Mampukah Teknologi Selamatkan Felipe Massa?  

Reporter

Editor

Selasa, 4 Agustus 2009 08:49 WIB

Keamanan Balapan F1

TEMPO Interaktif, Budapest - Cedera serius yang dialami Felipe Massa, pembalap asal Brasil, dalam babak kualifikasi Grand Prix Hungaria akhir Juli lalu adalah alarm yang mengingatkan bahwa Formula 1 belum sungguh-sungguh membenahi keamanan para pembalapnya. Meski beberapa tahun terakhir F1 telah merombak "wajah" kendaraan yang digunakan dalam ajang tersebut agar dapat melaju lebih cepat dan efisien, masalah keamanan ternyata belum tersentuh.

Dalam kecelakaan yang terjadi pada 25 Juli itu, tulang tengkorak Massa retak karena terkena hantaman per seberat hampir 1 kilogram yang lepas dari mobil yang dikemudikan Rubens Barrichello. Meski Massa telah melewati masa kritis, matanya diperkirakan mengalami kerusakan akibat kecelakaan itu. Namun, ahli bedah saraf yang mengoperasinya belum bisa mengetahui seberapa parah kerusakannya.

Kecelakaan Massa membuat keamanan F1 kembali dipertanyakan. Hampir sepekan sebelumnya, Henry Surtees, pembalap F2 yang baru berusia 18 tahun, tewas setelah sebuah roda melenting dan menumbuk kepalanya dalam sebuah pertandingan di Brands Hatch.

Kematian yang merenggut nyawa Ayrton Senna dalam GP San Marino pada 1994 juga disebabkan oleh kegagalan helm melindungi kepala pembalap Brasil itu dari benturan keras. Serpihan dari roda depan yang hancur ketika mobil Senna menabrak dinding pembatas membentur bagian depan helm dan mendorong kepalanya ke belakang sehingga menyebabkan tulang tengkoraknya mengalami retak fatal.

"Tak bisa dihindari bila kita semua kurang peduli jika tidak mengalami kecelakaan serius," kata Martin Whitmarsh, bos tim McLaren. "Tragedi 1994 adalah alarm bagi semua orang di F1. Semua orang, tim dan International Automobile Federation (FIA), menyumbangkan pikiran untuk membangun langkah besar dalam keamanan F1 dan saya pikir kami harus melakukannya lagi."

Sejak peristiwa tragis yang menimpa Senna, berbagai fitur keamanan telah diterapkan, semisal sistem penyokong kepala dan leher (HANS), sisi kokpit yang lebih tinggi, dan helm yang lebih kuat. Ternyata kasus yang menimpa Massa membuktikan semua perubahan itu kelihatannya tak mumpuni.

Tiga kecelakaan yang terjadi menunjukkan bahwa helm yang ada sekarang belum mampu melindungi kepala para pembalap dari benturan benda-benda yang melayang ke arahnya. Helm adalah satu-satunya penghalang pembalap, yang melaju dengan kecepatan sampai di atas 350 kilometer per jam, dari hantaman karena, seperti diketahui, kokpit mobil F1 tidak memiliki atap.

Sebenarnya helm yang digunakan dalam F1 dibuat mengikuti standar keamanan yang amat tinggi. Dalam F1, misalnya, setiap helm unik. Helm dibuat secara khusus bagi pembalap yang akan menggunakannya. Untuk memastikan ukuran helm itu benar-benar sesuai, kepala sang pembalap dipindai untuk menciptakan model ukuran aslinya.

Langkah berikutnya mirip apa yang dilakukan orang Mesir kuno untuk membuat mumi. Pertama, model kepala itu dibebat dengan 120 lembar serat T 800. Tiap benangnya terdiri atas 12 ribu microthread, yang tiap helainya 15 kali lipat lebih tipis daripada sehelai rambut manusia. Bila direntangkan, panjang total serat yang diproses untuk membuat satu helm mencapai 16 ribu km.

Komposisi pasti dari 17 lapisan helm itu dijaga rapat-rapat oleh setiap produsen helm. Secara garis besar terdapat tiga substansi utama penyusun helm, serat karbon untuk kekukuhan, aramide yang tahan api, serta polietilen, yang kerap digunakan untuk rompi antipeluru. Selain itu, ada aluminium, magnesium, dan epoxy resin sebagai bahan pengikatnya.

Beberapa bagian yang bakal menghadapi beban luar biasa, seperti bagian sisi dan lubang penglihatan, diperkuat dengan aluminium dan titanium. Bantalan bagian dalam terdiri atas dua lapis material Nomex yang tahan api.

Dengan semua material tersebut, kekuatan helm tak perlu diragukan lagi. Beratnya pun hanya 1,2 kilogram sehingga lumayan ringan dan mengurangi ketegangan otot bahu dan leher pembalap, yang menghadapi beban gaya gravitasi di arena.

Sayangnya, semua kecanggihan itu belum cukup. Cedera yang dialami Massa maupun kematian yang menjemput Senna dan Surtees menjadi buktinya. Kini F1 mulai berpikir ulang untuk mencari struktur kendaraan yang dapat meningkatkan keamanan pengemudinya, seperti perlunya membuat atap atau semacam layar pelindung. "Semua dimungkinkan, baik struktur, kaca depan, maupun kanopi," kata Ross Brawn, pemilik tim Brawn.

