UGM Berikan Pembekalan kepada 30 Mahasiswa Baru Penyandang Disabilitas: Mereka Punya Hak yang Sama untuk Kuliah

Selasa, 13 Agustus 2024 09:17 WIB

Sebanyak 30 mahasiswa UGM penyandang disabilitas mendapatkan pembekalan sebelum memasuki masa perkuliahan biasa. Foto : UGM

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada atau UGM memberikan pembekalan kepada 30 mahasiswa penyandang disabilitas sebelum memasuki masa perkuliahan. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa baru dan mahasiswa lama mendapatkan berbagai informasi terkait pendampingan dan fasilitas pendukung untuk kelancaran selama masa studi di UGM.

Dilansir dari laman resmi UGM, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro menyatakan, Universitas Gadjah Mada menyambut dengan terbuka para mahasiswa baru UGM penyandang disabilitas, ia juga mengungkapkan, UGM terus mengalami peningkatan dalam perimaan mahasiswa baru penyandang disabilitas dari tahun ke tahun.

Pada tahun ajaran baru angkatan 2024, kata Wening, Universitas Gadjah Mada menerima 21 mahasiswa baru penyandang disabilitas. Jumlah ini meningkat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

“UGM memang terus meningkat dalam menerima mahasiswa baru penyandang disabilitas. Jumlah ini belum termasuk mereka yang hidden tidak melapor dengan bermacam pertimbangan dan alasan”, ujarnya di Wellbeing Center UGM Jalan Mahoni Blok C-18 Bulaksumur Yogyakarta, Jum’at 9 Agustus 2024.

Wening menyebut dengan menerima para mahasiswa baru penyandang disabilitas yang terus meningkat menunjukkan UGM memberi kesempatan yang sama kepada siapa saja karena mereka memiliki hak yang sama untuk bisa kuliah.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Wuri Handayani, dosen Departemen Akuntansi UGM selaku Pembina Unit Layanan Disabilitas UGM mengatakan Ia bersyukur dengan pembentukan Unit Layanan Disabilitas UGM yang disahkan melalui Peraturan Rektor No. 19 tahun 2024 tentang Unit Layanan Disabilitas. “ULD ini adalah bagian dari UGM yang menyelenggarakan fungsi penyediaan layanan, pendampingan, dan fasilitas untuk penyandang disabilitas”, terangnya.

Adapun Wuri menjelaskan bentuk layanan ULD UGM diantaranya berupa asesmen yaitu melakukan analisis kebutuhan akomodasi layak. Akomodasi layak ini meliputi modifikasi dan penyesuaian yang tepat, dan yang diperlukan untuk menjamin penikmatan dan pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan fundamental bagi penyandang disabilitas berdasarkan kesetaraan.

“Yang biasa kita lakukan adalah pendampingan, biasanya saat-saat pendaftaran, seleksi, perkuliahan/praktikum, KKN, tugas akhir dan lain-lain. Penelitian dalam isu terkait disabilitas,” jelasnya.

Wuri juga merasa bersyukur karena di UGM ada UKM Peduli Disabilitas yang menjadi salah satu pilar dalam layanan ULD. Selain itu, ia merinci prinsip dalam memberikan layanan dan interaksi kepada para penyandang disabilitas diantaranya menempatkan mereka dalam kesetaraan (equity), menghargai (mutual respect), pengungkapan (disclosure), kerahasiaan (confidentiality), dan praktik baik (good practice).

“Karenanya kita sangat berharap teman-teman Gamada disabilitas memiliki karakter yang kuat. Percaya diri (confidence), mandiri (independent), mengomunikasikan kebutuhan (self-advocacy), kreatif dan kritis (creative and critical thinking) serta inklusif (inclusive)," imbuhnya.

Kemudian, Ketua UKM Peduli Difabel Agnia Dwi Permana menambahkan, acara meet and great untuk mahasiswa baru difabel UGM sebagai salah satu upaya untuk mensosialisasikan berbagai layanan untuk mereka, baik layanan akademis maupun layanan non-akademis.

Untuk diketahui, UKM Peduli Difabel sudah berusia 11 tahun, kata dia, dan selama itu UKM terus berusaha membantu dan menjaminan teman-teman difabel mendapatkan hak-haknya. UKM memiliki 7 departemen yang dalam perannya aktif berkolaborasi guna meningkatkan awareness bagi pemenuhan hak-hak disabilitas. “Saat ini selain menjalankan advokasi, kami menjalankan dua program ya ng terus berjalan yaitu Program Bahasa Isyarat dan program kastrat on the street,” ucapnya.

