Ini Jerat Dakwaan untuk CEO Telegram Pavel Durov yang Disiapkan Pengadilan Prancis

Kamis, 29 Agustus 2024 17:14 WIB

Seorang peserta aksi unjuk rasa tunggal memperagakan plakat untuk menarik perhatian terhadap penangkapan Pavel Durov, pendiri dan CEO aplikasi perpesanan Telegram, di dekat kedutaan Prancis di Moskow, Rusia, 25 Agustus 2024. Slogan pada plakat tersebut berbunyi: "Kebebasan untuk Pavel Durov". REUTERS/Yulia Morozova

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan di Prancis telah mendakwa pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov karena memungkinkan terjalinnya transaksi-transaksi ilegal, di antara sejumlah tuduhan pelanggaran lainnya. Durov sebelumnya ditangkap pada Sabtu lalu sebagai bagian dari investigasi terhadap CSAM (child sexual abuse material) dan aktivitas kriminal lainnya di Telegram.

Jaksa akan melepaskan Durov dalam status bebas bersyarat dengan uang jaminan sebesar 5 juta euro atau hampir Rp 85,5 miliar. Tapi Durov dibatasi tak boleh meninggalkan Prancis. Pria berusia 39 tahun yang dikenal sebagai Mark Zuckerberg-nya Rusia ini juga menghadapi dakwaan pelanggaran aturan dan berkolusi dalam distribusi kejahatan CSAM.

Durov ditangkap saat dia baru saja melangkah ke luar dari pesawat jet pribadi yang tiba di Paris. Surat perintah penangkapan dikeluarkan oleh Satuan Kepolisian Prancis yang bertugas mencegah kekerasan terhadap kelompok marjinal. Seorang pejabatnya menunjuk minimnya moderasi dan kerja sama Telegram unnuk investigasi itu.

Pernyataan dari kejaksaan di Paris mengungkap kalau hakim memerintahkan Durov dilepaskan dari tahanan polisi pada Rabu pagi waktu setempat sebelum dia dihadapkan ke pengadilan untuk kemungkinan sidang perdana.

Telegram, dalam pernyataannya pada Ahad lalu, menegaskan Durov tak menyembunyikan apapun. Tuduhan bahwa platform harus bertanggung jawab untuk segala penyalahgunaan oleh penggunanya juga disebutkan sebagai sesuatu yang absurd.

Advertising
Advertising

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea

Selama ini Telegram dikenal berperan sebagai sebuah sumber informasi utama, terutama di negara-negara seperti Rusia di mana sensor berita amat ketat. Tapi Telegram dikenal luas pula sebagai rumah untuk teroris dan aktor jahat lain.

Durov dan platformnya memang terkenal membebaskan secara ekstrem konten yang yang ada. Moderasi hanya dilakukan ketika ada desakan dari pihak luar, seperti dari pemerintahan negara tertentu.

THE VERGE

Pilihan Editor: Sebulan Tak BAB Sembarangan Lagi, Warga Kampung Pantura Tangerang Merasa Agak Aneh Pada Awalnya

Berita terkait

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

2 jam lalu

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

11 jam lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

1 hari lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

2 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

2 hari lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

2 hari lalu

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

2 hari lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya