Profil Yudian Wahyudi, Kepala BPIP yang Disorot Soal Paskibraka Lepas Hijab

Kamis, 15 Agustus 2024 12:47 WIB

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D mengangkat Purnapaskibraka tahun 2021 se-Provinsi Jawa Timur, Sabtu, (17/12).

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, tengah menjadi sorotan publik. Penyebabnya, kabar yang beredar mengenai wajib lepas hijab untuk anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri 2024. Yudian pun telah membagikan klarifikasi atas kabar tersebut.

“Sehubungan berkembangnya wacana di publik mengenai tuduhan kepada BPIP melakukan pemaksaan lepas hijab. Kami memahami aspirasi rakyat. BPIP menegaskan bahwa tidak melakukan pemaksaan,” kata Yudian melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu 14 Agustus 2024.

Lantas, bagaimana sosok Yudian?

Profil Yudian Wahyudi

Yudian lebih dahulu dikenal sebagai seorang akademisi. Dia pernah menjadi Rektor Universitas Islam Negeri atau UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sejak 11 Mei 2016 hingga 5 Februari 2020.

Riwayat pendidikan tingginya ia mulai dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga (sekarang UIN Sunan Kalijaga) pada jurusan Peradilan Agama dan lulus pada 1987. Di perguruan tinggi yang sama, Yudian mengambil program magister (S2) pada jurusan Islamic Studies dan berhasil meraih gelar MA pada 1993.

Advertising
Advertising

Kemudian, Yudian menempuh program doktor (S3) di McGill University, Kanada, pada jurusan Islamic Studies. Gelar akademik Ph.D diraihnya ketika lulus pada 2002.

Meskipun tak lagi menjabat sebagai rektor, Yudian tercatat masih aktif mengampu tiga mata kuliah, yaitu Hermeneutika Islam, Maqasid Syariah: Teori dan Metodologi, serta Studi Alquran dan Alhadis Perspektif Pendidikan Islam di UIN Suka Yogyakarta pada semester genap tahun akademik 2023/2024.

Pria kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 17 April 1960 tersebut diketahui juga sebagai pendiri Tarekat Sunan Anbia, Yogyakarta. Yayasan tersebut mempunyai sebuah kegiatan rutin berupa Majelis Ayat Kursi yang diadakan seminggu sekali.

Daftar Kontroversi Yudian Wahyudi

Selain dugaan adanya pemaksaan melepas hijab bagi Paskibraka putri 2024, Yudian juga sempat membuat beberapa keputusan dan melontarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi. Berikut daftarnya:

1. Larang Pemakaian Cadar di Kampus

Yudian pernah mengatakan pemakaian cadar termasuk berlebihan karena dalam ajaran Islam ada istilah ijma atau kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum berdasarkan Alquran dan hadis. Atas dasar itu, dia menyebut UIN Suka Yogyakarta melakukan pembinaan terhadap 41 mahasiswi yang memakai cadar dalam kegiatan kuliah di kampus.

“Pembinaan dalam bentuk konseling dilakukan supaya mahasiswi yang bersangkutan tidak lagi memakai cadar untuk kepentingan ideologi atau aliran tertentu,” ucap Yudian di Yogyakarta, Minggu, 18 Maret 2018, seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, lanjut dia, dari sisi keamanan, tidak ada yang bisa menjamin bahwa mahasiswi bercadar saat menjalani ujian adalah mahasiswi yang bersangkutan sesuai dengan identitasnya lantaran wajahnya tertutup.

“Konseling akan dilakukan beberapa kali. Apabila mahasiswa bercadar itu telah diberikan konseling selama beberapa kali tetapi tidak ada perubahan, maka kami akan mempersilakan mereka untuk pindah kampus,” ujar Yudian.

2. Loloskan Disertasi tentang Zina

Yudian diketahui juga pernah meloloskan disertasi karya doktor Abdul Aziz tentang konsep “Milk al-Yamin sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non-Marital” atau seks di luar pernikahan atau yang dikenal juga sebagai zina dalam Agama Islam. Namun, dia menjelaskan bahwa disertasi karya dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta yang mendapatkan nilai sangat memuaskan tersebut tidak serta merta untuk diterapkan di Indonesia.

“Tidak cocok untuk di Indonesia, terutama umat Islam atau bangsa Indonesia secara keseluruhan,” ucap Yudian di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Jumat, 30 Agustus 2019.

3. Sebut Agama sebagai Musuh Terbesar Pancasila

Kemudian, Yudian juga sempat menjadi sorotan saat menyebut musuh terbesar Pancasila adalah agama. Namun, dia menilai masyarakat salah menangkap ucapannya tersebut, sehingga menimbulkan polemik.

Menurut dia, musuh Pancasila adalah perilaku orang-orang berpikiran ekstrem yang mempolitisasi agama menganggap dirinya mayoritas. Agama, kata Yudian, direduksi hanya pada poin kecil yang mereka mau, menutup yang lain. "Kelompok ini pada kenyataannya berada di kalangan masyarakat minoritas, tetapi mereka mengklaim mayoritas,” kata Yudian kepada Tempo, Kamis, 13 Februari 2020.

4. Gunakan TikTok untuk Sosialisasi Pancasila

Rencana BPIP yang ingin menggalakkan nilai-nilai Pancasila melalui media digital juga sempat menuai kontroversi. “Begitu pula melalui musik, film, alatnya itu maksud saya ada YouTube, blog, pokoknya medsos yang sekarang digital. Kami pakai sehingga nanti akan ada, termasuk TikTok, segala macam itu,” ucap Yudian saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 Februari 2020.

Rencana tersebut langsung mendapatkan respons dari para warganet. Mereka menilai jika rencana itu kurang tepat. “BPIP digaji gede sosialisasi Pancasila pakai TikTok. Ini orang-orang di @BPIPRI gak ada yang pinter dikit ya?” cuit akun X (Twitter) @Shaqeer******, Selasa, 18 Februari 2020.

5. Usul Assalamualaikum Diubah Jadi Salam Pancasila

Sebelumnya, beredar informasi terkait dugaan adanya kabar yang menyebut Yudian mengusulkan untuk mengganti “Assalamualaikum” menjadi “Salam Pancasila”. Namun, dia menegaskan bahwa Salam Pancasila bukan untuk menggantikan salam keagamaan, melainkan salam kebangsaan untuk menghormati semua warga negara Indonesia dari berbagai latar belakang agama.

“Tujuan utama Salam Pancasila adalah salam kebangsaan untuk menghormati semua warga negara Republik Indonesia (RI) dari berbagai latar belakang agama, budaya, dan apa saja sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Yudian dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, 10 Februari 2022.

DESTY LUTHFIANI, FRISKI RIANA berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Kematian Peserta PPDS Anestesi Undip, Laporan Bullying Marak di Pendidikan Dokter

Berita terkait

Perbaiki Etika dan Pendidikan di Indonesia

1 hari lalu

Perbaiki Etika dan Pendidikan di Indonesia

BPIP menggelar diskusi tentang etika sosial dan pendidikan. Muncul usulan pembelajaran etika sosial serta Pancasila yang semestinya menjadi basis dan orientasi pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kepala BPIP Bahas Prestasi Pribadi Saat DPR Tanya Polemik Jilbab Paskibraka, Lengkapi Kontroversi Yudian Wahyudi

6 hari lalu

Kepala BPIP Bahas Prestasi Pribadi Saat DPR Tanya Polemik Jilbab Paskibraka, Lengkapi Kontroversi Yudian Wahyudi

Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan prestasi pribadinya saat DPR bertanya soal polemik jilbab Paskibraka lalu.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tanya Polemik Jilbab Paskibraka, Kepala BPIP Yudian Wahyudi Malah Jawab Prestasi Pribadi

6 hari lalu

Anggota DPR Tanya Polemik Jilbab Paskibraka, Kepala BPIP Yudian Wahyudi Malah Jawab Prestasi Pribadi

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia merespons pernyataan Yudian Wahyudi.

Baca Selengkapnya

Tabungan Emas Rp302 Juta dari Pegadaian untuk Paskibraka 2024

27 hari lalu

Tabungan Emas Rp302 Juta dari Pegadaian untuk Paskibraka 2024

Program apresiasi yang merupakan kerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), menunjukkan sinergi yang kuat antara dua lembaga tersebut dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya berprestasi tetapi juga berwawasan kebangsaan yang kokoh.

Baca Selengkapnya

Upaya BPIP Kuatkan Ideologi Pancasila

28 hari lalu

Upaya BPIP Kuatkan Ideologi Pancasila

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga dalam upaya menguatkan ideologi Pancasila di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Populer Hukum: Jokowi Digugat soal Paskibraka Lepas Jilbab, Kekayaan Menkumham Baru

28 hari lalu

Populer Hukum: Jokowi Digugat soal Paskibraka Lepas Jilbab, Kekayaan Menkumham Baru

Yayasan Mega Bintang menggugat Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelepasan jilbab anggota Paskibraka Nasional

Baca Selengkapnya

KBRI London Menyelenggarakan Upacara Bendera HUT RI ke-79

28 hari lalu

KBRI London Menyelenggarakan Upacara Bendera HUT RI ke-79

Salah satu anggota Paskibraka dalam perayaan HUT RI ke-79 di KBRI London adalah Puteri Indonesia Pariwisata 2014 yang sedang menempuh studi di Inggris

Baca Selengkapnya

Yayasan Mega Bintang Gugat Jokowi Soal Paskibraka Putri Lepas Jilbab

29 hari lalu

Yayasan Mega Bintang Gugat Jokowi Soal Paskibraka Putri Lepas Jilbab

Selain Jokowi, Yayasan Mega Bintang juga menggugat kepala BPIP atas paskibraka putri lepas jilbab. Sidang digelar pekan depan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Indef Sebut Utang Pemerintah Memberatkan Masa Depan, Lowongan Kerja di Sucofindo dan BSI

29 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Indef Sebut Utang Pemerintah Memberatkan Masa Depan, Lowongan Kerja di Sucofindo dan BSI

INDEF menyoroti laporan APBN Kinerja dan Fakta edisi Juli 2024 yang menunjukkan utang pemerintah telah menembus Rp8.444 triliun.

Baca Selengkapnya

Nama Paskibraka, Panji Perlawanan Saat Upacara HUT ke-79 RI di IKN, dan Cuaca BMKG dalam Top 3 Tekno

30 hari lalu

Nama Paskibraka, Panji Perlawanan Saat Upacara HUT ke-79 RI di IKN, dan Cuaca BMKG dalam Top 3 Tekno

Pengibaran berbagai panji perlawanan dan kritik terhadap pembangunan IKN saat HUT ke-79 RI mengisi Top 3 Tekno, Ahad, 18 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya