BRIN Manfaatkan Teknologi Nuklir untuk Penelitian Cagar Budaya

Rabu, 21 Agustus 2024 09:30 WIB

Situasi lantai 19 Gedung BJ Habibie yang menjadi kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Terungkap tender proyek renovasi lantai 19-22 di gedung itu yang senilai lebih dari Rp 22 miliar. (TEMPO/Maria Fransisca Lahur)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memanfaatkan teknologi nuklir dalam penelitian cagar budaya.

Kepala Pusat Riset Arkeometri BRIN Sofwan Noerwidi mengatakan, BRIN bersama 19 negara Asia Pasifik dan Timur Tengah menggunakan teknologi nuklir untuk karakterisasi, konsolidasi, dan preservasi warisan budaya, melalui proyek kerja sama teknis International Atomic Energy Agency (IAEA) RAS1027.

“Untuk karakterisasi, teknologi nuklir dimanfaatkan untuk mengetahui umur atau usia cagar budaya, misalnya dengan carbon dating, pertanggalan uranium series, dan sebagainya," kata Sofwan, dikutip dari siaran pers, Rabu, 21 Agustus 2024.

Karakterisasi ini juga digunakan untuk mendeteksi komposisi mineral silika maupun unsur lainnya dalam menentukan keaslian cagar budaya berupa fosil. Untuk mengetahui keaslian benda cagar budaya, akan menggunakan pemindaian micro CT-scan. Misalnya, dari kerapatan tulang, komposisi karakter struktur tulang dan gigi.

Karakterisasi juga dilakukan untuk mengetahui bahan dari cagar budaya, misalnya bahan lontar (manuskrip kuno). “Apakah manuskrip tersebut ditulis di atas daun pandan, daun palem, dan sebagainya. Ini bisa dibedakan karakternya menggunakan pemindaian micro CT, dan XRF untuk mengetahui komposisi unsurnya,” kata Sofwan.

Advertising
Advertising

Teknologi nuklir juga akan digunakan untuk konsolidasi benda cagar budaya. Sebab, Karena sifat dari cagar budaya yang biasanya fragmentaris atau tidak utuh, dan umumnya ditemukan dalam keadaan terpecah-belah.

“Ini bagaimana agar kita bisa mengkonsolidasikan (menguatkan), kita melakukan penelitian bahan apa yang ramah cagar budaya, tidak bersifat merusak (korosif), dan bisa mempertahankan kualitas dan keaslian (orisinalitas) cagar budaya. Teknologi nuklir yang digunakan adalah XRF, gamma ray, dan iradiator gamma," ucap Sofwan.

Teknologi nuklir juga digunakan untuk mengawetkan agar bisa diteliti dan disimpan dalam jangka waktu lama.

BRON bekerja sama dengan Museum Nasional Indonesia, Museum Sangiran, dan Perpustakaan Nasional untuk mengawetkan cagar budaya tersebut dalam beberapa proyek, di antaranya proyek fosil, tembikar, dan manuskrip.

Ke depan, kata Sofwan, teknologi nuklir juga digunakan untuk monitoring. Dengan iklim tropis seperti Indonesia, monitoring diperlukan agar ke depannya bisa mengoptimalkan lingkungan sekitar dalam mengawetkan cagar budaya yang ada di dalamnya.

BRIN sudah memiliki beberapa teknologi nuklir yang digunakan dalam mendukung penelitian warisan budaya. Misalnya, untuk radiocarbon dengan alat Quantulus di BRIN Cibinong, XRF di BRIN Bandung, XRF portable di beberapa Kampus BRIN untuk pemindaian komposisi mineral, neutron beam dan iradiator gamma di Serpong untuk mempreservasi cagar budaya.

Pilihan Editor: Hadapi Mpox, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah daripada Massal

Berita terkait

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

2 jam lalu

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

Data BMKG Oktober 2023 menunjukkan banyak daerah di Indonesia rawan kekeringan yang berdampak pada usaha tani cabai.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

10 jam lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

Topik tentang Dewan Adat minta BRIN tidak memindahkan benda arkeologi Papua ke Cibinong Science Center menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

1 hari lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

1 hari lalu

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

Sejauh ini belum ada temuan atau bukti dari artefak astronomi di Gunung Padang.

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

1 hari lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

2 hari lalu

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.

Baca Selengkapnya

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024

Baca Selengkapnya

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

5 hari lalu

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

BRIN kenalkan teknologi kandang khusus untuk mengatasi pencemaran limbah ternak di DAS Citarum.

Baca Selengkapnya

Hujan di Jabodetabek Kamis Sore sampai Jumat Dinihari, Ini Sebaran dan Penyebabnya

5 hari lalu

Hujan di Jabodetabek Kamis Sore sampai Jumat Dinihari, Ini Sebaran dan Penyebabnya

Hingga mendekati subuh nanti diperkirakan potensi hujan tersebut masih mugkin bertahan dan bahkan meluas.

Baca Selengkapnya

BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

6 hari lalu

BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

Rata-rata sekitar 484 ribu ton per tahun sampah plastik bocor ke laut dunia dari kegiatan masyarakat.

Baca Selengkapnya