Atlet Makin Tinggi, Makin Cepat

Reporter

Editor

Selasa, 28 Juli 2009 18:57 WIB


TEMPO Interaktif, Durham -Usain Bolt, pelari cepat pemegang tiga medali emas Olimpiade asal Jamaika, memperkirakan pada pekan ini dia dapat memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri, 9,69 detik dalam lari 100 meter menjadi 9,54 detik. Dia yakin rekor itu akan pecah karena pelatihnya menyatakan Bolt dapat melakukannya.
Pelatih Bolt, Glen Mills, mungkin baru saja membaca sejumlah riset baru dari Duke University di Durham, North Carolina, Amerika Serikat. yang menunjukkan bahwa sprinter dan perenang bertubuh lebih tinggi, lebih berat, tapi ramping adalah atlet yang dapat memecahkan rekor dunia.
Sekilas, ini tak masuk akal, bagaimana mungkin makin besar atlet makin cepat dia berlari atau berenang. Namun, Jordan Charles, insinyur teknik mekanika dari universitas itu, membuat grafik tentang seluruh pemegang rekor dunia dalam lari 100 meter dan renang 100 meter sejak 1900 dibandingkan dengan tinggi, berat, dan ukuran yang disebutnya "kerampingan" tubuh mereka.
Tinggi rata-rata pelari cepat pencatat rekor dunia bertambah 16,3 sentimeter sejak 1900. Kenaikan tinggi juga terlihat pada juara renang yang melonjak 11,43 sentimeter, jauh lebih tinggi dibanding kenaikan tinggi orang biasa sekitar 4,8 sentimeter. Pada saat yang sama, catatan waktu rekor lari 100 meter lebih cepat 0,7 dari satu detik, sedangkan rekor renang lebih cepat 14 detik.
Dalam risetnya, Charles menerapkan "teori konstruktural" yang menggambarkan bagaimana obyek bergerak melewati lingkungannya. "Segala sesuatu yang bergerak atau mengalir harus berkembang sehingga dia bisa mengalir lebih cepat dan mudah," kata Adrian Bejan, dosen pembimbing Charles. "Alam ingin menemukan jalur yang lebih mulus untuk mengalir lebih cepat, untuk menemukan jalur dengan lebih sedikit rintangan."
Untuk bergerak, manusia harus bisa melampaui dua gaya: gravitasi dan gesekan. Seorang atlet harus mengangkat kakinya dari tanah atau menjaga tubuhnya mengapung sehingga makin besar dan kuat atlet itu, dia bisa mengatasinya. Atlet juga harus mampu mengatasi resistensi udara atau air yang membatasi kecepatan geraknya dan itu ditentukan oleh kerampingan atlet tersebut.
TJANDRA | LIVESCIENCE

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya