Penanggulangan Sampah Plastik: Tantangan dan Upaya Global

Rabu, 31 Juli 2024 09:50 WIB

Petugas dengan menggunakan perahu kayu membersihkan sampah plastik yang mengendap di Sungai Citarum di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu 12 Juni 2024. Dari data dari Dinas LHK Provinsi Jawa Barat, mencatat sampah yang mengendap sejak Jumat 7 Juni Sungai Citarum kawasan Batujajar tersebut memiliki panjang 3 kilometer serta lebar 60 meter dan diperkirakan volume sampah plastik lebih dari 100 ton. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Sampah plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Dengan meningkatnya produksi dan konsumsi plastik, terutama dalam bentuk kemasan sekali pakai, dampak negatif terhadap lingkungan semakin nyata.

Upaya penanggulangan sampah plastik menjadi sangat penting untuk melindungi ekosistem, kesehatan manusia, dan keberlanjutan lingkungan. Berbagai inisiatif dan kebijakan telah diimplementasikan di seluruh dunia untuk mengatasi tantangan ini.

Skala Masalah Sampah Plastik

Setiap tahun, diperkirakan lebih dari 300 juta ton plastik diproduksi secara global, dengan sebagian besar digunakan untuk kemasan sekali pakai. Sebagian besar dari plastik ini akhirnya menjadi sampah dan hanya sebagian kecil yang didaur ulang. Plastik yang tidak terkelola dengan baik sering kali berakhir di lautan, sungai, dan tempat pembuangan sampah, menyebabkan polusi yang signifikan. Plastik membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai, sehingga dampaknya terhadap lingkungan bersifat jangka panjang.

Banyak negara telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi sampah plastik melalui kebijakan yang ketat. Misalnya, Uni Eropa telah mengadopsi larangan penggunaan plastik sekali pakai seperti sedotan, alat makan, dan kantong plastik.

Advertising
Advertising

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah plastik dan mendorong penggunaan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Beberapa negara juga menerapkan pajak atau biaya tambahan untuk kantong plastik guna mengurangi penggunaannya.

Di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan program "Gerakan Indonesia Bersih" yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik di laut hingga 70% pada tahun 2025. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk bekerja sama dalam mengelola sampah plastik secara lebih efektif. Selain itu, beberapa kota di Indonesia telah memberlakukan larangan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional.

Industri memiliki peran penting dalam penanggulangan sampah plastik melalui inovasi dan pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan. Banyak perusahaan telah mulai mengadopsi model bisnis berkelanjutan dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau terurai secara alami. Misalnya, beberapa produsen telah beralih ke penggunaan bioplastik yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti jagung atau kentang, yang lebih mudah terurai dibandingkan plastik konvensional.

Selain itu, inovasi dalam desain kemasan juga menjadi fokus utama. Desain kemasan yang lebih efisien dan menggunakan lebih sedikit material plastik dapat mengurangi volume sampah plastik. Upaya daur ulang juga semakin ditingkatkan dengan pengembangan teknologi yang lebih canggih untuk memproses berbagai jenis plastik menjadi bahan baku yang dapat digunakan kembali.

Partisipasi Masyarakat dalam Mengatasi Sampah Plastik

Partisipasi masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah sampah plastik. Kesadaran akan dampak negatif sampah plastik perlu ditingkatkan melalui edukasi dan kampanye publik. Banyak organisasi non-pemerintah (NGO) dan komunitas telah meluncurkan kampanye untuk mendorong masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, dan mendaur ulang.

Gerakan seperti "Zero Waste" telah mendapatkan perhatian luas, mendorong individu untuk mengurangi produksi sampah dengan cara-cara yang sederhana namun efektif. Penggunaan produk-produk ramah lingkungan seperti botol minum dan tas belanja yang dapat digunakan berulang kali semakin populer. Selain itu, banyak komunitas telah mengorganisir kegiatan bersih-bersih pantai dan sungai untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar mereka.

BADUNGKAB I BABELPROV I SEMARANG KOTA

Pilihan editor: Di Festival Pesta Prestasi, Komunitas GUA Ajak Gen Z Bergaya Hidup Guna Ulang

Berita terkait

Menebus Dosa Kepada Laut

5 hari lalu

Menebus Dosa Kepada Laut

Kelompok nelayan di Karawang menggunakan rangkaian ban bekas untuk menjebak sampah plastik di laut.

Baca Selengkapnya

BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

7 hari lalu

BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

Rata-rata sekitar 484 ribu ton per tahun sampah plastik bocor ke laut dunia dari kegiatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

7 hari lalu

BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

Sampah plastik mengancam kehidupan laut, ekosistem pesisir, dan kesehatan manusia yang bergantung pada hasil laut.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

8 hari lalu

Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. BRIN mendorong pengembangan riset dan penguatan regulasi untuk menanganinya.

Baca Selengkapnya

Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

9 hari lalu

Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

Asap cair dihasilkan dari proses pirolisis dari pembakaran sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Demo Desak HYBE Hentikan Praktik Penjualan Album Tak Ramah Lingkungan

14 hari lalu

Penggemar K-Pop Demo Desak HYBE Hentikan Praktik Penjualan Album Tak Ramah Lingkungan

Penggemar K-pop protes di depan kantor HYBE, menuntut untuk menghentikan praktik penjualan album yang meningkatkan polusi plastik dan merugikan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bulan Cinta Laut Sukses Sinergikan Pengelolaan Sampah Plastik

19 hari lalu

Bulan Cinta Laut Sukses Sinergikan Pengelolaan Sampah Plastik

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengapresiasi keberhasilan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL) dalam membangun sinergi pengelolaan sampah plastik di laut.

Baca Selengkapnya

Kampanye Pengurangan Sampah Plastik, KAI Imbau Penumpang Bawa Tumbler

29 hari lalu

Kampanye Pengurangan Sampah Plastik, KAI Imbau Penumpang Bawa Tumbler

Di beberapa stasiun, KAI sudah menediakan air putih gratis untuk para calon penumpang dan pengunjung.

Baca Selengkapnya

Fakta Ilmiah BPA pada Kemasan Pangan dan Kesehatan

35 hari lalu

Fakta Ilmiah BPA pada Kemasan Pangan dan Kesehatan

BPA dari kemasan pangan berada dalam kadar yang aman dan tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan.

Baca Selengkapnya

BRIN Gandeng Conplas Kelola Sampah Plastik Menjadi Eco Block dan Eco Grease

38 hari lalu

BRIN Gandeng Conplas Kelola Sampah Plastik Menjadi Eco Block dan Eco Grease

Skema pendanaan untuk pengusaha pemula berbasis riset (PPBR) yang disediakan BRIN telah menggandeng sekitar 40 startup, termasuk Conplas.

Baca Selengkapnya