Melalui program baru kastrat on the street, ujar Agnia, UKM Difabel UGM berupaya untuk mengevaluasi berbagai fasilitas yang ada di fakultas-fakultas di lingkungan kampus UGM. “Kita mengevaluasi apakah fasilitas-fasilitas sudah aksesibel dan inklusif, khususnya yang terkait video yaitu pengambilan take video sebagai sarana berkomunikasi dengan teman-teman difabel,” jelas Agnia.

Dalam kegiatan meet and great juga dilakukan sambung rasa antara mahasiswa dan pimpinan UGM. Tidak sedikit dari mahasiswa difabel menyampaikan berbagai permasalahan dan masukan untuk bisa ditindaklanjuti pihak universitas.

Pilihan Editor: Melalui Inovasi Bioteknologi Tanaman Hias, Aziz Purwanto Raih Gelar Guru Besar

Berita terkait

Mia Yunita Wisudawan Termuda dari UGM Saat Usia 20 Tahun 1 Bulan 9 hari, Terapkan Teknik Pomodoro

1 hari lalu

Mia Yunita Wisudawan Termuda dari UGM Saat Usia 20 Tahun 1 Bulan 9 hari, Terapkan Teknik Pomodoro

Mia Yunita menjadi wisudawan termuda di Fakultas Kedokteran Hewan UGM di usia 20 tahun. Ia bagikan cara belajarnya.

Baca Selengkapnya

Komnas Minta KPU Sediakan Kebutuhan Pemilih Disabilitas di Pilgub Jakarta

1 hari lalu

Komnas Minta KPU Sediakan Kebutuhan Pemilih Disabilitas di Pilgub Jakarta

Komisioner Komnas Disabilitas, Kikin Tarigan, menjelaskan berbagai jenis disabilitas, mulai dari disabilitas hingga disabilitas sensorik.

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Perangkat Pemeliharaan Anggrek

1 hari lalu

Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Perangkat Pemeliharaan Anggrek

Tim mahasiswa UGM mengembangkan perangkat pemeliharaan bunga anggrek berbasis Internet of Things bernama Fitovare.

Baca Selengkapnya

Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

1 hari lalu

Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak mahasiswa, akademisi, dan komunitas Indonesia di Tokyo berdiskusi soal demokrasi.

Baca Selengkapnya

Komnas Sebut Tanpa Dijanjikan Ridwan Kamil, Hak Disabilitas Sudah Diatur Undang-Undang

1 hari lalu

Komnas Sebut Tanpa Dijanjikan Ridwan Kamil, Hak Disabilitas Sudah Diatur Undang-Undang

Komnas menyebut janji Ridwan Kamil soal disabilitas seharusnya bukan merupakan upaya belas kasih melainkan kewajiban negara yang harus dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Canangkan Wanagama Nusantara, Hutan Pendidikan yang Dikelola UGM

4 hari lalu

Jokowi Canangkan Wanagama Nusantara, Hutan Pendidikan yang Dikelola UGM

Wanagama merupakan hutan pendidikan yang dikelola Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Kawasan hutan serupa yang dicanangkan Presiden Jokowi di IKN

Baca Selengkapnya

Telkom University Bandung Terima 8.569 Mahasiswa Baru, Usia Termuda 15 Tahun

4 hari lalu

Telkom University Bandung Terima 8.569 Mahasiswa Baru, Usia Termuda 15 Tahun

Sebanyak 8.569 mahasiswa baru Telkom University Bandung tersebar di 82 prodi dalam tujuh fakultas. Ada mahasiswa termuda berusia 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Janjikan Akses Pekerjaan bagi Penyandang Disabilitas

4 hari lalu

Ridwan Kamil Janjikan Akses Pekerjaan bagi Penyandang Disabilitas

Ridwan Kamil menjanjikan pelbagai akses kemudahan bagi penyandang disabilitas apabila terpilih menjadi Gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya

Begini Rancangan Hutan Wanagama Seluas 621 Hektare di IKN, Bakal Dikelola UGM

4 hari lalu

Begini Rancangan Hutan Wanagama Seluas 621 Hektare di IKN, Bakal Dikelola UGM

Presiden Jokowi menandatangani piagam penanda inisiasi rancangan hutan riset dan pendidikan seluas 621 hektare di IKN.

Baca Selengkapnya

Dugaan Gibran di Balik Akun Kaskus Fufufafa dan Mahasiswa Soroti Pembangunan GIK UGM di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Dugaan Gibran di Balik Akun Kaskus Fufufafa dan Mahasiswa Soroti Pembangunan GIK UGM di Top 3 Tekno

Topik tentang dugaan Gibran Rakabuming Raka merupakan pemilik akun Kaskus bernama Fufufafa menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya