Beda Rasa Perayaan HUT Kemerdekaan RI di IKN dan Lokasi Konflik Agraria PSN Rempang Eco City

Sabtu, 17 Agustus 2024 16:42 WIB

Warga Rempang menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Cina, Jakarta, Rabu 14 Agustus 2024. Puluhan masyarakat Rempang itu menyerukan penolakan pembangunan PSN Rempang Eco City di tanah mereka. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 digelar meriah di Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, kemeriahannya tak dirasakan warga Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Mereka menyatakan akan terus melawan rencana pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City yang akan merebut ruang hidup masyarakat.

"Tahun ini kami merasakan kami belum merdeka," kata salah seorang warga Rempang, Sri Mariani kepada Tempo, Jumat, 16 Agustus 2024.

Sri mengatakan, warga Rempang bisa merasakan kemerdekaan jika tanah ulayat mereka urung digusur proyek. "Kami tidak ingin diusik dengan alasan investasi atau PSN," ujarnya.

Sri bersama suaminya merupakan generasi ke-7 di Rempang. Leluhur mereka mendiami tanah Rempang jauh sebelum Indonesia merdeka. Oleh karena itu, Sri berharap pemerintah memberikan hak warga Rempang atas tanah ulayat yang mereka tinggali selama ini.

"Kami ingin merdeka sampai anak cucu kami. Kami ingin tentaram di sini. Kami tidak ingin hak guna pakai, hak guna bangunan," kata ibu dua orang anak ini. "Kami butuh kepastian atas hak tanah kami, agar kami tidak diusik lagi."

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Rabu, 14 Agustus lalu, sebanyak 10 orang perwakilan warga Rempang pergi ke Jakarta untuk kembali menyuarakan penolakan atas rencana investasi PSN Rempang Eco-City. Mereka berunjuk rasa di depan Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat. Mereka juga berorasi di depan kantor Kedutaan Besar Cina.

Miswadi, seorang warga Rempang yang turut dalam rombongan tersebut, mengatakan kedatangan mereka ke Jakarta bukan tanpa alasan. Selama ini, kata pria 46 tahun ini, warga Rempat merasa diintimidasi oleh aparat keamanan di kampung halaman mereka yang telah berubah menjadi lokasi konflik agraria. "Mereka tidak suka setiap kami bikin kegiatan, (karena) kami mengadakan orasi penolakan-penolakan," kata Miswadi kepada Mhd Rio Alpin Pulungan dari Tempo, Rabu lalu.

Pada satu sisi, pemerintah melalui Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau BP Batam terus mengklaim semakin banyak warga Rempang yang bersedia direlokasi. Hingga Selasa, 13 Agustus 2024, BP Batam mencatat sebanyak 166 keluarga bersedia dipindahkan ke lokasi hunian sementara.

“BP Batam masih terus berupaya untuk menuntaskan proyek strategis nasional ini. Kami berharap, seluruh komponen daerah pun dapat mendukung percepatan investasi di Rempang,” kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait.

Namun data tersebut dipertanyakan warga Rempang. Mereka menduga keluarga yang setuju direlokasi adalah warga pendatang. BP Batam mengklaim data mereka valid, kendati hingga sekarang tidak pernah dipublikasikan secara transparan.

Pilihan editor: Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

Berita terkait

Pemerintah akan Bangun Gedung DPR di IKN 2025, Dianggap Boros Anggaran

55 menit lalu

Pemerintah akan Bangun Gedung DPR di IKN 2025, Dianggap Boros Anggaran

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan gedung DPR RI di IKN kemungkinan akan dimulai pada 2025. Ada anggapan boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Warga Rempang Kembali Alami Intimidasi dan Kekerasan, Amnesty International Minta PSN Rempang Eco City Distop

5 jam lalu

Warga Rempang Kembali Alami Intimidasi dan Kekerasan, Amnesty International Minta PSN Rempang Eco City Distop

Warga Melayu Rempang kembali mengalami intimidasi dan kekerasan karena menolak Proyek Startegis Nasional Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya

Semester I 2024, Komnas HAM Soroti Konflik Agraria di IKN dan Kriminalisasi Aktivis HAM Lingkungan

7 jam lalu

Semester I 2024, Komnas HAM Soroti Konflik Agraria di IKN dan Kriminalisasi Aktivis HAM Lingkungan

Komnas HAM mengungkap berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi selama semester I 2024. Dari konflik agraria, kriminalisasi hingga UKT.

Baca Selengkapnya

Dampak Pembangunan IKN, Harga Tanah di Penajam Paser Utara Melonjak 70 Kali Lipat

10 jam lalu

Dampak Pembangunan IKN, Harga Tanah di Penajam Paser Utara Melonjak 70 Kali Lipat

Nilai jual objek tanah sebelum IKN dibangun Rp5 ribu per meter persegi, saat ini harga tanah bisa mencapai Rp350 ribu per meter persegi.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Preman Intimidasi dan Pukuli Warga Rempang yang Tolak PSN

11 jam lalu

Sekelompok Preman Intimidasi dan Pukuli Warga Rempang yang Tolak PSN

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengatakan warga mengalami intimidasi dan kekerasan dari sekelompok preman.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Kunjungan ke IKN untuk Masyarakat Umum dan Syaratnya

14 jam lalu

Cara Daftar Kunjungan ke IKN untuk Masyarakat Umum dan Syaratnya

Otorita IKN membuka kesempatan kunjungan kepada masyarakat, berikut ketentuan dan cara daftarnya

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Siapkan Rp 9,11 Triliun untuk IKN dari Tambahan Anggaran 2025

16 jam lalu

Basuki Hadimuljono Siapkan Rp 9,11 Triliun untuk IKN dari Tambahan Anggaran 2025

PUPR menyediakan anggaran sebesar Rp 9,11 triliun untuk melanjutkan pembangunan IKN dari tambahan anggaran 2025.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunggu Kesiapan IKN sebelum Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota: Ini Bukan Pindahan Rumah

19 jam lalu

Jokowi Tunggu Kesiapan IKN sebelum Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota: Ini Bukan Pindahan Rumah

Jokowi blak-blakan soal alasan Keputusan Presiden atau Keprres Pemindahan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

1.000 Warga di Kawasan IKN Bakal Demo Hari Ini, Tuntut Kepastian Hak Tanah dan Ganti Rugi

23 jam lalu

1.000 Warga di Kawasan IKN Bakal Demo Hari Ini, Tuntut Kepastian Hak Tanah dan Ganti Rugi

Seribuan warga Kawasan IKN, Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, bakal berdemonstrasi hari ini, Rabu, 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

Pembangunan IKN Tahap II dimulai 2025, Bappenas: Fokus Membangun Economic Crowd

1 hari lalu

Pembangunan IKN Tahap II dimulai 2025, Bappenas: Fokus Membangun Economic Crowd

Pembangunan ini dianggap penting untuk dapat memastikan orang-orang yang tinggal di IKN tercukupi kebutuhan sosial dan fisiknya

Baca Selengkapnya