkan dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air. Di antaranya krisis air bersih perkotaan, kerawanan pangan, meningkatnya frekuensi penyakit, perubahan pola curah hujan, dan kerawanan bencana. "Perubahan iklim juga meningkatkan suhu bumi, dampaknya akan kita rasakan secara langsung atau tidak langsung," kata dia.

Amarulla memberi fokus pada peningkatan bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, longsor, kekeringan, puting beliung, kebakaran hutan, dan gelombang pasang atau terjadinya abrasi. Dia berharap, para profesor riset di BRIN dapat memberikan kontribusi nyata dan secara aktif untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia sekaligus memberikan solusi akan permasalahan aktual yang tengah dihadapi.

Berita terkait

Liburan Long Weekend di Bandung, Cuaca Diprediksi BMKG Cerah Berawan

2 hari lalu

Liburan Long Weekend di Bandung, Cuaca Diprediksi BMKG Cerah Berawan

Suhu terdingin Bandung sekitar 19-19,6 derajat Celcius, sementara suhu maksimal atau terpanasnya kisaran 30-32 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

2 hari lalu

BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

BNPB menekankan pentingnya diversifikasi dan upaya penanggulanan bencana yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Akhiri Perjalanan ke Asia Tenggara dan Oseania

3 hari lalu

Paus Fransiskus Akhiri Perjalanan ke Asia Tenggara dan Oseania

Paus Fransiskus mengakhiri lawatan ke Asia Tenggara dan Oseania selama 12 hari.

Baca Selengkapnya

Variasi Prakiraan Cuaca Cukup Ekstrem Sepekan ke Depan, BMKG Rilis Peringatan Dini untuk 27 Provinsi

3 hari lalu

Variasi Prakiraan Cuaca Cukup Ekstrem Sepekan ke Depan, BMKG Rilis Peringatan Dini untuk 27 Provinsi

Prakiraan cuaca BMKG periode 13-19 September 2024 menunjukkan potensi hujan lebat di wilayah utara Indonesia. Wilayah selatan cenderung kering.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 120 Ribu Mangrove Akan Ditanam di Pesisir Pantai Sulawesi Barat

8 hari lalu

Sebanyak 120 Ribu Mangrove Akan Ditanam di Pesisir Pantai Sulawesi Barat

Selain menjadi bagian peringatan hari jadi Sulawesi Barat ke-20, kegiatan penanaman mangrove ini untuk menyokong wisata dan gerakan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Ketika Sri Mulyani Cemas Perubahan Iklim Gerus PDB sampai 10 Persen Tahun Depan

8 hari lalu

Ketika Sri Mulyani Cemas Perubahan Iklim Gerus PDB sampai 10 Persen Tahun Depan

Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 10 persen pada 2025.

Baca Selengkapnya

Menhan Singapura: Perlu Tindakan Korektif untuk Hadapi Perubahan Iklim

10 hari lalu

Menhan Singapura: Perlu Tindakan Korektif untuk Hadapi Perubahan Iklim

Menhan Singapura menilai untuk menghadapi perubahan iklim diperlukan tindakan kolektif dan konsisten dari semua pemangku kepentingan

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Masalah Iklim Tak Akan Selesai

11 hari lalu

Jokowi Sebut Masalah Iklim Tak Akan Selesai

Presiden Jokowi kembali menyoroti tantangan berat dalam mengatasi masalah perubahan iklim. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Suhu 37 Derajat Lagi di Kabupaten Bekasi

12 hari lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Suhu 37 Derajat Lagi di Kabupaten Bekasi

Menurut prediksi cuaca BMKG, peluang hujan hari ini hanya di Kota Bogor. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Soal Ketersediaan Padi, Kebijakan Kementan Efektif Merespons Perubahan Iklim

13 hari lalu

Soal Ketersediaan Padi, Kebijakan Kementan Efektif Merespons Perubahan Iklim

Penurunan harga beras sebagian besar disebabkan oleh beberapa wilayah sentra yang tengah memasuki masa panen raya. Sementara itu, kenaikan harga di sejumlah daerah umumnya terjadi di wilayah yang tidak sedang dalam masa panen.

Baca Selengkapnya