Penelitian di Swiss German University Berbuah 4 Hak Paten, Ada Mikroskop Digital Ekonomis

Rabu, 28 Agustus 2024 20:13 WIB

Sebanyak 4 dosen dari Swiss German University termasuk di antara inventor yang menerima sertifikat atau hak paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kemenkumham, pada Rabu 21 Agustus 2024. Dari empat itu, hanya tiga yang hadir menerima langsung yakni Kholis Abdurachim, Maria Dewi, dan Irvan S. yang berada nomor 1, 2, dan 4 dari kiri. (FOTO/Dok. SGU)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak empat peneliti dari Swiss German University (SGU) berhasil mendapatkan hak paten atas inovasi yang mereka hasilkan dari empat penelitian berbeda. Keempatnya berasal dari bidang energi terbarukan, kesehatan, teknologi lingkungan, dan digital.

Hak paten diserahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM pada Rabu pekan lalu, 21 Agustus 2024. "Pencapaian ini mencerminkan dedikasi dan kreativitas luar biasa dari tim peneliti kami," kata Rektor SGU, Samuel P. Kusumocahyo, dalam keterangan tertulis yang dibagikan, Senin 26 Agustus 2024.

Samuel yang termasuk di antara empat peneliti SGU penerima hak paten tersebut berharap inovasi yang mereka hasilkan bisa segera membuka peluang baru dan memberikan manfaat luas dalam bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. "Hak paten ini bukan hanya menghargai upaya kami dalam menghasilkan teknologi inovatif tetapi juga menegaskan komitmen kami untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan industri," tuturnya.

Diungkap bahwa proses untuk memperoleh hak-hak paten itu memakan waktu sekitar dua tahun, termasuk pemeriksaan dan publikasi yang memerlukan waktu hingga 18 bulan. Selama proses tersebut, Samuel menambahkan, universitas swasta yang berlokasi di kawasan Alam Sutera, Tangerang, ini dibantu oleh DJKI Provinsi Banten yang menyediakan forum pendampingan untuk mempercepat proses pemeriksaan.

Samuel mengakui pendampingan yang diberikan membuat revisi dari pemeriksa dapat diselesaikan dalam waktu hanya satu bulan, sehingga mempercepat langkah menuju komersialisasi dan penerapan teknologi. "Penting untuk dicatat bahwa penelitian di tingkat universitas adalah hasil dari upaya jangka panjang yang memerlukan dedikasi bertahun-tahun," katanya.

Advertising
Advertising

Berikut ini empat inovasi yang telah berbuah hak paten tersebut,

1. Pemurnian Etanol untuk Energi Terbarukan

Hak paten diberikan kepada Dr. Irvan S. Kartawiria, S.T., M.Sc., kini Kepala Program Studi Pangan di Faculty of Life Sciences & Technology. Irvan, juga pengajar Teknik Rekayasa Kimiawi, mengembangkan teknologi pemurnian etanol dengan suhu rendah yang digunakan untuk bahan bakar energi terbarukan. Teknologi ini memungkinkan proses pemurnian etanol pada suhu di bawah 40 derajat Celsius, jauh lebih efisien dibandingkan metode konvensional. Inovasi ini dinilai memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi produksi bahan bakar etanol yang lebih ramah lingkungan dan
ekonomis.

2. Ekstrak Sereh untuk Anti-Diabetes

Hak paten diberikan kepada Maria Dewi P.T. Gunawan Puteri, M.Sc., Ph.D. Dosen di Faculty of Life Sciences & Technology yang juga Kepala Academic Development Center SGU ini memfokuskan penelitiannya pada penggunaan ekstrak sereh konsentrat sebagai bahan anti-diabetes. Penelitian disebutkan membuka peluang baru untuk pengembangan produk kesehatan, seperti minuman herbal dan jamu, yang dapat membantu mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes. Alternatif alami yang ditawarkan juga mudah diakses oleh masyarakat.

