BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudra Hindia Selatan Jabar-Jatim

Rabu, 4 September 2024 10:37 WIB

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 4 - 5 September 2024.

Prakirawan BMKG Dyah Ayu mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 6 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda bagian selatan, dan Laut Arafuru bagian timur," kata Dyah melalui keterangan tertulis, Rabu, 4 September 2024.

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa, Selat Bali - Lombok - Alas - Sape bagian selatan, perairan selatan Bali - Pulau Sumba, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, perairan Kupang - Pulau Rote, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Bali - NTT, dan Selat Karimata.

Selain itu, gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian timur, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, perairan Bitung - Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Banda bagian barat, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru.

Advertising
Advertising

"Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Barat - Jawa Timur," tutur dia.

Dyah menyebutkan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan untuk menghindari kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Peringatan pada pemilik kapal tongkang untuk menghindari kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter serta pemilik kapal ferry pada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar, diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.

Pilihan Editor: Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

Berita terkait

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

7 jam lalu

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

12 jam lalu

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

Gempa membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

13 jam lalu

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

13 jam lalu

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

Gempa terkini dikoreksi dari info sebelumnya M5,0. Pernyataan semacam 'kerasa banget' atau 'lumayan kenceng' diungkap warganet di akun X BMKG.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

15 jam lalu

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

18 jam lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta mengalami cuaca cerah berawan, kecuali wilayah Kepulauan Seribu yang mengalami berawan.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah

18 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah

Dampak tidak langsung bibit Siklon Tropis 98W adalah hujan sedang hingga lebat di Kepulauan Riau dan gelombang tinggi hingga 4 meter.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

20 jam lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

Topik tentang Dewan Adat minta BRIN tidak memindahkan benda arkeologi Papua ke Cibinong Science Center menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

1 hari lalu

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

BMKG menjelaskan modifikasi cuaca tersebut akan dilakukan sebanyak 40 hari sepanjang tahun 2025 dengan total biaya Rp 22,09 miliar.

Baca Selengkapnya

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 17 - 18 September 2024.

Baca Selengkapnya