Gempa Malam Yogya dari Zona Megathrust, Pantai DIY Rentan Tsunami Lebih dari 3 Meter

Selasa, 27 Agustus 2024 12:32 WIB

Ilustrasi gempa bumi

TEMPO.CO, Bandung - Gempa M5,8--diperbarui menjadi M5,5--yang mengguncang Yogyakarta dan sejumlah daerah lainnya di pesisir selatan Jawa pada Senin malam, 26 Agustus 2024, disebabkan aktivitas zona penunjaman atau yang dikenal juga sebagai zona megathrust. Titik lokasinya berada di Samudera Hindia, berjarak 107 kilometer arah barat daya Gunungkidul.

“Kejadian gempa bumi tersebut akibat tumbukan antara lempeng benua Eurasia dan lempeng Samudera Indo-Australia, dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat-timur,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Priatin Hadi Wijaya, dalam keterangannya pada Senin malam.

Pusat dari gempa yang terjadi pada pukul 19:57 WIB tersebut memang lebih dekat ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ketimbang yang lainnya. Hadi mengutip data dari BMKG bahwa guncangan terkuat akibat gempa itu berada pada skala III-IV MMI, artinya gempa mampu membuat dinding dan jendela berderit. Terbukti, sejumlah rumah dan bangunan di Gunungkidul, Bantul, dan Sleman mengalami retak pada dinding dan atap rusak.

Warga di Yogyakarta terlihat keluar rumah setelah merasakan guncangan gempa pada Senin malam, 26 Agustus 2024. Foto: BMKG

“Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan itu sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi,” kata dia.

Ancaman Tsunami Setinggi 3 Meter Lebih

Advertising
Advertising

Hadi menjelaskan, gempa yang sama tidak mengakibatkan tsunami kendati pusatnya ada di zona megathrust di laut diduga karena tidak sampai mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut. Namun, dia tetap mengingatkan bahwa area pantai yang terdekat dengan pusat gempa itu termasuk daerah yang rawan terjadi bencana tsunami.

“Menurut data Badan Geologi," kata Hadi lagi, "Wilayah pantai selatan Provinsi DIY dan Jawa Tengah tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi gelombangnya di garis pantai lebih dari tiga meter.”

Badan Geologi, kata Hadi, meminta masyarakat tetap tenang serta waspada dengan kemungkinan terjadinya gempa susulan. Hingga Selasa pagi, mengutip data BMKG, telah terjasdi sebanyak 77 kali gempa susulan dari gempa M5,5 tersebut. Terkuat memiliki Magnitudo 4,0.

Peta pusat gempa M5,5--diperbarui dari info awal M5,8--di zona megathrust yang mengguncang Yogyakarta pada Senin malam, 26 Agustus 2024, dan gempa susulannya. (BMKG)

“Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat,” kata Hadi.

Badan Geologi mengungkap gempa malam di Yogyakarta juga dicatat oleh United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat dan GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman. Masing-masing merilis data gempa M5,6 dari kedalaman 60,9 kilometer dan M5,4 dari kedalaman 66 kilometer.

Pilihan Editor: Kata UI Setelah Wisudawan Kesal Aksi Seruan Peringatan Darurat Tak Disorot Kamera

Berita terkait

Gempa M4,9 Kejutkan Warga Bandung, BPBD: Rumah, Sekolah dan Puskesmas Dilaporkan Rusak di Kertasari dan Pangalengan

38 menit lalu

Gempa M4,9 Kejutkan Warga Bandung, BPBD: Rumah, Sekolah dan Puskesmas Dilaporkan Rusak di Kertasari dan Pangalengan

Gempa berlokasi di darat dengan pusat berjarak sekitar 25 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Bandung

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

1 jam lalu

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

3 jam lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta mengalami cuaca cerah berawan, kecuali wilayah Kepulauan Seribu yang mengalami berawan.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah

3 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah

Dampak tidak langsung bibit Siklon Tropis 98W adalah hujan sedang hingga lebat di Kepulauan Riau dan gelombang tinggi hingga 4 meter.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

5 jam lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

Topik tentang Dewan Adat minta BRIN tidak memindahkan benda arkeologi Papua ke Cibinong Science Center menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

18 jam lalu

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

BMKG menjelaskan modifikasi cuaca tersebut akan dilakukan sebanyak 40 hari sepanjang tahun 2025 dengan total biaya Rp 22,09 miliar.

Baca Selengkapnya

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

23 jam lalu

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 17 - 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Mencatat Dua Gempa Beruntun dari Perairan Selatan Jawa

1 hari lalu

BMKG Mencatat Dua Gempa Beruntun dari Perairan Selatan Jawa

BMKG mencatat dua gempa beruntun Selasa, 17 September 2024, yaitu pukul 04.46 WIB dengan magnitudo 4,2. pukul 05.50 WIB dengan magnitudo 4,6.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

1 hari lalu

Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya sesar aktif

Baca Selengkapnya

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

1 hari lalu

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.

Baca Selengkapnya