Huawei dan BSSN Latih 500 Personel TNI AU Pertahanan Siber

Rabu, 24 Juli 2024 23:00 WIB

Ilustrasi kejahatan siber (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Huawei bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melatih personel TNI Angkatan Udara (TNI AU) menghadapi keamanan siber. Pelatihan ini untuk mengetahui tingkat literasi digital sekaligus pengenalan teknologi keamanan siber terkini yang menjadi elemen penting dalam pertahanan negara.

Pelatihan siber untuk TNI AU ini digelar di Gedung Pramanasala, Sekolah Komando Kesatuan TNI AU Halim Perdanakusuma. Pesertanya sebanyak 500 personel yang mengusung tema Menghadirkan Digital Trust in the Digital Era.

Kepala BSSN Hinsa Siburian menegaskan bahwa literasi digital dan keamanan siber di lingkungan TNI AU sangat diperlukan. Ia menilai, perlu adanya tanggung jawab seluruh stakeholder ekosistem digital untuk menjawab tantangan siber di masa kini yang kian kompleks.

"BSSN menyambut baik niat Huawei untuk berbagi wawasan dalam rangka penguatan literasi dan kompetensi digital di bidang keamanan siber. Pelatihan ini patut diapresiasi karena bertujuan untuk terus mengembangkan keamanan dan pertahanan Indonesia," kata Hinsa dikutip dari keterangannya, Rabu, 24 Juli 2024.

Pelatihan tersebut diklaim dapat meningkatkan kewaspadaan di era digital seperti sekarang ini. BSSN mengharapkan personel TNI AU dapat memahami tantangan keamanan dan mengatasi ancaman siber lebih cepat lewat deteksi dini yang terukur. TNI AU diharapkan bisa mengeksplorasi solusi inovatif dari pelatihan ini dan menjalin kolaborasi yang produktif dengan praktisi siber di masa mendatang.

Advertising
Advertising

Cyber Security and Privacy Officer Huawei Indonesia, Syarbeni, menjelaskan bahwa keamanan siber bukan perkara pertahanan semata. Namun juga mencakup pada konektivitas antara aspek ekonomi serta kelangsungan bisnis sebuah negara. Dia melihat, tantangan dan risiko keamanan digital di masa kini semakin meningkat seiring dengan hadirnya era digitalisasi.

"Huawei berinisiatif menjalin kolaborasi multipihak dalam berbagi ilmu dan pengetahuan digital secara mendalam dan mencakup aspek people, process dan technology," ujar Syarbeni, dikutip dari siaran pers yang sama. "Keamanan siber merupakan pondasi utama terbentuknya kepercayaan publik terhadap teknologi digital," katanya menambahkan.

Belangan, pemerintah kerap dipusingkan para hacker. Yang terbaru lalu adalah peretasan oleh kelompok hacker Ransomware Brain Cipher. Ratusan data di Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS2 Surabaya sempat dibuat terkunci dan tak bisa diakses akibat peretasan ini.

Selain Brain Cipher, kelompok peretas lainnya juga pernah menyasar Indonesia. Misalnya Bjorka yang sempat membuat riuh suasana keamanan siber Indonesia dua tahun lalu. Bahkan di masa Bjorka menyerang ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sampai meminta hacker jangan menyerang atau meretas Indonesia lagi.

Pilihan Editor: Awan Lokal Tumbuh, Suhu Minimum di Bandung Naik Lagi

Berita terkait

NPWP Milik Keluarga Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor, Total 6 Juta Data Dijual Rp 150 Juta

8 menit lalu

NPWP Milik Keluarga Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor, Total 6 Juta Data Dijual Rp 150 Juta

NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani dan menteri lainnya juga dibocorkan.

Baca Selengkapnya

Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

4 hari lalu

Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

Peretasan oleh kelompok hacker asal Korea Utara melumpuhkan layanan Indodax sejak Rabu, 11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

5 hari lalu

Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

Serangan sistem keamanan Indodax pada Rabu, 11 September 2024 dinilai terafiliasi dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Jika Rusak, Servis Layar Huawei Mate XT Ultimate Bisa Seharga iPhone 16 Pro Max

6 hari lalu

Jika Rusak, Servis Layar Huawei Mate XT Ultimate Bisa Seharga iPhone 16 Pro Max

Jika layar lipat Huawei Mate XT Ultimate rusak parah hingga perlu diperbaiki, Anda berpotensi membayar 7.999 yuan atau US$ 1.123 (Rp 17,3 juta).

Baca Selengkapnya

Huawei Resmi Perkenalkan Mate XT Ultimate, Ponsel Lipat Tiga yang Harganya sampai Rp 52 Juta

8 hari lalu

Huawei Resmi Perkenalkan Mate XT Ultimate, Ponsel Lipat Tiga yang Harganya sampai Rp 52 Juta

Huawei memperkenalkan Mate XT Ultimate beberapa jam setelah Apple luncurkan seri iPhone 16. Diklaim sudah ada pre-order 4 juta unit.

Baca Selengkapnya

Huawei Mate XT Hitam Muncul dalam Daftar Resmi Menjelang Peluncuran 10 September

10 hari lalu

Huawei Mate XT Hitam Muncul dalam Daftar Resmi Menjelang Peluncuran 10 September

Huawei Mate XT akan tersedia dalam dua varian, yaitu 16GB+512GB dan 16GB+1TB.

Baca Selengkapnya

Iklan Perdana Huawei Mate XT Dirilis, Berikut Bocoran Spesifikasinya

13 hari lalu

Iklan Perdana Huawei Mate XT Dirilis, Berikut Bocoran Spesifikasinya

Huawei Mate XT dinilai sebagai produk Huawei yang paling inovatif dan disruptif hingga saat ini, yang menampilkan desain lipat tiga yang unik.

Baca Selengkapnya

CPNS 2024: Simak Syarat Pelamar Formasi Umum CPNS BSSN

15 hari lalu

CPNS 2024: Simak Syarat Pelamar Formasi Umum CPNS BSSN

Pelamar CPNS 2024 BSSN harus bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI atau Negara lain yang ditentukan oleh Instansi Pemerintah

Baca Selengkapnya

Bocoran Desain dan Spesifikasi Huawei Mate 70 Pro

17 hari lalu

Bocoran Desain dan Spesifikasi Huawei Mate 70 Pro

Perubahan yang paling mencolok dari Huawei Mate 70 Pro ada di bagian belakang ponsel.

Baca Selengkapnya

Susul Huawei, Ini Konsep Ponsel Lipat Tiga Oppo dan Tecno

19 hari lalu

Susul Huawei, Ini Konsep Ponsel Lipat Tiga Oppo dan Tecno

Huawei, Tecno, dan yang terkini adalah Oppo memamerkan konsep ponsel lipat tiga yang sedang dikembangkannya.

Baca Selengkapnya