3. Daur Ulang Plastik untuk Filter Industri

Hak paten diberikan untuk Dr. Dipl.-Ing. Samuel P. Kusumocahyo yang menciptakan teknologi daur ulang botol plastik menjadi filter khusus untuk industri pemurnian air dan bahan kimia di pabrik-pabrik. Mantan Dekan di Faculty of Life Sciences & Technology, kini Rektor SGU, ini menyatakan tidak hanya mendukung upaya daur ulang plastik, tetapi juga menyediakan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi industri.

4. Mikroskop Digital Versi Ekonomis

Hak paten atas nama Kholis Abdurachim Audah, M.Sc., Ph.D., dosen Teknik Biomedis yang mengembangkan teknologi mikroskop digital baru yang diklaim lebih sederhana dan ekonomis. Mikroskop ini mampu menghasilkan gambar digital otomatis dan diharap dapat meningkatkan aksesibilitas teknologi mikroskop digital di institusi pendidikan dan penelitian, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan sumber daya.

Pilihan Editor: Update dari Ternate, Teriakan Banjir Bandang Susulan Bikin Panik Tim dan Petugas Evakuasi

Berita terkait

BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

6 hari lalu

BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

Rata-rata sekitar 484 ribu ton per tahun sampah plastik bocor ke laut dunia dari kegiatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

6 hari lalu

BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

Sampah plastik mengancam kehidupan laut, ekosistem pesisir, dan kesehatan manusia yang bergantung pada hasil laut.

Baca Selengkapnya

Kolokium Internasional UIN Syarif Hidayatullah: Peran Agama dan Perdamaian

7 hari lalu

Kolokium Internasional UIN Syarif Hidayatullah: Peran Agama dan Perdamaian

UIN Jakarta menyelenggarakan kolokium Diplomacy of the Divine: Religion's Role in International Peace pada 10 September-11 September 2024

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi All You Can Eat di Alam Sutera yang Enak

8 hari lalu

7 Rekomendasi All You Can Eat di Alam Sutera yang Enak

Bagi Anda yang tinggal di Alam Sutera, berikut ini rekomendasi all you can eat yang bisa dicoba dengan cita rasa yang enak.

Baca Selengkapnya

Peneliti Temukan 280 Aplikasi Android Gunakan OCR untuk Mencuri Kredensial Mata Uang Kripto

10 hari lalu

Peneliti Temukan 280 Aplikasi Android Gunakan OCR untuk Mencuri Kredensial Mata Uang Kripto

Aplikasi Android tersebut menyamar sebagai aplikasi resmi dari bank, layanan pemerintah, layanan streaming TV, dan utilitas.

Baca Selengkapnya

Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

18 hari lalu

Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

Temuan itu menjadikan monyet marmoset primata non-manusia yang pertama diketahui memiliki panggilan unik kepada sesamanya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Obat Generik Tak Semanjur Obat Paten? Simak Penjelasan Berikut

24 hari lalu

Benarkah Obat Generik Tak Semanjur Obat Paten? Simak Penjelasan Berikut

Apoteker menjelaskan tidak ada perbedaan yang berarti antara obat paten dan obat generik. Bahkan, keduanya memiliki kualitas yang setara.

Baca Selengkapnya

Penelitian BRIN Ungkap Potensi Logam Tanah Jarang di Kepulauan Bangka Belitung

25 hari lalu

Penelitian BRIN Ungkap Potensi Logam Tanah Jarang di Kepulauan Bangka Belitung

Logam tanah jarang merupakan kelompok 17 elemen yang sangat penting dalam teknologi modern.

Baca Selengkapnya

DJKI: Penyempurnaan UU Paten Sesuai Perkembangan Teknologi

26 hari lalu

DJKI: Penyempurnaan UU Paten Sesuai Perkembangan Teknologi

Perubahan pada UU Paten untuk mendorong kegiatan research and development (R&D) sehingga dapat menghasilkan inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Optimalkan Performa Sel Surya Generasi Ketiga, Apa Bedanya dengan Generasi Sebelumnya?

34 hari lalu

Peneliti BRIN Optimalkan Performa Sel Surya Generasi Ketiga, Apa Bedanya dengan Generasi Sebelumnya?

Sel surya dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi listrik melalui mekanisme fotovoltaik.

Baca Selengkapnya