Marak Kasus Bunuh Diri Usia Muda, Ini Pemicunya Menurut Peneliti BRIN

Selasa, 30 Juli 2024 11:50 WIB

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yurika Fauzia Wardhani, mengatakan mayoritas kasus bunuh diri belakangan menyangkut individu berusia muda. “Saya mengumpulkan informasi kasus bunuh diri dari 2012 sampai 2023. (Jumlah) tertinggi di usia produktif, atau remaja dan dewasa,” katanya melalui keterangan tertulis, Senin, 29 Juli 2024.

Sejauh ini, menurut dia, bunuh diri masih merupakan fenomena kompleks yang akar masalahnya masih abu-abu, sehingga belum bisa disimpulkan secara spesifik. Merujuk data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 800 ribu insiden bunuh diri setiap tahunnya.

Seperti kata Yurika, sebagian besar insiden itu dilakukan individu usia produktif. Untuk usia remaja, dia meneruskan, bunuh diri dipicu tekanan akademis, sosial, serta harapan tinggi untuk lebih berprestasi dan berkompeten di bidang akademi. Ada juga faktor perubahan hormon, emosi, permasalahan keluarga, bullying secara langsung maupun di kanal digital, pengaruh informasi bebas, masalah identitas diri, serta kurangnya sumber dukungan kepada para remaja.

Penyebab bunuh diri di rentang usia dewasa tidak berbeda dengan usia remaja. Alasan yang berbeda ada pada kasus bunuh diri lansia. Isu yang sempat mengundang perhatian adalah bunuh diri pada usia 90 tahun. “Ada beberapa hal yang mendorong bunuh diri di usia lansia dan manula, yaitu kesehatan mental, rasa kesepian, penyakit menahun, dan akses meminta pertolongan yang terhambat,” tutur Yurika.

Bila dibagi berdasarkan jenis kelamin, angka bunuh diri laki-laki tergolong tinggi. Yurika menyebutkan soal budaya patriarki yang menganggap laki-laki lebih tegar dibanding lawan jenisnya. Dengan tren sosial ini, laki-laki cenderung sulit berbagi masalah. Efeknya adalah insiden bunuh diri dengan sejumlah cara, mulai dari minum racun, melukai diri dengan alat, melompat dari tempat tinggi, dan sebagainya.

Advertising
Advertising

Menurut Yurika, kasus bunuh diri bisa dihindari dengan peningkatan kesadaran dan pendidikan, pemberian layanan kesehatan mental yang lebih baik, serta dukungan untuk keluarga dan komunitas. Dia juga mendorong kemitraan antar instansi untuk membuat sejenis program pencegahan bunuh diri, dilengkapi dengan penelitian dan pencatatan data.

“Yang rapi dan terpusat agar bisa diakses oleh lembaga yang berkepentingan,” tutur dia.

Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Ni Luh Putu Indi Dharmayanti, menyatakan bunuh diri tidak hanya mempengaruhi kehidupan individu, namun juga keluarga, lingkungan kerja, dan masyarakat luas. Kehilangan seseorang di usia produktif, kata dia, sama dengan kehilangan potensi dan kontribusi bagi pembangunan bangsa.

“Oleh karena itu, pencegahan bunuh diri adalah tanggung jawab bersama,” ucap Indi.

Dia menekankan soal pentingnya pemahaman terhadap faktor penyebab bunuh diri, mulai dari tekanan ekonomi, masalah kesehatan mental, hingga kurangnya dukungan sosial. Pemahaman yang lebih baik menjadi modal untuk mengembangkan strategi pencegahan yang efektif.

“Selain intervensi medis dan psikologis, pendekatan holistik yang mencakup pendidikan, kampanye kesadaran, dan kebijakan pendukung kesehatan mental sangat penting,” katanya.

Pilihan Editor: Apakah Kampus Muhammadiyah Juga Berminat Membuka Jurusan Tambang? Ini Jawabnya

Berita terkait

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

9 jam lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

17 jam lalu

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

1 hari lalu

5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

Silent walking dapat membantu memicu ide-ide baru dan menjernihkan pikiran setelah berada di bawah tekanan.

Baca Selengkapnya

Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

Olahraga lari memberi banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik dan mental serta bisa dilakukan di berbagai area. Berikut manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Jon Bon Jovi, Terbaru Selamatkan Upaya Percobaan Bunuh Diri

2 hari lalu

Fakta Menarik Jon Bon Jovi, Terbaru Selamatkan Upaya Percobaan Bunuh Diri

Jon Bon Jovi menjadi pahlawan lantaran menyelamatkan perempuan yang ingin mencoba bunuh diri di jembatan Nashville,

Baca Selengkapnya

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024

Baca Selengkapnya

Profil Jon Bon Jovi, Selamatkan Percobaan Bunuh Diri di Jembatan Nashville

2 hari lalu

Profil Jon Bon Jovi, Selamatkan Percobaan Bunuh Diri di Jembatan Nashville

Jon Bon Jovi menjadi perbincangan publik usai aksi heroiknya yang menyelamatkan perempuan ingin melakukan percobaan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

2 hari lalu

WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan persetujuannya untuk vaksin MVA-BN sebagai vaksin mpox pertama dalam daftar prakualifikasi

Baca Selengkapnya

PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

2 hari lalu

PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

PBB dan mitra-mitranya telah memberikan vaksinasi polio kepada lebih dari 560.000 anak berusia di bawah 10 tahun di Gaza untuk tahap pertama

Baca Selengkapnya

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

3 hari lalu

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

BRIN kenalkan teknologi kandang khusus untuk mengatasi pencemaran limbah ternak di DAS Citarum.

Baca Selengkapnya