Kualitas Udara Jakarta Masih Tidak Sehat Menurut IQAir, Tingkat Polusinya Meningkat

Kamis, 29 Agustus 2024 06:45 WIB

Gedung perkantoran terselimuti kabut polusi di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi IQAir mencatat kualitas udara di Jakarta kembali berkategori Tidak Sehat pada Kamis, 28 Agustus 2024. Dari pantauan Tempo hingga dinihari tadi, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada di angka 156. Konsentrasi partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 di DKI tercatat mencapai 63 mikrogram per meter kubik.

“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 12,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” begitu bunyi data yang ditampilkan di situs resmi IQAir, Kamis dinihari.

Selama dua hari berturut-turut, persisnya pada 26-27 Agustus 2024, kualitas udara di Jakarta berkategori Tidak Sehat. Tingkat polusi DKI menembus level 159 pada Senin pagi, kemudian menjadi 151 esok harinya, lalu bergerak ke 155. Angka ini sudah jauh melampaui batas atas kategori polusi sedang di angka 100.

Dalam catatan IQAir, AQI Jakarta sempat turun ke level 133 pada Rabu kemarin, 28 Agustus 2024, namun kembali memburuk pada hari ini. Merujuk data di situs resmi IQAir, kondisi udara Jakarta masih akan berkategori Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif pada Jumat, 30 Agustus mendatang.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro, memperkirakan kategori kualitas udara Jabodetabek yang tidak sehat masih berlangsung hingga September nanti. Periode ini juga merupakan puncak musim kemarau.

Advertising
Advertising

"Begitu memasuki Oktober, kualitas udara jakarta menjadi rendah dan menengah, karena sudah ada potensi hujan," katanya dalam konferensi pers di Kantor KLHK, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Bila ditinjau dari Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Indonesia pada Agustus 2024, kualitas udara secara nasional berada dalam rentang kondisi baik hingga tidak sehat. Perlu diketahui, ISPU dihitung dengan teknologi Air Quality Monitoring Station (AQMS) yang telah dipasang di beberapa kota.

Menurut Sigit, tidak ada lokasi yang masuk kategori sangat tidak sehat dan berbahaya. Kategori baik cenderung untuk wilayah Indonesia Timur, sedangkan yang tidak sehat ada di Jakarta dan sekitarnya. “Yang tidak sehat itu ada di Jabodetabek. Warnanya kuning, menunjukkan tidak sehat," tuturnya.

Kendati kualitas udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi masih berkategori tidak sehat, Sigit menyebut kondisinya jauh lebih baik dibanding 2023. Konsentrasi polutan atau particulate matter (PM2.5) tertinggi pada tahun lalu tercatat pada 1 Oktober 2023, yaitu di level 83,72. Pada tahun ini, PM2.5 tertinggi adalah sebesar 61,77, yang tercatat pada 1 Agustus lalu.

Irsyan Hasyim berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Penelitian di Swiss German University Berbuah 4 Hak Paten, Ada Mikroskop Digital Ekonomis

Berita terkait

Ridwan Kamil Targetkan Polusi Udara Jakarta Turun dalam 5 Tahun

2 hari lalu

Ridwan Kamil Targetkan Polusi Udara Jakarta Turun dalam 5 Tahun

Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil menargetkan polusi udara Jakarta berkurang dalam lima tahun, melalui tiga cara.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Masuk Kategori Tidak Sehat, Warga Disarankan Bermasker

2 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Masuk Kategori Tidak Sehat, Warga Disarankan Bermasker

Kualitas udara Jakarta hari ini, Senin 19 September 2024, berdasarkan indeks kualitas udara (AQI), berada di angka 148.

Baca Selengkapnya

WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

3 hari lalu

WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan persetujuannya untuk vaksin MVA-BN sebagai vaksin mpox pertama dalam daftar prakualifikasi

Baca Selengkapnya

PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

4 hari lalu

PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

PBB dan mitra-mitranya telah memberikan vaksinasi polio kepada lebih dari 560.000 anak berusia di bawah 10 tahun di Gaza untuk tahap pertama

Baca Selengkapnya

Atasi Kualitas Udara Buruk Jakarta, Mahasiswa UI Gagas Penyaring Karbon Monoksida Raksasa

4 hari lalu

Atasi Kualitas Udara Buruk Jakarta, Mahasiswa UI Gagas Penyaring Karbon Monoksida Raksasa

Lima mahasiswa UI merancang The Green Giant Purifier, sebuah alat penyaring udara berukuran besar untuk mengatasi masalah udara di DKI.

Baca Selengkapnya

Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

5 hari lalu

Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

Kementerian Kesehatan menyebut WHO telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Mpox. Sejumlah studi terbaru juga telah menguji efikasinya.

Baca Selengkapnya

Janji Pramono Anung Atasi Masalah Banjir, Polusi, hingga Soal PPSU

6 hari lalu

Janji Pramono Anung Atasi Masalah Banjir, Polusi, hingga Soal PPSU

Pramono Anung berjanji akan menyelesaikan masalah-masalah kecil dulu yang ada di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Cegah Penularan Mpox di Indonesia, Apa yang Dilakukan Kemenkes?

6 hari lalu

Cegah Penularan Mpox di Indonesia, Apa yang Dilakukan Kemenkes?

Kemenkes melakukan beberapa kebijakan sebagai langkah pencegahan cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) di Indonesia,

Baca Selengkapnya

Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

8 hari lalu

Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

Dengan Bio Farma melakukan inisiatif ini, Menkes bilang rumah sakit tinggal beli PET Scan-nya saja.

Baca Selengkapnya

Polusi Tanah Ternyata Membahayakan Cacing dan Serangga

9 hari lalu

Polusi Tanah Ternyata Membahayakan Cacing dan Serangga

Polusi tanah mengancam habitat cacing, serangga, dan tungau di dalam tanah.

Baca Selengkapnya