Badan Geologi Ingatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Lokon

Reporter

Antara

Editor

Abdul Manan

Selasa, 3 September 2024 18:19 WIB

Gunung Lokon tertutup awan dan hanya tampak sebagian hingga puncaknya. Gunung api di Tomohon, Sulawesi Utara, ini dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas vulkanik di awal April 2020 ini. (ANTARA/Karel A Polakitan)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Saya Mineral (ESDM) mengingatkan potensi bahaya erupsi freatik (letusan yang diakibatkan kontak uap magma dengan air hidrotermal) Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

"Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah terjadinya erupsi freatik secara tiba-tiba dan dapat diikuti dengan erupsi freatomagmatik magmatik," kata Kepala PVMBG P. Hadi Wijaya dalam laporan aktivitas Gunung Lokon periode 16-31 Agustus 2024 di Manado, Selasa, 3 September 2024, yang dilansir Antara.

Laporan aktivitas Gunung Lokon ini dibagikan Ketua Pos PGA Lokon Farid R. Bina dalam grup percakapan "BMKG dan Stakeholder". Erupsi eksplosif itu dapat disertai dengan lontaran material pijar berukuran lapili sampai bongkah. Potensi berikutnya adalah hujan abu tebal dengan atau tanpa diikuti aliran awan panas secara tiba-tiba.

Pada periode 16-31 Agustus 2024 tersebut, terekam empat kali gempa embusan, 38 kali gempa vulkanik dangkal, sembilan kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa tektonik lokal, dan 51 kali gempa tektonik jauh.

Hasil evaluasi Badan Geologi, aktivitas vulkanik Gunung Lokon secara visual masih terlihat adanya kolom asap pada kawah Tompaluan maksimum setinggi 25 meter di atas kawah. Kondisi lainnya belum menunjukkan adanya perubahan.

Advertising
Advertising

Secara seismisitas aktivitas vulkanik masih didominasi gempa vulkanik dangkal. Kondisi ini tidak memengaruhi aktivitas Gunung Lokon, gempa lainnya belum menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.

Badan Geologi menetapkan status Gunung Lokon berada dakan level II (waspada). Dengan status ini, masyarakat dan wisatawan diminta tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan. Warga juga diharapkan mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon, terutama pada musim hujan.

Pilihan Editor: UGM Luncurkan Drone Palapa S-1 yang Dilirik Prabowo, Dipesan KLHK

Berita terkait

Badan Geologi Sebut Gempa di Kabupaten Bandung Akibat Aktivitas Sesar Aktif

22 jam lalu

Badan Geologi Sebut Gempa di Kabupaten Bandung Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Kepala Badan Geologi M. Wafid menyatakan, gempa bumi di Kabupaten Bandung hari ini akibat aktivitas sesar aktif.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar

Baca Selengkapnya

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

8 hari lalu

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

Gunung Lewotobi Laki-laki masih berstatus Siaga (Level III) sejak erupsi pada Juni lalu.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Gelar Sosialisasi di Malang, Termasuk soal Gempa Besar Megathrust

11 hari lalu

Badan Geologi Gelar Sosialisasi di Malang, Termasuk soal Gempa Besar Megathrust

Badan Geologi dalam sosialisasi di Malang menyatakan, penyebaran informasi termasuk megathrust diperlukan untuk mengurangi kekhawatiran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

13 hari lalu

Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan sedang menangani kebakaran hutan di area Gunung Tangkuban Parahu.

Baca Selengkapnya

Asap Putih Sempat Bikin Panik, Gunung Tangkuban Parahu Dipastikan Masih Status Normal

14 hari lalu

Asap Putih Sempat Bikin Panik, Gunung Tangkuban Parahu Dipastikan Masih Status Normal

Masyarakat sekitar sempat mencemaskan kemunculan asap itu berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu di Halmahera Barat Turun Status dari Awas Menjadi Siaga

15 hari lalu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Turun Status dari Awas Menjadi Siaga

Ribuan orang mengungsi pada Mei 2024 setelah Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter dan berstatus level IV Awas.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Catat 165 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu

19 hari lalu

Badan Geologi Catat 165 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu

Badan Geologi mencatat 165 kali gempa vulkanik dangkal Gunung Awu di Kepulauan Sangihe pada periode 16-22 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Update dari Ternate: Panik Teriakan Banjir Bandang Susulan, Pencarian Korban Sempat Dihentikan

21 hari lalu

Update dari Ternate: Panik Teriakan Banjir Bandang Susulan, Pencarian Korban Sempat Dihentikan

PVMBG menyebut banjir bandang yang menerjang wilayah Rua di Kota Ternate dan menewaskan belasan orang membawa material erupsi Gunung Gamalama.

Baca Selengkapnya

Gempa Malam Yogya dari Zona Megathrust, Pantai DIY Rentan Tsunami Lebih dari 3 Meter

23 hari lalu

Gempa Malam Yogya dari Zona Megathrust, Pantai DIY Rentan Tsunami Lebih dari 3 Meter

BMKG mencatat aktivitas lebih dari 77 kali gempa susulan sejak gempa M5,8--diperbarui menjadi M5,5--mengguncang Senin malam.

Baca Selengkapnya