Kementerian Kesehatan: Indonesia Mencatat 14 Kasus Konfirmasi Cacar Monyet Clade 2b
Reporter
Antara
Editor
Abdul Manan
Minggu, 18 Agustus 2024 22:42 WIB
TEMPO.CO - Jakarta: Kementerian Kesehatan perketat skema pemeriksaan kesehatan terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang mengunjungi Indonesia, termasuk tamu undangan negara, untuk mencegah masuknya virus cacar monyet (monkeypox atau Mpox).
“Peningkatan kewaspadaan khususnya di pintu masuk negara, misal seperti membuat kuesioner bagi WNA yang menjadi tamu undangan negara,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Yudhi Pramono dalam konferensi pers yang digelar secara daring di Jakarta, Ahad, 18 Agustus 2024, seperti dikutip Antara.
Menurut Yudhi, ada beberapa hal yang harus diisi oleh WNA dalam kuesioner tersebut. Misalnya, riwayat penyakit, aktivitas kontak, dan tujuan perjalanan terakhir. “Setelah kita petakan negara tamu dari mana, maka kita punya data yang bagus. Kalaupun sakit, maka tidak disarankan untuk melanjutkan perjalanan,” ujarnya.
Yudhi menegaskan bahwa surveilans masih menjadi tantangan sehingga Indonesia butuh meningkatkan kewaspadaan. Apalagi merespons kasus Mpox yang tahun ini mengalami peningkatan, khususnya di RD Kongo, Afrika, yang mencapai 2.999 kasus.
Peningkatan kasus yang terjadi di negara-negara Afrika, kata Yudhi, disebabkan oleh Mpox clade 1b, yang sebagian besar ditularkan melalui kontak seksual dan fatality rate lebih tinggi dibandingkan clade 2b. Hal ini menjadi dasar diumumkan status kegawatdaruratan kesehatan global Mpox oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 Agustus 2024.
Yudhi mengatakan, karena WHO tidak mengimbau adanya pembatasan pelaku perjalanan internasional, maka pengetatan terhadap pengunjung mancanegara menjadi lebih penting dilakukan. “Ditambah masa inkubasi paling lama 34 hari (terpapar hingga menimbulkan gejala) sehingga ini perlu kewaspadaan di semua wilayah pintu masuk negara kita,” kata Yudhi Pramono.
Kemenkes mengkategorikan secara umum situasi Mpox di Indonesia tahun ini menurun jika dibandingkan dengan sebelumnya.
Berdasarkan data dari Kemenkes pada Januari-Agustus 2024, tercatat kasus Mpox di Indonesia ada 14 konfirmasi dan 74 suspek discarded. Sementara pada 2023 ada 73 konfirmasi dan 240 kasus suspek discarded. “Perlu saya sampaikan mereka berasal dari kelompok clade IIb, dengan fatalitas lebih rendah. Maka itulah yang kita sedang upayakan jangan sampai (clade 1b) masuk,” tambah Yudhi.
Pilihan Editor: Peneliti BRIN Temukan Anggrek Spesies Baru Endemik Indonesia, Aerides Obyrneana