Mantan Direktur Teknik Ferrari itu menyatakan pihaknya masih harus mencerna apa yang terjadi dan berusaha memahaminya. "Tanpa mengetahui semua detailnya, tampaknya apa yang telah dilakukan terhadap helm pembalap beberapa tahun sebelumnya menjadi penting," ujarnya.

Menutup kokpit pengemudi bukannya tanpa risiko. Atap berpotensi menghalangi regu penolong mengeluarkan pembalap dalam kondisi darurat.

Bernie Ecclestone, salah seorang pemegang hak komersial helm F1, menyatakan terbuka peluang untuk memperbaiki helm tersebut. "Kita bisa belajar dari kecelakaan yang terjadi dan apa yang bisa kita lakukan," ujarnya. "Kami harus mempelajari teknologi helm, apa yang bisa diperbaiki dan mempelajari visor."

Untuk membuat helm yang aman tapi tetap memiliki visor yang memungkinkan pembalap melihat lintasan dengan jelas, F1 bisa belajar dari cabang olahraga lain. "Hoki es, misalnya, para pemukul bola bisa melihat dengan jelas namun visor-nya cukup kuat untuk menahan benturan bola yang melesat seperti peluru," kata Ecclestone.

TJANDRA DEWI | REUTERS | AP | F1COMPLETE

Berita Terkait:

Keamanan Teknologi diLintasan F1

F1

Berita terkait

Setelah Juarai Sprint Race, Max Verstappen Juga Sukses Merajai Balapan Formula 1 China 2024

8 hari lalu

Setelah Juarai Sprint Race, Max Verstappen Juga Sukses Merajai Balapan Formula 1 China 2024

Pembalap Red Bull Max Verstappen menjuarai balapan Formula 1 China 2024 di Sirkuit Internasional Shanghai, China, Minggu, 21 April.

Baca Selengkapnya

Hasil Sprint Race Formula 1 China 2024: Max Verstappen Juara, Hamilton dan Perez Podium

9 hari lalu

Hasil Sprint Race Formula 1 China 2024: Max Verstappen Juara, Hamilton dan Perez Podium

Pembalap Red Bull Max Verstappen memenangi balapan sprint pertama untuk Formula 1 2024. Lewis Hamilton dan Sergio Perez naik podium.

Baca Selengkapnya

Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

10 hari lalu

Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

Pembalap McLaren Lando Norris merebut pole position untuk sprint race pada kualifikasi balapan Sprint Formula 1 China 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Formula 1 China 2024, Statistik Penting, dan Klasemen Pembalap

10 hari lalu

Jadwal Formula 1 China 2024, Statistik Penting, dan Klasemen Pembalap

Jadwal Formula 1 2024 akan memasuki seri kelima. Balapan Grand Prix China aka berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai, pada 19-21 April.

Baca Selengkapnya

Formula 1: Begini Kata Max Verstappen Soal Rumor Akan Gantikan Lewis Hamilton di Mercedes

10 hari lalu

Formula 1: Begini Kata Max Verstappen Soal Rumor Akan Gantikan Lewis Hamilton di Mercedes

Max Verstappen menjawab rumor soal akan tinggalkan Red Bull untuk gantikan Lewis Hamilton di Mercedes. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Berita Formula 1: Fernando Alonso Perpanjang Kontrak dengan Aston Martin hingga 2026

16 hari lalu

Berita Formula 1: Fernando Alonso Perpanjang Kontrak dengan Aston Martin hingga 2026

Pembalap Formula 1 Fernando Alonso resmi memperpanjang kontrak dengan tim Aston Martin hingga musim 2026.

Baca Selengkapnya

Klasemen Pembalap Formula 1 2024 setelah Max Verstappen Memenangi GP Jepang

22 hari lalu

Klasemen Pembalap Formula 1 2024 setelah Max Verstappen Memenangi GP Jepang

Juara dunia tiga kali Max Verstappen memenangi balapan Formula 1 Jepang 2024. Red Bull finis satu-dua. Simak klasemen pembalap terkini.

Baca Selengkapnya

Hasil Formula 1 Jepang 2024: Max Verstappen Juara, Sergio Perez Kedua, Carlos Sainz Ketiga

22 hari lalu

Hasil Formula 1 Jepang 2024: Max Verstappen Juara, Sergio Perez Kedua, Carlos Sainz Ketiga

Red Bull finis satu-dua di Formula 1 Jepang 2024, Minggu, 7 April 2024. Max Verstappen juara, diikuti Sergio Perez.

Baca Selengkapnya

Hasil Kualifikasi Formula 1 Jepang 2024: Max Verstappen Rebut Pole Position Keempat Secara Beruntun

23 hari lalu

Hasil Kualifikasi Formula 1 Jepang 2024: Max Verstappen Rebut Pole Position Keempat Secara Beruntun

Max Verstappen merebut pole position atau posisi start terdepan untuk Formula 1 Jepang 2024.

Baca Selengkapnya

Formula 1 Jepang 2024: Max Verstappen dan Oscar Piastri Tercepat pada Latihan Bebas Pertama dan Kedua

24 hari lalu

Formula 1 Jepang 2024: Max Verstappen dan Oscar Piastri Tercepat pada Latihan Bebas Pertama dan Kedua

Max Verstappen dan Oscar Piastri menjadi yang tercepat pada sesi latihan bebas pertama (FP1) dan kedua (FP2) Formula 1 Jepang 2024.

Baca Selengkapnya