5 Fakta Penemuan Berlian Raksasa di Merkurius, Bisa Jadi Perhiasan?

Kamis, 25 Juli 2024 14:30 WIB

Planet Merkurius. scitechdaily.com

TEMPO.CO, Jakarta - Simulasi baru menunjukkan lapisan berlian padat sepanjang 9 mil atau 15 kilometer tersembunyi jauh di bawah permukaan Merkurius. Berdasarkan laporan Live Sience, Berlian tersebut hampir pasti tidak dapat ditambang namun dapat membantu memecahkan beberapa misteri terbesar planet Merkurius, seperti komposisi planet dan medan magnet anehnya.

Fakta Berlian padat di Merkurius

1. Akibat hantaman meteor

Dikutip dari Nationaldiamond.com, peneliti di Universitas Sun Yat-sen di Zhuhai, Tiongkok, berteori bahwa permukaan Merkurius yang bopeng menjadi bukti bahwa planet tersebut telah dihantam oleh asteroid selama miliaran tahun. Namun, permukaan Merkurius yang ditutupi grafit kaya karbon, membuat tekanan tumbukan menghasilkan energi dan mengubah karbon menjadi berlian.

Dikutip dari Wired.com, perkiraan mereka diperkuat oleh Kevin Cannon, ahli geologi di Colorado School of Mines. “Gelombang tekanan dari asteroid atau komet yang menghantam permukaan dengan kecepatan puluhan kilometer per detik dapat mengubah grafit tersebut menjadi berlian,” kata Kevin Cannon, ahli geologi di Colorado School of Mines, saat mempresentasikan temuan terbarunya di Lunar and Planetary Science Conference.

Advertising
Advertising

2. Berlian terbentuk di bawah tekanan

Dikutip dari Phys.org, para ilmuwan dari Tiongkok dan Belgia menunjukkan bahwa berlian di Merkurius terbentuk di bawah tekanan. Peneliti tersebut memperkirakan tekanan batas inti-mantel (CMB) Merkurius sekitar 5,575 GPa. Dengan kandungan sulfur sekitar 11 persen, para peneliti mengamati perubahan suhu sebesar 358 Kelvin di lautan magma Merkurius. Para peneliti pun mengusulkan bahwa kristalisasi inti menyebabkan pembentukan lapisan berlian di CMB.

Menurut temuan mereka, lapisan berlian di CMB diperkirakan memiliki ketebalan antara 15 dan 18 kilometer. Mereka juga berpendapat bahwa suhu saat ini di CMB Merkurius mendekati titik di mana grafit dapat bertransisi menjadi berlian.

3. Menunggu BepiColombo

Saat ini, para ilmuwan menunggu pesawat luar angkasa BepiColombo Eropa dan Jepang yang akan mencapai Merkurius pada 2025. Misi ini membawa kamera beresolusi lebih tinggi, sehingga memungkinkan para ilmuwan untuk mencari tanda-tanda berlian. Dikutip dari Forbes, BepiColombo akan mempelajari asal usul dan evolusi Merkurius, termasuk proses terbentuknya berlian padat di Merkurius.

“Secara teori, misi BepiColumbo yang akan datang dapat mendeteksi berlian di material permukaan,” kata Kevin Cannon. “Ia memiliki instrumen yang melengkapi misi MESSENGER NASA , dan mereka jauh lebih baik dalam mendeteksi mineral tertentu seperti ini.”

4. Menampung 16 kuadriliun ton berlian

Penelitian baru yang dipresentasikan di Lunar and PLAnetary Science Conference (LPSC) Houston, Texas, menunjukkan bahwa Merkurius menampung 16 kuadriliun ton berlian. Menurut mereka, Merkurius dilapisi grafit, suatu bentuk karbon murni yang mungkin telah berubah menjadi berlian setelah dihantam meteorit, asteroid, dan komet.

“Itu adalah angka yang dihasilkan model saya untuk seluruh kerak Merkurius, namun hanya sebagian kecil dari material di permukaan yang kemungkinan merupakan berlian,” kata Kevin Cannon , Asisten Profesor, Geologi dan Teknik Geologi/Sumber Daya Luar Angkasa di Sekolah Pertambangan Colorado, dikutip dari Forbes.

5. Peluang Menambang Berlian

Menambang berlian di Merkurius nampaknya mustahil. Terlebih, suhu siang hari yang tidak bersahabat bisa mencapai 800 derajat Fahrenheit. Selain itu, berlian ini tidak akan langsung dikenali sebagai batu permata.

“Itu mungkin tidak seperti batu permata bening besar yang kita potong dan jadikan perhiasan,” kata Cannon. “Perbandingan yang lebih baik adalah berlian kecil keruh yang digunakan dalam industri sebagai bahan abrasif, kemungkinan besar dicampur dengan grafit dan bentuk karbon lainnya.” kata Cannon.

Pilihan Editor: Penampakan Bleu Royal, Berlian Terbesar Sepanjang Sejarah yang Bakal Dilelang

Berita terkait

Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

3 hari lalu

Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

Jaringan teleskop survei di Bumi kini sudah cukup baik untuk melihat kedatangan obyek semungil asteroid ini dan memberikan peringatan dini.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

15 hari lalu

Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

Pada September ini akan diwarnai fenomena astronomi mulai darik konjungsi atau kedekatan posisi bulan dengan planet, ekuinoks, hingga Supermoon.

Baca Selengkapnya

Berlian Terbesar Kedua di Dunia Ditemukan di Botswana

22 hari lalu

Berlian Terbesar Kedua di Dunia Ditemukan di Botswana

Teknologi sinar-X yang digunakan untuk menemukan batu 2.492 karat di Tambang Berlian Karowe di Botswana.

Baca Selengkapnya

Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

52 hari lalu

Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

Para astrofisikawan mengklaim telah menemukan dua jenis gas di awan Venus yang umumnya digunakan sebagai penanda adanya kehidupan.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

53 hari lalu

11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

Merkurius disebut-sebut mengandung berlian, ukurannya sangat besar, diameternya mencapai 15 km.

Baca Selengkapnya

Kim Kardashian Bergaya Penuh dengan Berlian Ketika Hadiri Pernikahan Anant Ambani

15 Juli 2024

Kim Kardashian Bergaya Penuh dengan Berlian Ketika Hadiri Pernikahan Anant Ambani

Selebriti Kim Kardashian pamerkan berlian yang dia kenakan di pesta pernikahan Anant Ambani dan Radhika Merchant

Baca Selengkapnya

3 Hujan Meteor di Fenomena Astronomi Bulan Juli, Catat Tanggal dan Arah Lihatnya

1 Juli 2024

3 Hujan Meteor di Fenomena Astronomi Bulan Juli, Catat Tanggal dan Arah Lihatnya

Fenomena astronomi bulan ini bakal menampilkan tiga hujan meteor dan dua planet senja serta okultasi Saturnus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

30 Juni 2024

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

Dewan Uni Eropa pada Sabtu mengadopsi paket sanksi terhadap Belarusia yang berisi sejumlah pembatasan yang telah diberlakukan terhadap Rusia.

Baca Selengkapnya

Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

29 Juni 2024

Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

Ahli nujum India, Kushal Kumar meramalkan besok, Sabtu, 29 Juni 2024 kiamat. Berikut sederet ramalan hari kiamat dalam beberapa waktu mendatang.

Baca Selengkapnya

Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

29 Juni 2024

Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

Seorang ahli nujum India meramalkan kiamat akan terjadi, Sabtu, 29 Juni 2024 disebabkan Perang Dunia III. Begini penyebab kiamat menurut sains?

Baca Selengkapnya