Gunung Merapi Sering Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Selalu Waspada

Reporter

Muh. Syaifullah

Editor

Erwin Prima

Minggu, 25 Agustus 2024 13:19 WIB

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah terpantau mengalami guguran awan panas sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, Ahad, 25 Agustus 2924. Masyarakat dan wartawan yang berada di lokasi rawan bencana diimbau agar selalu waspada.

Dari data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Merapi dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB mengalami dua kali awan panas guguran ke arah Kali Bebeng (barat daya) dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter. Juga terjadi 23 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter.

Pada periode 06.00 hingga 12.00 WIB terjadi satu kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter. Teramati 21 kali guguran lava ke arah yang sama sengan jarak luncur maksimum 1.500 meter. Satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 41 mm dan lama gempa 108.44 detik.

Selain itu 53 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-44 mm dan lama gempa 21.52-157.48 detik. Dua kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.5-0.7 detik dan lama gempa 7.12-8.28 detik.

Cuaca teramati cerah, angin tenang ke arah barat. Suhu udara sekitar 14.5-16.7°C. Kelembaban 70-89.4 persen. Tekanan udara 874.5-918.8 mmHg.

Advertising
Advertising

“Pengamatan kegempaan dua kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 34-36 mm dan lama gempa 99.88-111.6 detik, 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 mm dan lama gempa 47.6-177.16 detik,” tulis pengamat Gunung Merapi dari PVMBG, Tri Mujiyanta, Ahad, 25 Agustus 2024.

Potensi bahaya saat ini dilaporkan berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

“Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya,” kata Tri.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta selalu mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Masyarakat juga harus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Pilihan Editor: Peringatan Indonesia Darurat dalam Wisuda UI dan Daerah Berpotensi Terdampak Tsunami di Cianjur di Top 3 Tekno

Berita terkait

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

3 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Larang Aktivitas Warga dalam Radius 3 Kilometer

9 hari lalu

Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Larang Aktivitas Warga dalam Radius 3 Kilometer

Selama 24 jam pada Sabtu, Gunung Semeru mengalami 94 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-25 mm.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu di Halmahera Barat Turun Status dari Awas Menjadi Siaga

13 hari lalu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Turun Status dari Awas Menjadi Siaga

Ribuan orang mengungsi pada Mei 2024 setelah Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter dan berstatus level IV Awas.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang Berlumpur di Ternate Ternyata Imbas Erosi Gunung Gamalama, Ini Penjelasan PVMBG

21 hari lalu

Banjir Bandang Berlumpur di Ternate Ternyata Imbas Erosi Gunung Gamalama, Ini Penjelasan PVMBG

PVMBG mendapati banjir bandang di Ternate ternyata dipicu tingginya tingkat erosi air permukaan pada batuan dan tanah di Gunung Gamalama.

Baca Selengkapnya

Gempa Yogya Dinilai Tidak Berpengaruh pada Gunung Merapi

22 hari lalu

Gempa Yogya Dinilai Tidak Berpengaruh pada Gunung Merapi

Pusat gempa bumi itu berada di titik koordinat 8.78 LS dan 110.27 BT pada kedalaman 30 kilometer.

Baca Selengkapnya

Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

22 hari lalu

Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

Sebelum gempa M5,5 dari laut selatan, Gunung Merapi muntahkan awan panas. Setelah gempa?

Baca Selengkapnya

Gempa Malam Runtuhkan Atap Pasar Prambanan Yogyakarta, BPBD: Gunung Merapi Tetap Landai

22 hari lalu

Gempa Malam Runtuhkan Atap Pasar Prambanan Yogyakarta, BPBD: Gunung Merapi Tetap Landai

Gempa bumi dirasakan sebagian besar warga DI Yogyakarta pada Senin malam pukul 19.57 WIB, 26 Agustus 2024. Genting di Pasar Prambanan berjatuhan.

Baca Selengkapnya

Gunung Berapi di Islandia Meletus, Tempat Spa Blue Lagoon Evakuasi Tamu

25 hari lalu

Gunung Berapi di Islandia Meletus, Tempat Spa Blue Lagoon Evakuasi Tamu

Blue Lagoon, sebuah spa panas bumi dan tujuan wisata populer Islandia di dekat lokasi letusan, mengumumkan telah mengevakuasi tamu.

Baca Selengkapnya

BNPB dan PVMBG Minta Pendaki Jauhi Gunung Dukono, Statusnya Waspada Namun Sering Erupsi

28 hari lalu

BNPB dan PVMBG Minta Pendaki Jauhi Gunung Dukono, Statusnya Waspada Namun Sering Erupsi

Otoritas gunung api dan BNPB meminta masyarakat, khususnya pendaki, menjauhi area 3 Km di sekitar kawah Gunung Dukono di Halmahera Utara.

Baca Selengkapnya

Pendaki Nyaris Ditelan Material Erupsi Gunung Dukono, PVMBG Beri Peringatan

28 hari lalu

Pendaki Nyaris Ditelan Material Erupsi Gunung Dukono, PVMBG Beri Peringatan

Dalam bulan ini Gunung Dukono sudah ribuan kali meletus.

Baca Selengkapnya